Saturday, April 13, 2019

2118. AGAMA SAMAWI-2




AGAMA SAMAWI
(Seri ke-2)
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang agama samawi?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Ketika tiba zaman Nabi Syueb, ajakan dakwahnya lebih luas melampaui batas yang disinggung oleh nabi sebelumnya.
2.     Pada zaman Nabi Syueb ajaran tauhid dikaitkan dengan bukti, dan dirangkaikan dengan hukum syariat.
3.    Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 85.

1.   وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

     “Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syueb, dia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Allah.Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.Maka sempurnakan takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.Yang demikian, lebih baik bagimu jika benar kamu orang yang beriman”.

4.    Kemudian datang Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Bapak Para Nabi atau Bapak Monoteisme.
5.    Nabi Ibrahim adalah sumber semua agama samawi.
6.    Nabi Ibrahim menemukan dan membina keyakinannya melalui pencarian dan pengalaman kerohanian dalam penemuannya tentang Tuhan Yang  Maha Kuasa, dan  hari kebangkitan.
7.    Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 75.
وَكَذَٰلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ

      Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin.

8.    Nabi Ibrahim adalah satu-satunya nabi yang bermohon kepada Allah untuk diperlihatkan cara  Allah menghidupkan orang mati, dan permintaan itu dikabulkan oleh Allah.
9.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)  ayat 260.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ


      Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
10. Para ilmuwan sering berbicara tentang penemuan manusia yang mempengaruhi dan mengubah jalannya sejarah kemanusiaan.
11. Para ulama berpendapat, ”Penemuan yang dikaitkan dengan Nabi Ibrahim adalah penemuan manusia yang terbesar, karena menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, dan menilai baik atau buruknya.
12. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29)  ayat 16.
13. وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

      Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

14.  Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 79.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
      Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

15. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan umatnya yang sesat, dan menunjukkan kebenaran akidah tauhid.
16. Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 51-67.
 وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
    

أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

       Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan Kami mengetahui (keadaan) nya. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?"
      Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata". Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
      Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhanmu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu". Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
      Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim". Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim".
      Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan". Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
      Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)", kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara".
     Ibrahim berkata: "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?" Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

17. Pemaparan tentang tauhid semakin mantap dan jelas hingga mencapai puncaknya dengan kehadiran Nabi Muhammad.
18. Al-Quran menjelaskan tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad diawali dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat Allah.
19. Hal ini jelas ketika wahyu pertama turun.
20.  Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
    اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
  عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

21. Dalam wahyu pertama, Al-Quran menunjuk Tuhan Yang Maha Esa dengan kata “Rabbuka” (Tuhanmu, Wahai Muhammad), bukan kata “Allah”.
22. Hal ini untuk menunjukkan bahwa wujud Tuhan Yang Maha Esa, dapat dibuktikan melalui ciptaan atau perbuatan-Nya.
23. Kata “Allah” tidak digunakan pada wahyu awal untuk meluruskan keyakinan kaum musyrik.
24. Mereka memakai kata “Allah” untuk menunjuk kepada Tuhan, tetapi keyakinan mereka tentang Allah berbeda dengan keyakinan yang diajarkan Islam.
25. Kaum musyrik menganggap terdapat hubungan antara Allah dengan jin, dan Allah mempunyai anak wanita.
26. Manusia dianggapnya tidak mampu berhubungan dan berdialog dengan Allah, karena Allah Maha Tinggi dan Suci, sehingga para malaikat dan berhala perlu disembah sebagai perantara dengan Allah.
27. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 40.
أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلَائِكَةِ إِنَاثًا ۚ إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلًا عَظِيمًا
      Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki,  sedangkan Dia sendiri mengambil anak-anak wanita di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).

28. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 3.
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

     Ingatlah, hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. LenteraHati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. PenerbitMizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir MaudhuiatasPerbagaiPersoalanUmat. PenerbitMisan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2




Related Posts:

0 comments:

Post a Comment