Sunday, December 20, 2020

8150. PEMISAH AIR ASIN DAN TAWAR MENURUT AL-QURAN


  

PEMISAH AIR ASIN DAN TAWAR MENURUT  AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

GUNUNG SEBAGAI PASAK  MENURUT  AL-QURAN

 


Dalam geologi, fenomena “lipatan” adalah sebuah fakta ilmiah yang baru ditemukan.

 

Lipatan yang terjadi mengakibatkan terbentuk pegunungan.

 

 

Kerak bumi yang ditempati manusia seperti sebuah kulit yang padat.

 

 

Bagian dalam bumi berupa caairan panas, sehinga tak mungkin ada kehidupan di dalamnya.

 

Stabilitas pegunungan terkait dengan fenomena lipatan yang menyiapkan fondasi komponen pembentuk pegunungan.

 

 

Ahli geologi menyatakan jari-jari bumi sekitar 6.000 km dan kerak yang ditempati manusia berpijak sangat tipis sekitar 1-48 km.

 

karena tipisnya kerak bumi tempat berpijak manusia, maka kemungkinan bergetar sangat tinggi.

 

 

Gunung-gunung memberikan stabilitas daratan tempat manusia hidup.

 

 

Al-Quran secara sempurna mendeskripsikan hal ini dalam ayatnya.

 

 

Al-Quran surah An-Naba (surah ke-78) ayat 6-7.

 

 

 

أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَٰدً

وَٱلْجِبَالَ أَوْتَادًا


 

 

Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
dan gunung-gunung sebagai pasak?


Kata “autad” artinya pancang atau pasak yang biasanya dipakai untuk mendirikan tenda.

 

 

Sebuah buku berjudul “Earth” yang menjadi buku referensi ilmu geologi di universitas.

 

 

Salah satu penulisnya adalah Frank Press, Presiden Akademi Sains Amerika Serikat dan penasihat Presiden AS Jimmy Carter.

 

 

 

Dalam buku “Earth” penulis menggambarkan gunung berbentuk pasak dan permukaan gunung yang tampak hanya sebagian kecil dari keseluruhan gunung itu.

 

 

Di bagian bawah permukaan tanah, gunung tampak seperti akar yang menghunjam sangat kuat.

 

 

Gunung berperan sangat penting dalam menstabilkan kerak bumi.

 

Al-Quran menyebutkan fungsi pegunungan sebagai penjaga stabilitas daratan bumi.

 

 

Al-Quran menggambarkan fakta ilmiah ini sesuai dengan ilmu geologi modern secara sempurna.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 31.

 

 

وَجَعَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ


 

 

 

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.

 


GUNUNG MENANCAP DENGAN KUAT  MENURUT  AL-QURAN

 


Permukaan bumi terpecah-pecah menjadi banyak lempengan yang tebalnya sekitar 100 km.

 

 

 

Lempengan ini mengambang di sebagian wilayah yang mencair yang disebut aesthenosphere.

 

Formasi gunung terbentuk pada lempengan itu.

 

 

Kerak bumi tebalnya 5 km di bawah lautan, tebalnya sekitar 35 km di bawah permukaan continental, dan hampir mencapai 80 km di bawah pegunungan besar.

 

 

Hal itu adalah fondasi yang kuat bagi pegunungan.

 

 

Al-Quran berbicara tentang fondasi pegunungan yang kuat dalam ayatnya.

 

 

Al-Quran surah An-Naziat (surah ke-79) ayat 32.

 

وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا


 

 

Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.


 

PEMISAH AIR ASIN DAN TAWAR MENURUT  AL-QURAN

 

 

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-21) ayat 19-20.

 

 

 

مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ


 

 

Dia membiarkan 2 lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.



Kata “barzakh” artinya penghalang atau sekat.

 

 

Penghalang atau sekat di sini bukan secara fisik.

 

Kata “maraja” artinya bertemu dan bercampur satu sama lain.

 

 

Al-Quran mampu menjelaskan 2 makna berlawanan untuk 2 macam air.

 

 

Yaitu mereka bertemu dan bercampur, dan pada saat sama ada pemisah di antaranya.

 

 

llmu pengetahuan modern menemukan beberapa tempat adanya 2 lautan berbeda bertemu, tapi ada pemisah di antara keduanya.

 

 

Penghalang ini membagi 2 lautan sehingga tiap lautan punya suhu, salinitas, dan kerapatan berbeda.

 

 

Para ahli Oseonologi kini bisa menjelaskan makna ayat ini.

 

 

Ada penghalang gaib yang memisahkan antara 2 lautan, sehingga tidak bercampur.

 

Tapi, saat air dari satu laut masuk laut asin, maka air itu kehilangan ciri khasnya.

 

 

Penghalang berfungsi sebagai tempat penyeragam transisi untuk 2 macam perairan.

 

 

 

Fenomena ilmiah yang disebut dalam Al-Quran telah dikonfirmasi oleh DR William Hay, ilmuwan laut ternama dan profesor ilmu Geologi Universitas Colorado AS.

 

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 61.

 

 

أَمَّن جَعَلَ ٱلْأَرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَٰلَهَآ أَنْهَٰرًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَٰسِىَ وَجَعَلَ بَيْنَ ٱلْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ


 

 

Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.


 

Fenomena ini terjadi di beberapa tempat, salah satunya adalah Laut Mediterania dan Laut Atlantik di Selat Gibraltar.

 

 

Al-Quran bicara tentang sekat antara air tawar dan air asin.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 53.

 

۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا


 

 

Dan Dia yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.


 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Naik, Zakir. Miracles of Al-Quran and Sunnah. Penerbit Aqwam, Jakarta. 2016.

 

 

0 comments:

Post a Comment