ABU
SUFYAN ISLAM KARENA ROMAWI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Tahun
ke-6 Hijriah, Nabi Muhammad (59 tahun) mengirim surat kepada para raja, untuk
mengajak mereka masuk Islam:
1) Raja
Najasyi di Habasyah.
2) Raja
Muqauqis di Mesir.
3) Raja Kisra di Persia.
4) Raja
Qaishar di Romawi.
2. Nabi Muhammad
sudah memiliki stempel menggunakan cincin perak.
3. Tulisan
stempel berbahasa Arab, dibaca dari kanan ke kiri, mulai dari bawah ke atas.
4. Stempel
bertulisan, ”Muhammad Rasul Allah”.
5. Disusun
dalam 3 baris.
6. Baris
terbawah, “Muhammad”, baris tengah, “Rasul” dan baris teratas, “Allah“.
7. Stempel
Rasulullah dipasang pada jari kelingking kanan beliau.
8. Nabi Muhammad
juga mengirim surat kepada para pemimpin yang lain mengajak mereka memeluk Islam:
1) Al-Mundzir
bin Sawa, pemimpin Bahrain.
2) Haudzah
bin Ali Hanafy, pemimpin Yamamah.
3) Al-Haris bin Abu Syamr, pemimpin Damaskus.
4) Jaifar,
raja Oman.
9. Nabi
Muhammad mengirim surat kepada Raja Heraklius di Romawi.
10. Wilayah
Romawi amat jauh dari Arab Saudi, lebih dari 2.000 km di barat laut Arab Saudi.
11. Isi surat
Nabi Muhammad kepada Raja Heraklius di Romawi.
12. Bismillahir-rahmanir-rahim.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
13. Dari
Muhammad bin Abdullah, kepada Heraklius pemimpin Romawi.
14. “Kesejahteraan
bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk. Masuklah Islam, niscaya Allah akan
melimpahkan pahala kepada Tuan Raja dua kali lipat, tetapi jika Tuan Raja berpaling, maka Tuan Raja akan
menanggung dosa rakyat Asiriyin.”
15. Nabi
Muhammad mengutip Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 64.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا
وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا
فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakan, “Wahai ahli Kitab, marilah berpegang
kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian.
Bahwa tidak kita sembah kecuali Allah. Tidak kita persekutukan Dia dengan
sesuatu pun. Tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakan kepada mereka,"Saksikan,
kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah,"
16. Surat
Nabi Muhammad ke Romawi diantarkan oleh Dihyah bin Khalifah.
17. Waktu itu
kafilah pedagang Quraisy Mekah berada di Syam dipimpin Abu Sufyan.
18. Abu Sufyan
menceritakan kisahnya bertemu Raja Heraklius.
19. Abu
Sufyan dan rombongan mendatangi Raja Heraklius di Palestina karena diundang rapat
dalam rapat kerajaan.
20. Dalam pertemuan
pejabat Romawi, Raja Heraklius menggunakan ahli penerjemaah bahasa.
21. Raja
Heraklius bertanya, “Siapakah di antara kalian, saudara dekat dengan orang yang
mengaku nabi?”
22. Abu
Sufyan menjawab, “Saya, Tuan Raja”.
23. Mendekatlah
kemari,” perintah Raja Heraklius.
24. Raja
Heraklius bertanya, “Bagaimana garis keturunannya di tengah kalian?” “Dia orang
terpandang di antara kami,” jawab Abu Sufyan.
25. Raja
Heraklius melanjutkan, “Apakah pernah ada orang yang berkata seperti itu
sebelumnya?” “Tidak ada,” jawab Abu Sufyan.
26. Raja
Heraklius bertanya, “Apakah bapak-bapaknya dahulu, ada yang menjadi raja?”
Tidak ada.”Jawab Abu Sufyan.
27. “Apakah
para pengikutnya, orang-orang yang terhormat atau orang-orang yang lemah?”
lanjut Raja. Abu Sufyan menjawab, “Para pengikutnya, orang-orang yang lemah.”
28. Raja
Heraklius bertanya,”Apakah jumlah pengikutnya, makin hari makin berkurang atau
bertambah?” “Pengikutnya semakin bertambah,” jawab Abu Sufyan.
29. “Apakah
pengikutnya, ada yang keluar karena benci, setelah masuk agama itu?” tanya
Raja. “Tidak ada,” jawab Abu Sufyan.
30. “Apakah
dia seorang pembohong?” tanya Raja. Abu
Sufyan menjawab, “Tidak”
31. Raja
bertanya, “Apakah dia pernah berkhianat?” “Tidak pernah,” jawab Abu Sufyan.
32. Raja
Heraklius bertanya lagi,”Apakah kalian pernah memeranginya.” “Ya,” jawab Abu Sufyan.
33. Raja
bertanya, “Bagamana cara kalian memeranginya?” Abu Sufyan menjawab, “Peperangan
kami dengan dia bergantian. Kadang dia menang, kadang kami menang.”
34. Raja
melanjutkan,“Apa yang dia perintahkan kepada kalian?” Abu Sufyan menjawab, “Dia
berkata, sembahlah Allah semata. Jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya. Dia
menyuruh kami salat, sedekah, menjaga keselamatan diri. Menjalin hubungan
persaudaraan.“
35. Raja
Heraklius berkata, “Jika yang kamu katakan itu benar, maka dia akan menguasai
tempat kakiku berpijak saat ini. Jauh
sebelumnya, aku sudah menduga dia akan muncul, tetapi aku tidak menyangka dia berasal dari kalian.
Seandainya, aku bebas bertemu dengannya, aku akan memilih bertemu dengannya.
Andaikan aku berada di dekatnya, aku akan membasuh kedua kakinya.”
36. Raja
Heraklius meminta surat Nabi Muhammad dan membacanya.
37. Setelah
itu, terdengar suara gaduh.
38. Rombongan
Abu Sufyan dibawa keluar dari ruang pertemuan.
39. Abu
Sufyan berkata, “Sejak saat itu, aku yakin Nabi Muhammad akan menang”.
40. Setelah
Abu Sufyan kembali dari Romawi ke Madinah, dia memeluk agama Islam.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment