Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 229.
الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ
بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا
مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَنْ يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ
اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ
وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Talak (yang dapat dirujuki) 2 kali, setelah itu suami dapat rujuk dengan
baik atau bercerai dengan baik. Tidak halal bagimu mengambil kembali sesuatu
yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya (suami dan istri)
khawatir tidak mampu menjalankan hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir keduanya
(suami dan istri) tidak mampu menjalankan hukum Allah, maka keduanya tidak
berdosa tentang bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus
dirinya. Itulah hukum Allah, maka kamu jangan melanggarnya. Barangsiapa melanggar
hukum Allah, mereka orang-orang yang zalim.
2. Asbabun
nuzul (penyebab turunnya) ayat 229
1) Aisyah
(istri Rasulullah) berkata,”Pada awal Islam, seorang suami boleh menceraikan
istrinya kapan pun dan boleh rujuk kembali ketika masa iddahnya belum habis,
meskipun suami sudah menjatuhkan talak ratusan kali.”
2) Mendapat
perlakuan seperti itu, salah satu istri yang dicerai suaminya datang menghadap Rasulullah.
3) Kemudian
turun ayat ini.
Daftar
Pustaka
1. Hatta,
DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah.
Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment