Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang akibat membuang dan
menyia-nyiakan waktu menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Allah memulai Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103)
ayat 1-3 dengan bersumpah, “Wal ashr” (Demi masa), untuk membantah sebagian orang yang menyalahkan
waktu ketika gagal dalam pekerjaannya.
2.
Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat
1-3.
وَالْعَصْرِ
. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi
masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati
supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.
3.
Para ulama berpendapat bahwa tidak ada yang dinamakan
“waktu sial” dan “waktu mujur”.
4.
Yang berpengaruh adalah kebaikan dan keburukan hasil
usaha dan pekerjaan seseorang yang dikerjakannya sendiri.
5.
Allah bersumpah dengan kata “ashr” yang arti
harfiahnya adalah “memeras sesuatu,
sehingga ditemukan hal yang paling tersembunyi padanya”.
6.
Demi waktu adalah saat manusia mencapai hasilnya
setelah memeras tenaga dan apa pun hasilnya, manusia tidak akan merugi, apabila
dia beriman dan beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan
kesabaran.
7.
Kerugian tersebut akan disadari setelah “waktu
berlalu”.
8.
Yaitu ketika seorang manusia mendekati “waktu Asar”
yakni mendekati berakhirnya kehidupan seseorang, karena “waktu Asar” adalah
waktu ketika matahari akan terbenam.
9.
Agaknya itulah sebabnya, Allah mengaitkan
kerugian manusia dengan kata “ashr”
untuk menunjuk “waktu secara umum”dan untuk mengisyaratkan bahwa
penyesalan dan kerugian selalu datang kemudian.
10. Kata “khusr”
mempunyai banyak arti, misalnya“rugi”, “sesat”,
“celaka”, “lemah”, dan sebagainya, yang
semuanya mengarah kepada “maknanegatif yang tidak disenangi oleh siapa pun”.
11. Kata “khusr”dalam
Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3 berbentuk “indefinitif” (nakirah), karena memakai “tanwin”,
sehingga dibaca “khusrin” dan bunyi “in” itulah yang disebut “tanwin”.
12. Bentuk
“indefinitif” atau bunyi “in” yang ada pada kata “kusrin” artinya “"keragaman dan kebesaran”, sehingga kata “khusr” harus
dipahamisebagai “kerugian”, “kesesatan”, atau “kecelakaan besar”.
13. Kata “fi”
dalam bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan dengan “di”, misalnya seseorang berkata,”Baju
di lemari atau uang di saku”, tentunya yang dimaksudkan adalah bahwa baju
berada “di dalam” lemari dan uang berada
“di dalam” saku.
14. Yang
tergambar dalam benak kita adalah “keseluruhan bagian baju telah berada di
dalam lemari”, sehingga “tidak sedikit pun bagian baju yang berada di luar
lemari”.
15. Yang dimaksudkan
dengan “manusia berada didalam kerugian” adalah berikut.
1)
Kerugian adalah sebuah “wadah” dan manusia
berada “di dalam wadah” tersebut.
2)
Keberadaannya dalam wadah itu mengandung arti
bahwa manusia berada dalam “kerugian total”.
3)
Tidak ada satu sisi pun dalam diri dan usahanya yang luput dari
kerugian.
4)
Kerugian itu amat besar lagi beraneka ragam.
16. Waktu adalah
“modal utama”bagi manusia.
1)
Jika “waktu” tidak diisi dengan kegiatan yang
baik, maka “waktu” akan berlalu.
2)
Ketika “waktu” berlalu begitu saja, maka modal akan
hilang percuma dan sia-sia.
17. Ali
bin Abi Thalib berkata,”Rezeki yang tidak diperoleh pada hari ini, masih mungkin diharapkan hasilnya lebih banyak pada hari besok,
tetapi waktu yang berlalu pada hari ini, tidak mungkin akan kembali besok”.
18. Jika “waktu” tidak diisi dengan baik, maka
manusia akan merugi.
19. Jika “waktu”
diisi dengan hal-hal yang negatif, maka manusia tetap berada dalam
kerugian.
20. Nabi Muhammad
bersabda,”Dua kenikmatan yang sering kali disia-siakan dan dibiarkan hilang
percuma oleh banyak orang adalah nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan.”
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment