BELAJAR BAHASA ARAB HUKUMNYA
FARDU KIFAYAH
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Fardu
kifayah adalah kewajiban kelompok.
Bagi
umat lslam, memahami bahasa Arab hukumnya fardu kifayah.
Artinya
dalam suatu kelompok harus ada orang yang belajar untuk memahami bahasa Arab.
Jika
dalam kelompok tidak yang belajar memahami bahasa Arab, maka semua anggota
kelompok menanggung dosa.
Apakah
Arab pasti Islam?
Sabar
Mas! jangan terburu-buru, memang sejak dari zaman dahulu, tidak semua Arab adalah
Islam.
Sebagaimana
tidak semua yang lslam pasti Arab.
1. Tetapi
sejak zaman dahulu, wilayah di mana pun yang dikuasai oleh umat Islam kala,
segera penduduknya berbondong-bondong belajara bahasa Arab.
Faktanya
secara suka rela mereka segera mempelajari bahasa Arab.
Setelah
mempelajari bahasa Arab, mereka memakai sebagai bahasa sehari-hari.
Misalnya,
Andalus yang terletak di ujung Eropa, kala itu seakan-akan berubah menjadi
negara Arab.
Dataran
Cina, Afganistan, lndia, berbagai daerah di benua Afrika maupun Asia.
Termasuk
Jawa, Sumatra, dan lainnya semuanya secara sadar dan suka rela, belajar bahasa Arab.
Kemudian
mereka memakai bahasa Arab sebagai bahasa sehari hari.
Anda
tidak percaya?
Mari
kita renungkan dawuhnya Kiyai Nawawi Al-Bantani dalam kitab beliau:
2. ( وعربية
) بأن تكون أركان الخطبتين بالعربية فإن لم يكن ثم من يحسن العربية ولم يمكن تعلمها
خطب بغيرها فإن أمكن وجب على الجميع على سبيل فرض الكفاية فيكفي في ذلك واحد فلو تركوا
التعلم مع امكانه عصوا ولا جمعة لهم فيصلون الظهر
Dan
diantara syarat sahnya khotbah salat Jum'at ialah kedua khotbahnya disampaikan
dengan memakai bahasa Arab.
3. Dan jika
jamaahnya tidak satu pun bisa berbahasa Arab, dan tidak mampu bagi mereka untuk
mempelajarinya, maka khatib boleh menyampaikan khotbahnya dalam bahasa lain.
Dan jika
mereka mampu mempelajarinya, maka mereka
semua wajib mempelajarinya.
Hukumnya
mempelajari bahasa Arab adalah fardu kifayah (kewajiban kelompok).
Jika
ada satu orang yang mempelajarinya, maka sudah cukup.
Jika
semua tidak mempelajari bahasa Arab, padahal mereka bisa melakukannya, maka semua
berdosa.
Dan
tidak sah salat Jum'at mereka, sehingga mereka harus menggantinya dengan
mendirikan salat Zuhur.
(Nihayatuz
Zain oleh Mbah Kiyai Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Al Jawi Al Bantani hal
128).
Bagaimana
coba?
Sudahkah
kita sadar?
Mengapa
sebagian oknum begitu sakit hatinya, terhadap semua yang berbau Arab?
Sebetulnya
mereka bukan membenci Arabnya.
Tetapi
membenci perkembangan Islamnya.
Mereka
tahu bahwa di Arab juga ada Yahudi, Nasrani, komunis, dan lainnya.
Tetapi
mereka juga sadar bila umat Islam pandai berbahasa Arab, maka mereka akan lebih
mudah memahami sumber asli agama lslam.
Sumber
asli agama lslam semuanya berbahasa Arab.
Jika
umat Islam memahami Al-Qur'an dan hadis Nabi, maka Islam mereka adalah lslam
yang asli dan benar, sehingga sulit dibodohi oleh musuh lslam.
Semoga
hal ini menyadarkan dan menggugah semangat kita untuk terus belajar bahasa Arab.
Paling
tidak kita harus memberi fasilitas kepada anak-anak dan generasi mendatang
untuk menguasai bahasa Arab.
Al-Quran surah Yusuf
(surah ke-12) ayat 2.
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Daftar Pustaka
1. Dr. Muhammad Arifin
Badri.
2. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
3. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment