TUGAS
PENGURUS MASJID
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang fungsi masjid pada
zaman Nabi Muhammad?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “fungsi” (menurut KBBI V) dapat
diartikan “jabatan (pekerjaan) yang dilakukan”, “faal (kerja bagian tubuh)”,
“besaran yang berhubungan, jika besaran yang satu berubah, maka besaran yang
lain juga berubah”, “kegunaan suatu hal”, dan “peran sebuah unsur bahasa dalam
satuan sintaksis yang lebih luas (seperti nomina berfungsi sebagai subjek)”.
2. Kata “masjid” menurut KBBI V adalah
“rumah atau bangunan tempat beribadah orang Islam”.
3. Kata “masjid” terulang sebanyak 28 kali
dalam Al-Quran.
4. Dari segi bahasa, kata “masjid” terambil
dari akar kata “sajada-sujud” yang artinya “patuh”, “taat”, serta “tunduk
dengan penuh hormat dan takzim”.
5. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan
kaki ke bumi, yang dinamakan “sujud” oleh syariat Islam adalah bentuk lahiriah
yang paling nyata dari makna di atas.
6. Bangunan yang dikhususkan untuk
melaksanakan ibadah salat disebut masjid, yang artinya “tempat bersujud.”
7. Dalam pengertian sehari-hari, “masjid”
adalah bangunan yang dipakai untuk tempat salat umat Islam.
8. Tetapi karena kata “masjid” akar katanya
mengandung makna “tunduk dan patuh”, maka hakikat masjid adalah tempat
melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah.
9. Ketika Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah
ke Madinah, langkah pertama yang beliau lakukan adalah membangun masjid kecil
yang berlantai tanah, dan beratap pelepah kurma (Masjid Quba).
10. Kemudian Nabi Muhammad membangun masjid
yang besar (Masjid Nabawi) dan membangun dunia ini.
11. Kota tempat beliau membangun itu
benar-benar menjadi “Madinah” yang arti harfiahnya adalah “tempat peradaban”',
lalu dari tempat tersebut lahir benih peradaban baru umat manusia.
12. Masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad
dan para sahabat adalah Masjid Quba', kemudian membangun Masjid Nabawi di
Madinah.
13. Para ulama berbeda pendapat tentang
masjid yang dijuluki Allah sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa (Masjid
Quba atau Masjid Nabawi).
14. Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 108.
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ
مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ
يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya atas dasar takwa
kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang
mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh
bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
15. Yang jelas bahwa Masjid Quba dan Masjid
Nabawi, keduanya dibangun atas dasar takwa.
16. Setiap masjid seharusnya memiliki
landasan dan fungsi seperti itu.
17. Nabi Muhammad memerintahkan untuk
meruntuhkan bangunan kaum munafik yang mereka sebut masjid, tetapi tidak
digunakan sebagai masjid.
18. Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 107.
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا
بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ
قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ
إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran
dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan
orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka
sesungguhnya bersumpah, “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
19. Fungsi Masjid Nabawi di Madinah pada
zaman Nabi beraneka ragam.
1) tempat ibadah (salat, zikir).
2) tempat konsultasi dan komunikasi (masalah
ekonomi, sosial, dan budaya).
3) tempat Pendidikan.
4) tempat santunan sosial.
5) tempat latihan militer dan persiapan
alatnya.
6) tempat pengobatan para korban perang.
7) tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
8) tempat aula dan menerima tamu.
9) tempat menawan tahanan.
10) pusat penerangan dan pembelaan agama.
20. Masjid pada zaman Nabi Muhammad mampu
berperan sangat luas, karena keadaan masyarakat yang masih sangat berpegang
teguh kepada nilai, norma, dan jiwa agama, serta kemampuan pengurus masjid
untuk menghubungkan kondisi sosial dan kebutuhan masyarakat dengan kegiatan
masjid.
21. Pada zaman Nabi Muhammad, manifestasi
pemerintahan terlaksana di dalam masjid, karena pemimpin pemerintahan yang
menjadi imam dan khatib, serta ruangan masjid dipakai tempat kegiatan
pemerintahan dan musyawarah.
22. Keadaan sekarang telah berubah, karena
muncul lembaga baru yang mengambil sebagian peranan masjid di masa lampau,
yaitu organisasi keagamaan swasta dan lembaga pemerintah yang mengurusi
masyarakat.
23. Pengurus masjid pada zaman sekarang
dituntut.
1) Lebih kreatif dalam membina umat.
2) Melengkapi sarana dan prasarana masjid
yang bagus, menyenangkan, menyehatkan.
3) Menarik semua umat dalam semua tingkatan
umur, sosial, dan pedidikan.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
Keterangan gambar
1. Masjid Nabawi
2. Masjid Quba





0 comments:
Post a Comment