Saturday, February 22, 2020

4506. PENGARUH KIAMAT


PENGARUH KIAMAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Al-Quran menghendaki agar keyakinan akan adanya hari kiamat bisa mengantarkan manusia untuk melakukan aktivitas dan kegiatan yang positifdalam hidupnya.
2.    Meskipun aktivitas dan kegiatan itu tidak menghasilkan keuntungan materi dalam kehidupan dunianya.
3.    Al-Quran surah Al-Maun (surah ke-107) ayat 1-7.

أَرَأَيْتَالَّذِييُكَذِّبُبِالدِّينِفَذَٰلِكَالَّذِييَدُعُّالْيَتِيمَوَلَايَحُضُّعَلَىٰطَعَامِالْمِسْكِينِفَوَيْلٌلِلْمُصَلِّينَالَّذِينَهُمْعَنْصَلَاتِهِمْسَاهُونَالَّذِينَهُمْيُرَاءُونَوَيَمْنَعُونَالْمَاعُونَ

      Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,dan tidak menganjurkan memberikan makanankepada orang miskin. Maka kecelakaan bagi orang-orang yang salat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
4.    Dalam riwayat, dijelaskan bahwa surat Al-Maun (surah ke-197)  tersebut turun berkenaan dengan Abu Sufyan dan Abu Jahal, yang setiap minggu menyembelih seekor unta.
5.    Suatu ketika, seorang anak yatim datang kepadanya meminta sedikit daging yang telah disembelih itu, tetapi dia tidak diberinya daging, malahan dihardik dan diusirnya.
6.    Surat Al-Maun (surah ke-107) dimulai dengan pertanyaan, “Tahukah kamu orang yang mendustakan “ad-din”?
7.    Kata “ad-din” dalam surat ini yang sangat populer, diartikan dengan “agama”.
8.    Tetapi “ad-din” dapat berarti “pembalasan”.
9.    Maka “yukadzdzibu biddin”bisa diartikan “menolak adanya hari kiamat” atau hari pembalasan.
10. Jika terdapat ayat Al-Quran yang menggandengkan kata “ad-din” dengan “yukadzdzibu”, maka konteknya adalah “pengingkaran terhadap hari kiamat”.

11.  Al-Quran surah Al-Infithar (surah ke-82) ayat 9.

كَلَّابَلْتُكَذِّبُونَبِالدِّينِ

        Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
12. Al-Quran surah At-Tin (surah ke-95) ayat 7.

فَمَايُكَذِّبُكَبَعْدُبِالدِّينِ

.    Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan) itu?
13. Sikap orang yang enggan membantu anak yatim dan orang miskin, karena mereka menduga bahwa bantuannya tidak menghasilkan apa-apa.
14. Hal ini muncul pada hakikatnya karena mereka tidak yakin adanya hari kiamat dan hari pembalasan.
15. Orang beriman dan yakin akan datangnya hari kiamat dan hari pembalasan, pasti meyakini bahwa semua bantuan yang telah diberikan kepada anak yatim dan fakir miskin apabila tidak menghasilkan sesuatu di dunia sekarang  ini, maka pasti ganjaran perbuatannya akan diperoleh di akhirat kelak.
16. Orang yang yakin adanya hari kiamat, pasti yakin Allah akan membalas semua amal baik seseorang, sekecil apa pun bentuknya.
17. Orang yang hanya memandang segala sesuatu berlaku di dunia saja, dan tidak meyakini adanya hari kiamat, akan menimbulkan sikap penolakan dan pendustaan terhadap “ad-din”, dalam arti “agama” maupun “hari pembalasan”.
18. Kata “ad-din” menuntut adanya kepercayaan kepada yang gaib, bukan sekadar yakin kepada Allah dan malaikat-Nya.
19. Tetapi berkaitan dengan banyak hal, termasuk yakin dengan janji Allah yang akan melipatgandakan anugerah-Nya kepada setiap orang yangmemberikan bantuan.
20. Keyakinan terhadap semua janji Allah, akan melebihi keyakinannya menyangkut segala sesuatu yang didasari oleh perhitungan untung dan rugi menurut akalnya saja.
21. Meskipun akalnya membisikkan bahwa “sikap yang akan diambilnya akan merugikan dan tidak menguntungkan”.
22. Tetapi dorongan jiwanya akan mengantarkan untuk melakukannya karena sejalan dengan keyakinannya.
23. orang beriman sagat yakin apa yang berada di tangan Allah lebih meyakinkan daripada apa yang terdapat dalam genggaman tangan sendiri.
24. Hakikat pembenaran “ad-din” bukan hanya dengan ucapan dengan lidah.
25. Tetapi  perubahan dalam jiwa yang mendorong kepada kebaikan dan kebajikan terhadap sesama manusia yang membutuhkan pelayanan dan perlindungan.
26. Allah tidak menghendaki dari manusia kalimat yang hanya dituturkan saja, tetapi yang dikehendaki-Nya adalah karya nyata, yang membenarkan kalimat yang diucapkannya.
27. Adapun keterangan tentang hakikat kebangkitan, bentuk, waktu, dan tempatnya, semuanya berada di luar tuntunan agama.
28. Pembahasan para ahli tentang soal tersebut lebih banyak didorong oleh kepentingan kepuasan penalaran akal daripada dorongan kehangatan iman.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment