POLITIK
PECAH BELAH BELANDA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang politik pecah belah oleh belanda?” Tim Jawa Pos menjelaskannya.
1. Politik
PECAH BELAH (divide et impera) oleh VOC Belanda.
2. 1678 M:
VOC Belanda membantu Raja Mataram (Amangkurat II) untuk merebut kembali
kerajaannya yang dikuasai Trunojoyo, bangsawan dari Madura.
3. 1684 M:
Setelah bertahun-tahun berteman dengan VOC Belanda, akhirnya Raja Amangkurat
II, menyadari telah berbuat salah karena berkawan dengan VOC Belanda.
4. 1684 M:
Raja Amangkurat II melindungi Untung Suropati, seorang bangsawan dari Bali yang
menjadi musuh VOC Belanda.
5. Untung
Suropati adalah seorang bangsawan dari Bali yang awalnya ingin menjadi anggota
tentara VOC Belanda.
6. 1684 M:
Untung Suropati menang dalam pertempuran melawan VOC Belanda.
7. Untung Suropati mengangkat diri sebagai
Adipati dan mendirikan benteng di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
8. 1703 M:
Raja Amangkurat II wafat.
9. 1704 M:
Putra Mahkota Sunan Mas menjadi Raja Mataram, menggantikan Raja Amangkurat II.
10. Karena
Sunan Mas tidak mau berkawan dengan VOC Belanda, maka VOC Belanda mengangkat
Pangeran Puger yang merupakan adik Raja Amangkurat II, untuk menjadi Raja
Mataram dengan gelar Paku Buwono I.
11. 1705 M:
Paku Buwono I dibantu VOC Belanda menyerang kerajaan Mataram.
12. Sunan
Mas yang terdesak dan kalah akhirnya melarikan diri ke Bangil, Pasuruan, Jawa
Timur dan bergabung dengan Untung Suropati.
13. 1706 M:
Paku Buwono I dibantu VOC Belanda terus menggempur pasukan Untung Suropati.
14. Untung
Suropati wafat, Sunan Mas menyerah, dan akhirnya, VOC Belanda BERHASIL
MENDAPATKAN POIN.
(Sumber: Jawa Pos 16 Agustus 2016)
0 comments:
Post a Comment