Friday, June 26, 2020

4765. DILARANG MERATAPI JENAZAH


DILARANG MERATAPI JENAZAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.   Islam melarang meratapi orang yang sudah meninggal dunia.
1.    Meratapi adalah menangisi disertai ucapan yang menyedihkan.
2.    Islam memberantas tradisi jahiliah berkenaan dengan kematian seseorang.
3.    Islam melarang meratap  dan berteriak berlebihan dalam mengungkapkan kesedihan dan keduakaan.
4.    Islam mengajar umatnya, bahwa kematian hanya sekedar pindah dari satu alam ke alam lain.
5.    Mati bukan musnah dan hilang begitu saja.
6.    Meratapi kematian tidak dapat menghidupkan orang yang sudah mati.
7.    Setiap umat lslam harus menerima kematian seseorang seperti mendapat musibah.
8.    Umat lslam harus sabar menerima takdir Allah dan mengambil pelajaran dengan mengharapkan pertemuan abadi di akhirat.
9.    Sambil mengulang-ulang kalimat,”Inna lillahi wainna ilaihi raji'un”.
10. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun artinya sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.
11. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 156.
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun".

12. Rasulullah bersabda,”Tidak termasuk golongan kami, orang yang menampar-nampar pipi dan merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliah.”
13. Islam tidak membolehkan seorang muslim memakai tanda khusus berkabung, tidak berhias, mengganti pakaian, dan melakukan gerakan yang menampakkan perasaan duka.
14. Seorang isteri yang ditinggal mati suaminya harus berkabung selama 4 bulan 10 hari, sesuai masa iddah.
15. Masa iddah adalah  masa tunggu bagi wanita yang berpisah dengan suaminya karena ditalak atau bercerai mati.
16. Setelah masa iddah habis, maka wanita itu boleh menikah lagi dengan pria lain.
17. Lamanya masa iddah wanita boleh menikah lagi:
1)    Wanita hamil, masa iddahnya sampai melahirkan bayinya.
2)    Wanita ditinggal mati suaminya, masa iddahnya 4 bulan 10 hari.
3)    Bercerai biasa, masa iddahnya selama 3 kali haid (3 kali suci).

18. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 228.

وَٱلْمُطَلَّقَٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَٰثَةَ قُرُوٓءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِىٓ أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِى ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوٓا۟ إِصْلَٰحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

     Wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) 3 kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suaminya berhak rujuk dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dibanding istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

19. Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 4.

وَٱلَّٰٓـِٔى يَئِسْنَ مِنَ ٱلْمَحِيضِ مِن نِّسَآئِكُمْ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَٰثَةُ أَشْهُرٍ وَٱلَّٰٓـِٔى لَمْ يَحِضْنَ ۚ وَأُو۟لَٰتُ ٱلْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًا

     Dan wanita tidak haid lagi (monopause) di antara wanitamu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah 3 bulan; dan begitu (pula) wanita tidak haid. Dan wanita hamil, waktu iddahnya sampai  melahirkan kandungannya. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

20. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 234.

وَٱلَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَٰجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

     Orang yang meninggal di antaramu dengan meninggalkan istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (iddah) 4 bulan 10 hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tidak dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

21. Umar bin Khattab berkata, “Biarkan wanita itu menangis karena kematian Khalid bin Walid, asalkan dia tidak menaburkan debu di atas kepalanya dan tidak teriak-teriak.”

Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.








Related Posts:

0 comments:

Post a Comment