Tuesday, February 25, 2020

4728. SEMUA NABI MEMBAWA TAUHID (2)

SEMUA NABI MEMBAWA TAUHID
(Seri ke-2)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Pada zaman Nabi Syueb, ajakan dakwahnya lebih luas melampaui batas yang disinggung ketiga nabi sebelumnya.
2.    Ajaran tauhid dikaitkan dengan bukti, dan dirangkaikan dengan hukum syariat.

3.    Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 85.
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
      Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syueb, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, bahwa tidak ada tuhan bagimu selain Allah. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakan takaran dan timbangan serta kamu jangan mengurangi takaran dan timbangannya, dan kamu jangan membuat kerusakan di bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman”.
4.    Tiba giliran Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai “Bapak para Nabi” atau “Bapak monoteisme” karena  sumbernya semua agama samawi.
5.    Nabi Ibrahim menemukan dan membina keyakinannya melalui pencarian dan pengalaman keruhanian dalam penemuannya tentang Tuhan Yang Maha Kuasa, dan  hari kebangkitan.

6.    Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 75.

وَكَذَٰلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ
          Demikian Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda keagungan Kami yang terdapat di langit dan bumi, serta Kami memperlihatkannya agar dia termasuk orang yang yakin.

7.    Nabi Ibrahim satu-satunya Nabi yang bermohon kepada Allah untuk diperlihatkan  cara Allah menghidupkan orang mati, dan permintaan itu dikabulkan Allah.

8.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 260.
          وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ


       Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku cara Engkau menghidupkan orang mati?” Allah berfirman, “Apakah kamu belum yakin?” Ibrahim menjawab, “Saya telah yakin, tetapi agar hatiku tetap mantap dengan imanku”. Allah berfirman, “Kalau demikian, ambil empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya, dan letakkan setiap bagiannya di atas bukit yang terpisah, kemudian panggil mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

9.    Penemuan Nabi Ibrahim adalah penemuan manusia terbesar, karena menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, dan menilai baik atau buruknya.
10. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 16.
وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
         Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya, yang demikian lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.
11. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 79.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
        Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukan termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan.
12. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan umatnya yang sesat, dan menunjukkan kebenaran akidah tauhid.
13. Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 51-67.
۞ وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ


      Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan Kami mengetahui (keadaan)nya.  (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” Mereka menjawab, “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
      Ibrahim berkata, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”. Mereka menjawab, “Apakah kamu datang kepada kami dengan serius atau kamu orang yang bermain-main?” Ibrahim berkata, “Sebenarnya Tuhanmu adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan aku termasuk orang yang dapat memberikan bukti”.
      “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. Maka Ibrahim membuat berhala hancur berantakan, tersisa patung yang terbesar, agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya”.
      “Mereka berkata, “Siapa yang melakukan perbuatan terhadap tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang yang zalim”. Mereka berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang mencela berhala”.
      Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawa dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan”. Mereka bertanya, “Hai Ibrahim, apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan kami?” Ibrahim menjawab, “Sebenarnya patung yang besar adalah pelakunya, maka tanyakan kepadanya, jika mereka dapat berbicara”.
      “Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata, “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang yang menganiaya (diri sendiri)”. Kemudian kepala mereka tertunduk, (lalu berkata), “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa berhala tidak dapat berbicara."
      “Ibrahim berkata, “Mengapa kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun dan tidak memberikan mudarat kepadamu?”  Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, maka apakah kamu tidak memahami?”
14. Pemaparan tentang tauhid semakin mantap dan jelas hingga mencapai puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad.
15. Al-Quran menjelaskan tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad diawali dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat Allah.
16. Hal ini jelas ketika wahyu pertama turun.
17. Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

         Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Allah telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah,  yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
18. Dalam wahyu pertama, Al-Quran menunjuk Tuhan Yang Maha Esa dengan kata “Rabbuka” (Tuhanmu, Wahai Muhammad), bukan kata “Allah”.
19. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Wujud Tuhan Yang Maha Esa, dapat dibuktikan melalui ciptaan dan perbuatan-Nya.
20. Kata “Allah” tidak digunakan pada wahyu awal untuk meluruskan keyakinan kaum musyrik.
21. Mereka memakai kata “Allah” untuk menunjuk kepada Tuhan, tetapi keyakinan mereka tentang Allah berbeda dengan keyakinan yang diajarkan Islam.
22. Kaum musyrik menganggap terdapat hubungan antara Allah dengan jin.
23. Allah dianggapnya mempunyai anak wanita.
24. Manusia dianggap tidak mampu berhubungan dan berdialog dengan Allah, karena Allah Maha Tinggi dan Suci, sehingga para malaikat dan berhala perlu disembah sebagai perantara dengan Allah.
      “Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dengan jin, dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke dalam neraka”.
25. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke 17) ayat 40.
      Apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak pria, sedangkan Allah sendiri mengambil anak wanita di antara malaikat? Sesungguhnya kamu mengucapkan kalimat yang besar (dosanya).
26. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke 39) ayat 3.
       


      Ingatlah, hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik) dan orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang yang pendusta dan sangat ingkar.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2




Related Posts:

0 comments:

Post a Comment