Friday, September 27, 2019

3321. BEKAL IBADAH HAJI


BEKAL IBADAH HAJI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 197.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

      (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.


2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) ayat 197.
1)    Ibnu Abbas berkata,”Orang-orang Yaman mengerjakan ibadah haji di Mekah tanpa membawa bekal.”
2)    Mereka berkata,”Kami bertawakal (berserah diri) kepada Allah.”
3)    Tetapi setibanya di Madinah, mereka meminta-minta kepada orang-orang.
4)    Kemudian Allah menurunkan ayat ini.

3.    Di antara larangan selama berihram untuk jamaah haji/umrah adalah rafas, fasik, dan jidal.
4.    Rafas adalah perkataan yang menimbulkan berahi, perkataan yang tidak senonoh, atau hubungan seksual.
5.    Rafas adalah mengeluarkan perkataan tidak senonoh yang mengandung unsur porno (cabul), senda gurau berlebihan yang menimbulkan nahsu berahi (syahwat), termasuk hubungan badan (bersetubuh).
6.    Fasik adalah semua perbuatan maksiat yang disadari atau tidak disadari oleh orang yang berbuat, antara lain:
1)    Sombong, angkuh, atau takabur.
2)    Sikap, perkataan, atau perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain.
3)    Bersikap zalim terhadap orang lain, misalnya mengambil hak orang lain atau merugikan orang lain.
4)    Berbuat sesuatu yang dapat menodai akidah dan keimanan kepada Allah.
5)    Merusak lingkungan atau makhluk lain tanpa alasan yang benar.
6)    Menghasut dan memprovokasi orang lain agar berbuat maksiat.

7.    Jidal adalah semua sikap dan perbuatan yang mengarah pada perdebatan, perselisihan, dan permusuhan yang diiringi dengan nafsu amarah, meskipun dengan alasan untuk mempertahankan kebenaran dan memperjuangkan haknya, misalnya:
1)    Berbantahan untuk berebut kamar tidur, toilet, dan kamar mandi.
2)    Termasuk melakukan demontrasi terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
8.    Bermusyawarah dan berdiskusi tentang masalah agama yang dilakukan dengan cara yang baik, sopan, dan santun untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama diperbolehkan.


Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment