Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 232.
وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ
أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا
بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ ذَٰلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ ذَٰلِكُمْ أَزْكَىٰ لَكُمْ وَأَطْهَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Jika kamu menceraikan istri-istrimu, lalu
habis iddahnya, maka janganlah kamu menghalangi mereka menikah lagi dengan calon
suaminya, apabila telah terdapat kecocokan di antara mereka dengan cara yang baik.
Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang yang beriman di antaramu kepada
Allah dan hari kemudian. Itu lebih suci bagimu dan lebih bersih. Allah
mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
2. Asbabun
nuzul (penyebab turunnya) ayat 232.
1) Ma’qil
bin Yassir berkata,”Ayat ini diturunkan berkenaan dengan saudara wanita iparku
yang akan rujuk dengan suaminya, setelah masa iddahnya berakhir, tetapi aku melarangnya,
padahal Allah lebih mengetahui suami dan istri tersebut masih saling menyayangi.”
2) Kemudian
turun ayat ini.
Daftar
Pustaka
1. Hatta,
DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah.
Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment