SEMUA NABI MEMBAWA TAUHID
(Seri ke-2)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

1. Pada zaman Nabi Syueb, ajakan dakwahnya
lebih luas melampaui batas yang disinggung ketiga nabi sebelumnya.
2. Ajaran tauhid dikaitkan dengan bukti, dan
dirangkaikan dengan hukum syariat.
3. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
85.
وَإِلَىٰ
مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ
إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ
وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ
بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk
Madyan saudara mereka, Syueb, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, bahwa tidak
ada tuhan bagimu selain Allah. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang
nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakan takaran dan timbangan serta kamu jangan
mengurangi takaran dan timbangannya, dan kamu jangan membuat kerusakan di bumi
sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu orang
yang beriman”.
4. Tiba giliran Nabi Ibrahim, yang dikenal
sebagai “Bapak para Nabi” atau “Bapak monoteisme” karena sumbernya semua agama samawi.
5. Nabi Ibrahim menemukan dan membina
keyakinannya melalui pencarian dan pengalaman keruhanian dalam penemuannya
tentang Tuhan Yang Maha Kuasa, dan hari
kebangkitan.
6. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
75.
وَكَذَٰلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ
مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ
Demikian Kami perlihatkan kepada
Ibrahim tanda keagungan Kami yang terdapat di langit dan bumi, serta Kami
memperlihatkannya agar dia termasuk orang yang yakin.
7. Nabi Ibrahim satu-satunya Nabi yang
bermohon kepada Allah untuk diperlihatkan cara Allah menghidupkan orang mati, dan
permintaan itu dikabulkan Allah.
8. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 260.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ
أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ
أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ
مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku
cara Engkau menghidupkan orang mati?” Allah berfirman, “Apakah kamu belum yakin?”
Ibrahim menjawab, “Saya telah yakin, tetapi agar hatiku tetap mantap dengan
imanku”. Allah berfirman, “Kalau demikian, ambil empat ekor burung, lalu
cincanglah semuanya, dan letakkan setiap bagiannya di atas bukit yang terpisah,
kemudian panggil mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
9. Penemuan Nabi Ibrahim adalah penemuan
manusia terbesar, karena menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam
menjadi mampu menguasai alam, dan menilai baik atau buruknya.
10. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29)
ayat 16.
وَإِبْرَاهِيمَ
إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah
dan bertakwalah kepada-Nya, yang demikian lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui”.
11. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
79.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukan
termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan.
12. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan umatnya yang
sesat, dan menunjukkan kebenaran akidah tauhid.
13. Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21)
ayat 51-67.
۞ وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ
رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran
sebelum (Musa dan Harun), dan Kami mengetahui (keadaan)nya. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya
dan kaumnya, “Patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” Mereka
menjawab, “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
Ibrahim berkata, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam
kesesatan yang nyata”. Mereka menjawab, “Apakah kamu datang kepada kami dengan
serius atau kamu orang yang bermain-main?” Ibrahim berkata, “Sebenarnya Tuhanmu
adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan aku termasuk orang yang
dapat memberikan bukti”.
“Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap
berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala
hancur berantakan, tersisa patung yang terbesar, agar mereka kembali (untuk
bertanya) kepadanya”.
“Mereka berkata, “Siapa yang melakukan perbuatan terhadap tuhan kami, sesungguhnya
dia termasuk orang yang zalim”. Mereka berkata, “Kami mendengar ada seorang
pemuda bernama Ibrahim yang mencela berhala”.
Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawa dia dengan cara yang dapat dilihat
orang banyak, agar mereka menyaksikan”. Mereka bertanya, “Hai Ibrahim, apakah
kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan kami?” Ibrahim menjawab, “Sebenarnya
patung yang besar adalah pelakunya, maka tanyakan kepadanya, jika mereka dapat
berbicara”.
“Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata, “Sesungguhnya
kamu sekalian adalah orang yang menganiaya (diri sendiri)”. Kemudian kepala
mereka tertunduk, (lalu berkata), “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu mengetahui
bahwa berhala tidak dapat berbicara."
“Ibrahim berkata, “Mengapa kamu menyembah selain Allah sesuatu yang
tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun dan tidak memberikan mudarat
kepadamu?” Ah (celakalah) kamu dan apa
yang kamu sembah selain Allah, maka apakah kamu tidak memahami?”
14. Pemaparan tentang tauhid semakin mantap
dan jelas hingga mencapai puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad.
15. Al-Quran menjelaskan tentang Tuhan kepada
umat Nabi Muhammad diawali dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat Allah.
16. Hal ini jelas ketika wahyu pertama turun.
17. Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat
1-5.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
Menciptakan, Allah telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Allah mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
18. Dalam wahyu pertama, Al-Quran menunjuk Tuhan
Yang Maha Esa dengan kata “Rabbuka” (Tuhanmu, Wahai Muhammad), bukan kata “Allah”.
19. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Wujud
Tuhan Yang Maha Esa, dapat dibuktikan melalui ciptaan dan perbuatan-Nya.
20. Kata “Allah” tidak digunakan pada wahyu awal
untuk meluruskan keyakinan kaum musyrik.
21. Mereka memakai kata “Allah” untuk
menunjuk kepada Tuhan, tetapi keyakinan mereka tentang Allah berbeda dengan
keyakinan yang diajarkan Islam.
22. Kaum musyrik menganggap terdapat hubungan
antara Allah dengan jin.
23. Allah dianggapnya mempunyai anak wanita.
24. Manusia dianggap tidak mampu berhubungan
dan berdialog dengan Allah, karena Allah Maha Tinggi dan Suci, sehingga para
malaikat dan berhala perlu disembah sebagai perantara dengan Allah.
“Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dengan jin, dan sesungguhnya
jin mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke dalam neraka”.
25. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke 17) ayat
40.
Apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak pria,
sedangkan Allah sendiri mengambil anak wanita di antara malaikat? Sesungguhnya
kamu mengucapkan kalimat yang besar (dosanya).
26. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke 39)
ayat 3.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik) dan
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), “Kami tidak menyembah
mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan tentang apa yang mereka perselisihkan.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment