Monday, July 8, 2019

2576. CARA BERSYUKUR


 CARA BERSYUKUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara bersyukur menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1.    Syukur (menurut KBBI V) adalah rasa terima kasih kepada Allah.
2.    Bbersyukur artinya berterima kasih atau mengucapkan syukur.
3.    Para ulama menjelaskan bahwa cara mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah dengan tiga cara, yaitu:
1)    Dengan hati.
2)    Dengan ucapan lidah.
3)    Dengan perbuatan anggota tubuh lainnya.
4.    Penjelasan ke-1: Syukur dengan hati.
1)    Cara mensyukuri nikmat dengan hati adalah dengan menyadari sepenuhnya bahwa semua nikmat dan karunia yang diterima adalah karena anugerah dan kemurahan dari Allah.
2)    Ungkapan syukur dengan hati akan mengantarkan  manusia:
a.    Menerima  kenikmatan  dengan penuh kerelaan dan keikhlasan.
b.    Tanpa menggerutu.
c.    Tidak merasakan keberatan sedikit pun.
d.    Menyadari betapa besar kemurahan dan kasih sayang Allah.
e.    Terlontar dari lidahnya ucapan pujian kepada Allah. 
3)    Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 76-82 menjelaskan bahwa ketika Qarun merasakan keberhasilannya menjadi konglomerat kaya raya adalah hasil kecerdasan dan kemampuannya sendiri, dinilai oleh Al-Quran sebagai orang kafir yang tidak mensyukuri nikmat Allah.
4)    Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 78.

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

      Qarun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberikan harta kekayaan, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah dia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanyakan kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka”.

5)    Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 81.

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ

     Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan bukanlahdia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
6)    Seseorang yang bersyukur dengan hatinya, pada saat ditimpa musibah pun, dia tetap bersukur dan masih memuji Allah.
7)    Dia membayangkan bahwa bencana yang dialaminya pasti lebih kecil dan lebih ringan dari musibah dan malapetaka lain  yang  dapat  terjadi.
8)    Dalam KBBI V kata “syukur” bisa diartikan “orang yang bersyukur dengan  kata: untung, dan merasa  lega, karena musibah yang terjadi lebih ringan daripada yang mungkin bisa terjadi.”
9)    Setelah menerima nikmat, maka orang akan “tersungkur” untuk melakukan “sujud syukur”.
10) Sujud syukur adalah perwujudan kesyukuran dengan hati yang dilakukan  pada waktu hati dan pikiran menyadari betapa besar nikmat yang telah diperoleh dari Allah. 
5.    Penjelasan ke-2: Syukur dengan ucapan lidah.
1)    Syukur dengan ucapan lidah adalah mengakui dengan perkataan bahwa semua sumber kenikmatan dan keberuntungan adalah berasal dari Allah.
2)    Dia memuji Allah dengan ucapan “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah).
3)    Jika kita mengembalikan segala puji  kepada  Allah, berarti  ketika kita memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya, maka pujian itu pada  akhirnya   harus dikembalikan  kepada Allah, sebab kecantikan dan kebaikan bersumber dari Allah.
6.    Penjelasan ke-3: Syukur dengan perbuatan.
1)    Nabi Daud dan putranya (Nabi Sulaiman) memperoleh nikmat yang sangat banyak.
2)    Allah memerintahkan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk bekerja, sebagai tanda syukur.
3)    Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 13.

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ


      Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.

4)    Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “bekerja” adalah  menggunakan nikmat dan karunia yang diterimanya sesuai dengan tujuan pemberiannya.
5)    Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

      Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

6)    Para ulama menjelaskan redaksi yang digunakan dalam Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7 menunjukkan bahwa:
a.    Jika seseorang “bersyukur”, maka janji Allah sangat jelas dan tegas.
b.    Tetapi akibat “kekufuran” hanya diberikan isyarat bahwa siksaan Allah sangat pedih.

  Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment