Sunday, January 1, 2023

16046. TAHAP LARANGAN RIBA DI ALQURAN

 

TAHAP LARANGAN RIBA DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kata “riba”.

Artinya “kelebihan”.

 

Pada arti “kelebihan”.

Logika kaum musyrik cukup beralasan.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275.

 Tuhan menghalalkan jual beli.

Dan mengharamkan riba.

 

     الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

 Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian, sebab mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli  sama dengan riba, padahal Allah  menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

 

Haram halalnya sesuatu.

Pasti ada “suatu hal”.

Penyebab haramnya.

 

Ditemukan kata “riba”.

Terulang 8 kali.

 

Dalam 4 surah.

Yaitu:

 

1)                Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275, 276, 278, 279 dan 280.

 

2)                Ali Imran (surah ke-3) ayat 130.

 

3)                An-Nisa (surah ke-4) ayat 161.

4)                Ar-Rum (surah ke-30) ayat 39.

 

Surah ke-1, 2, dan 3 Madaniyah.

Turun di Madinah.

 

Setelah Rasulullah hijrah.

Dari Mekah ke Madinah.

 

Surah ke-4 surah Makkiyah.

Turun di Mekah.

 

Rasulullah masih di Mekah.

Belum hijrah ke Madinah.

 

Urutan kronologis ayat riba:

 

1)        Ar-Rum (surah ke-30) ayat 39.

 

2)        Ali Imran (surah ke-3) ayat 130.

Jelas melarang riba berlipat ganda.

  

3)        An-Nisa (surah ke-4) ayat 161.

Kecaman pada kaum Yahudi.

Yang makan riba.

 

4) Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275, 276, 278, 279 dan 280.

 

Ayat riba ke-1.

Surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 39.

 

     وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ

 

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).

 

Ayat riba ke-2.

 

Ali Imran (surah ke-3) ayat 130.

Melarang riba berlipat ganda.

 

     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا

 

 اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan.

 

Ayat riba ke-3.

 

An-Nisa’(surah ke-4) ayat 161.

Kecaman pada kaum Yahudi.

Yang makan riba.

 

     وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

 

Dan sebab mereka makan riba, padahal sesungguhnya mereka dilarang darinya, dan karena mereka makan harta orang dengan jalan batil. Kami menyediakan untuk orang kafir di antara mereka siksa yang pedih.

 

Ayat riba ke-4.

Surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275, 276, 278, 279 dan 280.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 275.

 

   الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian, sebab mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli  sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

 

  Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 276.

 

     يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

  

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai tiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 278.

 

     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

 

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 279.

 

     فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ

 

Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahui, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

 

 Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 280.

 

     وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka beri tangguh sampai dia lapang. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

 

Tahap haramnya riba.

Mirip haramnya minuman keras.

 

Tahap ke-1:

Sekadar tampilkan unsur negatif minuman keras.

 

Unsur negatif riba.

Surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 39.

 

Tahap ke-2:

lsyarat haramnya minuman keras.

 

Isyarat haramnya riba.

Surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 161.

 

Tahap ke-3.

Jelas haramnya minuman keras.

 

Secara jelas haramnya riba.

Surah Ali Imran (surah ke-3)  ayat 130.

 

Tahap ke-4:

Haramnya minuman keras total.

Dalam berbagai bentuknya.

 

Haramnya riba total.

Surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 278.

 

Para ulama soal riba.

Hanya bahas ayat pertama dan terakhir.

Dan ayat lainnya.

Tahap pertengahan.

 

Hal ini.

Tak banyak pengaruh.

Arti riba diharamkan Al-Quran.

 

 Surah Al-Nisa' (surah ke-4) ayat 161.

 Kecaman pada kaum Yahudi.

Yang melakukan riba.

 

Surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 130.

Larangan tegas.

 

Agar tak kerjakan riba.

 “adh’afan mudha’afah”

 (berlipat ganda).

 Sebagian ulama berpendapat.

 Ar-Rum (surah ke-30) ayat 39.

Ayat awal bahas riba.

 

Tapi tak bahas haramnya riba.

Sehingga  disebut riba halal atau mubah.

 

Para sahabat.

Ada yang tafsirkan riba.

 

Dalam ayat itu.

Sebagai “hadiah”.

Mengharapkan imbalan berlebih.

 

Sebagian ulama lain.

Bahas beda tulisan.

Dalam mushaf Al-Quran.

1)        Kata “riba”.

Pada surah Ar-Rum.

Tanpa huruf Arab “wau”.

 

2)        Surah lainnya.

Pakai huruf Arab “wau”.

 

Para ulama berpendapat.

Ayat riba bisa dipahami.

 

Lewat 3 kata kuncinya.

Yitu:

 

1)        “Adh’afan mudha’afah”

(berlipat ganda).

   أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ۖ

 

2)        “Maa baqiya minar ribaa”

(tinggalkan sisa riba).

 

     مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا

 

3)        “Falakum ru’usu amwaa likum, laa tazhlimuuna wa laa tuzhlamuun”

 

(Maka bagimu pokok hartamu.

Kamu tak menganiaya.

Dan tak dianiaya).

 

   فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ

 

Dengan kata kunci.

Bisa ditemukan jawaban riba.

Yang diharamkan Al-Quran.

 

“Apakah hal yang menjadikan kelebihan itu sehingga  hukumnya haram”.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,

5.  Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment