Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
PRINSIP KERJA
HELIKOPTER
Helikopter
bisa terbang karena gaya angkat aliran udara yang dihasilkan dari bilah-bilah
baling-baling rotornya.
Baling-baling
helikopter mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah.
Aliran
udara baling-baling helikopter sangat deras sehingga mampu mengangkat benda seberat
belasan ton.
Teorinya sederhana, tapi praktiknya rumit.
Prinsip
dasar pesawat bersayap tetap dengan
helikopter adalah sama.
Kunci
pembedanya ada pada dua kekuatan besar yang bekerja terpadu secara vertikal
untuk menghasilkan gaya angkat dan daya dorong yang besar.
PESAWAT TERBANG BIASA
Pada pesawat biasa (bersayap tetap)
aliran udara di permukaan sayapnya membentuk sudut datang tertentu dengan flap.
Yakni
sayap kecil di belakang sayap utama yang posisinya ditegakkan.
Sehingga
aliran udara yang mengalir deras ke belakang diarahkan balik ke atas.
Udara
mengalir di permukaan sayap bagian bawah menekan permukaan sayap yang relatif
datar ke atas.
Hal
itu menimbulkan gaya angkat sehingga badan pesawat terangkat ke atas.
Sekitar
15 persen seluruh gaya yang dihasilkan, dipakai mengangkat badan pesawat ke
atas.
Kekuatan
besar lainnya adalah gaya dorong aliran udara di permukaan sayap bagian atas
yang bentuknya relatif lengkung.
Saat
aliran udara mengalir ke belakang melalui sayap utama, maka aliran udara terpecah.
Aliran udara di atas permukaan
sayap bagian atas lebih deras
dibanding aliran udara di permukaan sayap bagian bawah.
Tapi
tekanan udara yang
mengalir di atas permukaan sayap atas, relatif lebih kecil dibanding
tekanan udara di permukaan sayap bagian bawah.
Perbedaan
tekanan udara ini menyebabkan pesawat terbang terangkat ke atas.
HELIKOPTER
Pada
helikopter, fungsi sayap diganti baling-baling yang saat berputar, kurvanya
relatif sama dengan sayap pesawat biasa.
Untuk
mendapat gaya angkat, baling-baling rotor diarahkan sehingga
membentuk sudut datang yang besar.
Pada
helikopter ada 2 gaya besar saling berpengaruh.
Aliran
udara yang bergerak ke depan menekan baling-baling, sehingga baling-baling
terdorong balik ke belakang menghasilkan gaya angkat kecil.
Tetapi
saat aliran udara bergerak cepat melewati bagian atas dan bawah baling-baling,
tekanan udara besar mengembang ke seluruh permukaan yang bertekanan lebih
rendah.
Yang
menyebabkan baling-baling terdorong ke atas dan helikopter pun terangkat.
Meskipun
baling-balingnya beberapa lembar, tetapi
jika berputar cepat membentuk permukaan rata dan udara yang menekannya ke atas
menimbulkan tekanan besar.
Yang
menghasilkan gaya angkat yang besar pula.
Prinsipnya
sama dengan fungsi kitiran mainan anak-anak.
Jika
helikopter bisa terangkat, maka terjadi keseimbangan udara yang dipindahkan dari atas ke bawah
dengan bobot helikopternya.
Prinsip
cara kerja helikopter sederhana, tetapi
mewujudkannya sungguh sangat rumit.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment