SEJARAH
NABI MUHAMMAD
(Seri
ke-25)
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 55 tahun.
1. Terjadi
Perang Bani Sulaim di Al-Kudr.
1) Setelah
7 hari kembali dari Perang Badar, Rasulullah bersama 200 orang penunggang kuda mendatangi
Bani Sulaim (termasuk kabilah Gathafan) yang telah menghimpun kekuatan untuk
menyerang Madinah.
2) Siba bin
Arfazhah diangkat sebagai wakil di Madinah.
3) Ketika
pasukan muslim tiba di perkampungan Bani Sulaim di Al-Kudr, pasukan Bani Sulaim
lari tunggang-langgang meninggalkan lokasi.
4) Pasukan
muslim merampas 500 ekor unta dan 1 orang tawanan yang kemudian dibebaskan.
5) Rasulullah
menetap selama 3 hari di Al-Kurd dan membagi harta rampasan perang.
a. 20
persen untuk Rasulullah.
b. 80
persen untuk semua anggota pasukan, sehingga setiap orang mendapat 2 ekor unta.
6) Peristiwa
ini terjadi pada bulan Syawal 2 Hijriah.
2. Rencana
membunuh Rasulullah.
1) Umair bin
Wahb dan Shafwan bin Umayah duduk-duduk dekat Kakbah di Mekah.
2) Umair
bin Wahb yang anaknya menjadi tawanan Perang Badar di Madinah berkata,”Demi
Allah, seandainya utangku sudah lunas niscaya aku akan ke Madinah untuk membunuh
Muhammad.”
3) Shafwan
bin Umayah berkata,”Demi Allah, aku yang Akan membayar semua utangmu, aku yang
akan melunasinya. Aku juga akan menjaga keluargamu.”
4) Umair bin
Wahb berkata,”Jika begitu, rahasiakan kesepakatan kita ini.”
5) Umair bin
Wahab segera berangkat ke Madinah membawa pedang tajam mengkilap.
6) Umar bin
Khattab berkata,”Ya Rasulullah, Umair bin Wahb datang sambil membawa pedangnya.”
7) Rasulullah
bersabda kepada Umar bin Khattab,”Suruh dia masuk.”
8) Rasulullah
bertanya,”Wahai Umair, untuk apa kedatanganmu ke sini?”
9) Umair bin
Wahb menjawab,”Aku datang untuk urusan tawanan, berbuat baiklah kepadanya.”
10) Rasulullah
bersabda,”Jujurlah kepada kami, untuk apa kamu datang ke sini.”
11) Umair
bin Wahb menjawab,”Hanya itu tujuanku.”
12) Rasulullah
bersabda,”Bukankah kamu berkata kepada Shafwan bin Umayah bahwa seandainya
utangku lunas, maka aku akan ke Madinah untuk membunuh Muhammad?”
13) “Bukankah
Shafwan bin Umayah akan melunasi semua utangmu dan menjaga keluargamu?”
14) Umair
bin Wahb berkata,”Demi Allah, aku bersaksi engkau adalah utusan Allah. Karena tidak
ada yang tahu rahasia ini selain aku dan Shafwan.”
15) Kemudian
Umair bin Wahb mengucapkan syahadat dan masuk lslam.
16) Setelah
mendengar berita Umair bin Wahb masuk lslam, Shafwan bin Umayah di Mekah bersumpah
tidak akan bicara dan tidak akan memberi bantuan apa pun kepada Umair bin Wahb.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment