APA BUKTINYA TOLERANSI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
*Kekacauan berpikir
Toleransi itu tidak dilihat dari apa
yang kita posting di media sosial.
Wah, kacau sekali, jika netizen merasa
paling toleran hanya lewat media sosial.
Kacau.
Sekacau2nya berpikir.
Lantas dari mana toleransi dilihat?
Baik, akan saya kasih kalian tes, nanti
kamu jawab.
1. Apakah kamu kenal tetangga samping
kiri-kanan rumahmu?
2. Apakah kamu kenal siapa Ketua RT mu?
3. Apakah kamu mengecilkan volume
televisi, musik, dll di rumahmu biar tidak mengganggu orang lain?
4. Apakah kamu memastikan mobil, motor
mu itu tidak meraung2 saat masuk komplek / kampung / gang rumahmu?
5. Apakah kamu suka ikut gotong-royong
warga, kampung, atau aktivitas bersama lainnya?
6. Apakah kamu memastikan hewan
peliharaan, mobil milikmu, pohon di rumahmu, tidak menganggu tetanggamu?
Daftar ini masih panjang sekali.
Tapi sungguh, tidak ada yang akan bertanya:
Apakah kamu sudah komen paling toleran
di media sosial?
Apakah kamu sudah sibuk update status
paling toleran di media sosial?
Apakah kamu sudah sibuk mengomentari
hal2 lain di media sosial?
Karena bukan apa2.
Kita sibuuuk sekali bergaya paling
toleran.
Tapi kita malah tidak kenal siapa Pak RT
kita?
Kamu teh hidupnya di mana?
Mahkluk gaib medsos?
Atau kamu masuk kategori mahluk sosial
yang benar2 hidup bertetangga, bertoleransi dengan tetangga sekitar?
Daftar 1-6 tadi misalnya, kalaupun tdk
semua, minimal separuh kita bisa menjawabnya.
Jangan sampai kita hebat sekali
berkomentar di medsos.
Sibuuuk menghakimi peristiwa2 yang
menurut kita tidak toleran.
Sibuuuk menghakimi orang2 yg kita nilai
tdk toleran.
Tapi ternyata, tetangga sebelah rumah
saja tidak tahu.
Kacau.
Semoga kalian mau merenungkannya.
(Sumber Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment