SEMUA NABI MEMBAWA TAUHID
(Seri ke-1)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

1. Merujuk kepada Al-Quran, dapat kita menemukan
bahwa semua nabi dan rasul selalu membawa ajaran tauhid.
2. Tauhid adalah keyakinan dan kepercayaan
yang hanya mengakui keesaan Allah.
3. Agama samawi adalah agama yang
bersumberkan dari wahyu Tuhan.
4. Al-Quran surah Al-Anbiya’ (surah ke-21)
ayat 25.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا
نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, kecuali Kami wahyukan kepadanya, “Bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.”
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, kecuali Kami wahyukan kepadanya, “Bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.”
5. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
59.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ
يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu dia berkata, “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu dia berkata, “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
6. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
65.
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ
اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Aad
saudara mereka, Hud, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada tuhan bagimu selain Allah. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada Allah?"
7. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
73.
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا
قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ
مِنْ رَبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي
أَرْضِ اللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan (kami telah mengutus) kepada kaum
Tsamud saudara mereka shaleh, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah. Sesungguhnya telah datang
bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina menjadi tanda bagimu, maka
biarkan unta makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan
gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih”.
8. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
85.
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا
قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ
مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk
Madyan saudara mereka, Syueb, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakan takaran dan timbangan
dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia takaran dan timbangannya, dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang
demikian, lebih baik bagimu jika benar kamu orang yang beriman”.
9. Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat
13-14.
وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰ
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا
فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Dan Aku telah memilihmu, maka dengarkan apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan salat untuk mengingat-Ku.
Dan Aku telah memilihmu, maka dengarkan apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan salat untuk mengingat-Ku.
10. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 72.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ
هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا
اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ ﴿المائدة
: ۷۲﴾
Sesungguhnya telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah adalah
Al-Masih putera Maryam”. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya adalah neraka, tidak ada bagi orang zalim seorang penolong pun”.
11. Meskipun, semua nabi membawa ajaran
tauhid, tetapi terlihat dalam ayat Al-Quran bahwa ada perbedaan dalam pemaparan
tentang prinsip tauhid.
12. Nabi Muhammad melalui Al-Quran diperkaya
oleh Allah dengan aneka penjelasan dan bukti.
13. Al-Quran dapat membungkam siapa pun yang
mempersekutukan Allah sesuai dengan tingkat kedewasaan berpikir umat manusia.
14. Karena tidak ada bukti bukti logis yang
dikemukakan oleh Nabi Nuh kepada umatnya, dan akhirnya mereka tetap
membangkang, maka jatuhlah hukuman memusnahkan mereka.
15. Al-Qran surah Al-Ankabut (surah ke-29)
ayat 14.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ
فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya, maka Nuh tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima
puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang
yang zalim.
16. Zaman Nabi Hud, yang belum terlalu jauh
dari Nuh, pemaparannya hampir sama, tetapi masyarakatnya memiliki kemampuan
berpikir sedikit di atas umat Nabi Nuh.
17. Pemaparan tauhid dikemukakan oleh Nabi
Hud disertai dengan peringatan tentang nikmat Allah yang mereka dapatkan.
18. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
69.
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ
عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ
بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran
bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang
laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu?” Dan ingatlah olehmu
sekalian di waktu Allah menjadikanmu sebagai pengganti (yang berkuasa) sesudah
lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu
(daripada kaum Nuh). Maka ingatlah nikmat Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.
19. Nabi Shaleh datang sesudah Nabi Hud lebih
luas dan terperinci penjelasannya, karena wawasan umatnya lebih luas.
20. Mereka diingatkan asal kejadian dari
tanah dan tugas mereka memakmurkan bumi.
21. Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 61.
۞ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا
قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ
الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ
رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara
mereka, Shaleh. Shaleh berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada bagimu tuhan selain Allah. Allah telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan
menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohon ampunan Allah, kemudian bertobat
kepada Alah. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan
(doa hamba-Nya)”.
22. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 73.
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا
اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ
ۖ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ
ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum
Tsamud saudara mereka Shaleh, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah. Sesungguhnya telah datang
bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina menjadi tanda bagimu, maka
biarkan unta makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan
gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment