Thursday, September 5, 2019

3152. TEBUSAN BUDAK SALMAN AL-FARISI


TEBUSAN BUDAK SALMAN AL-FARISI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Salman Al-Farisi lahir tahun 568 Masehi di Persia, Iran DAN meninggal tahun 657 Masehi di Irak.
2.    Selama di Madinah salman Al-farisi dipanggil Abu Abdullah.
3.    Salman Al-Farisi lahir di Desa Jayyu, Asfahah di Persia, Iran.
4.    Salman anak kesayangan seorang pemimpin desa beragama Majusi yang menyembah api.
5.    Salman Al-Farisi remaja bertugas menjaga api agar api menyala terus.
6.    Ketika Salman dalam perjalanan menuju lading, terdengar suara kebaktian di gereja, Salman tertarik belajar agama Kristen.
7.    Orang Kristen berasal dari negeri Syam datang mengunjungi orang tua Salman.
8.    Ayahnya melarang bergaul dengan mereka, Salman Al-Farisi dikurung dalam rumah.
9.    Salman Al-Farisi kabur dari rumahnya mengikuti rombongan pedagang Syam kembali ke negeri mereka.
10. Salman Al-Farisi menempati kompleks gereja di Syam, sebagai pelayan jemaat gereja, bersama seorang uskup.
11. Uskup orang jahat, menyalahgunakan jabatannya, dia memerintahkan orang bersedekah, hasilnya untuk kekayaan pribadinya.
12. Uskup meninggal, masyarakat akan melakukan prosesi pemakaman.
13. Salman Al-Farisi membuka rahasia uskup  orang jahat.
14. Ditunjukkan tempat penyimpanan perhiasan tersembunyi, ditemukan 7 kotak emas dan perak.
15. Masyarakat marah, jenazah uskup dilempari batu, mereka menunjuk uskup baru.
16. Uskup baru orang baik, tekun beribadah, berbudi pekerti luhur.
17. Uskup yang baik meninggal.
18. Sebelum wafat uskup memberikan rekomendasi agar Salman Al-Farisi menjumpai seorang uskup di Al-Maushil.
19. Salman Al-Farisi mendatanginya dan menjelaskan masalahnya.
20. Uskup di Al-Maushil bagus, sikap dan perilkunya terpuji.
21. Uskup sebelum meninggal memberi rekomendasi agar Salman Al-Farisi menjumpai seorang uskup di Nashibin.
22. Salman mendatanginya.
23. Sebelum wafat, uskup yangbbaik memberi saran agar  Salman Al-Farisi menemui seorang uskup di Ammuriyah, Romawi.
24. Salman Al-Farisi datang ke Romawi menjumpai uskup yang ditunjuk.
25. Salman Al-Farisi memiliki sejumlah sapi dan kambing.
26. Uskup sebelum meninggal berwasiat, akan muncul “Nabi Baru” membawa ajaran agama Ibrahim di negeri Arab.
27. Uskup memberikan ciri-cirinya yaitu di wilayah Arab, diapit gunung berbatu hitam, banyak ditumbuhi pohon kurma.
28. Uskup berpesan, “Jika kamu sanggup, pergilah ke sana.”
29. Uskup menyampaikan tanda kenabian yang tampak dari luar, yaitu:
1)    Nabi baru tidak mau menerima sedekah.
2)    Dia mau menerima hadiah.
3)    Terdapat stempel kenabian berupa benjolan kecil di punggung belakang, di antara kedua bahunya.
30. Beberapa waktu kemudian, rombongan pedagang dari Arab datang.  
31. Salman Al-Farisi menjumpai mereka, menyampaikan maksudnya.  
32. Rombongan bersedia membawa ke negeri Arab dengan imbalan beberapa ekor sapi dan kambing.
33. Rombongan pedagang Arab berbuat jahat, Salman Al-Farisi diperlakukan sebagai budak, dijual di pasar perbudakan.
34. Salman Al-Farisi dibeli orang Madinah, yang banyak tumbuh pohon kurma.
35. Tetapi, Salman Al-Farisi belum yakin itu wilayah nabi baru.
36. Salman Al-Farisi dibeli kaum Yahudi Bani Quraizah, dibawa ke daerah Bani Quraizah di Madinah.
37. Salman mulai yakin itu daerah yang dituju seperti yang disampaikan seorang uskup di Ammuriyah.
38. Nabi Muhammad masih berada di Mekah.
39. Salman Al-Farisi bekerja sebagai budak untuk majikannya.
40. Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah dan tiba di Quba.
41. Salman Al-Farisi berada di atas sebuah pohon kurma, seseorang berteriak kepada temannya, “Orang-orang sedang berkumpul di Quba. Menyambut kedatangan orang dari Mekah. Mereka mengatakan orang tersebut adalah nabi.”
42. Salman Al-Farisi hampir terjatuh, mendengar teriakan orang tersebut.  

Pertemuan Salman Al-Farisi dengan Rasulullah:
1.    Ke-1: Sore hari, Salman Al-Farisi mendatangi Rasulullah di Quba dengan membawa makanan.
1)    Salman Al-Farisi berkata, “Aku mendengar kabar, engkau orang baik dan  memiliki sahabat yang membutuhkan bantuan. Aku membawa sedekah untuk kalian.”
2)    Rasulullah menerima sedekah dan diberikan kepada para sahabat.
3)    Para sahabat memakannya, tetapi Rasulullah tak ikut makan.
4)    Salman Al-Farisi bergumam, “Ini bukti pertama, nabi tidak mau makan harta sedekah.”
5)    Salman Al-Farisi izin pulang ke rumah majikannya.

2.    Ke-2: Nabi Muhammad pindah ke Madinah.
1)    Salman Al-Farisi mendatangi Rasulullah dengan membawa makanan.
2)    Salman Al-Farisi berkata, “Saya melihat engkau tidak makan harta sedekah. Saya datang membawa hadiah untukmu. Terimalah hadiah khusus dariku untukmu.”
3)    Nabi menerima  hadiah dan ikut makan bersama para sahabat.
4)    Salman Al-Farisi bergumam,”Ini bukti kedua, nabi mau makan harta hadiah.”  

3.    Ke-3: Rasulullah mengantar jenazah di kuburan Baqi, Madinah.
1)    Nabi duduk bersama para sahabat.
2)    Salman Al-Farisi memilih duduk di belakang Nabi, ingin melihat punggung Nabi.
3)    Nabi menyadarinya, beliau melepaskan baju bagian punggungnya.
4)    Salman Al-Farisi melihat stempel tanda kenabian seperti yang disampaikan uskup di Ammuriyah.
5)    Salman Al-Farisi menangis, mendekat ke arah Rasulullah, merangkul, dan mencium beliau. 
6)    Rasulullah bersabda, “Berbaliklah, menghadap kepadaku. Ceritakan semuanya.”
7)    Salman Al-Farisi bercerita riwayat hidupnya, kisah perjalanannya mencari nabi baru. Berangkat dari Persia, Iran hingga di Madinah, Arab Saudi.
8)    Nabi dan para sahabat mendengarkan dengan saksama.
9)    Salman Al-Farisi kembali bekerja sebagai budak.
10) Salman Al-Farisi tidak ikut Perang Badar, dan Perang Uhud karena berstatus budak.
11) Nabi bersabda,”Wahai Salman. Tulislah perjanjian dengan majikanmu agar kamu bebas.”

4.    Salman Al-Farisi menulis perjanjian dengan majikannya agar terlepas dari budak, dengan menanam 300 pohon kurma dan membayar 40 ons emas.
5.    Nabi bersabda, “Wahai para sahabat. Bantulah saudaramu Salman Al-Farisi  untuk membebaskan dirinya.”
6.    Semua sahabat berebut membantu, Nabi ikut menanam pohon kurma dengan tangan beliau sendiri.
7.    Nabi membawa emas sebesar telur ayam seberat 40 ons diberikan kepada Salman untuk ongkos membayar kebebasan dirinya.
8.    Salman Al-Farisi menjadi orang merdeka langsung ikut Perang Parit.
9.    Salman Al-Farisi mengusulkan ide yang cemerlang, membuat parit mengelilingi Madinah untuk menghambat pergerakan pasukan kafir.
10. Pasukan kafir frustasi, berjumlah lebih banyak, tetapi hanya berputar-putar saja, tetapi tak bisa masuk menyerang.
11. Pasukan Islam hanya bertahan, pengepungan berlangsung lebih dari sebulan, tidak menghasilkan apa-apa.
12. Tiba-tiba muncul angin topan, pasukan kafir kocar-kacir, mereka kembali ke tempat asal masing-masing, dan umat Islam selamat.
13. Sejak saat itu, Salman Al-Farisi  selalu terlibat dalam peperangan membela Islam.

Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment