BELAJAR DARI BANYAK GURU
DAN BUKU
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Sebaiknya
belajar ilmu jangan hanya dari satu guru atau satu buku.
Tapi
lebih baik menimba ilmu dari banyak guru dan banyak buku.
Manusia
bukan nabi dan juga makhluk biasa, yang bisa benar atau salah.
Perintah
pemimpin serupa dengan perintah orang tua.
Jika
perintah itu baik, maka wajib ditaati.
Jika
memerintahkan yang buruk, maka tidak
boleh dipatuhi.
Tidak
patuh bukan berarti harus melawan, atau angkat senjata.
Seperti
orang tua yang memerintahkan perbuatan dosa, maka tidak boleh dipatuhi.
Tapi,
bukan berarti harus melawan orang tua.
Al-Quran surah Lukman
(surah ke-31) ayat 14-15.
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ
إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ
وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergauli keduanya di dunia dengan baik, dan ikuti
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Rasulullah bersabda,
لاَ طَاعَةَ
لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ إِنَّمَا الطَّاعَةَ فِي الْمَعْرُوْفِ
Tidak
ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya
ketaatan itu dalam kebaikan.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Jika
perintah menyimpang dari kemaslahatan umum, karena hanya mengedepankan
kepentingan pribadi atau golongannya, maka perintahnya tidak wajib dipatuhi.
(Sumber
Dr M. Arifin Badri)
0 comments:
Post a Comment