HORMATI PENDAPAT ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A. Contoh debat kusir.
Terdengar suara tut…tut..tuuut…dari
belakang seekor kuda.
1. Pak Yusron: “Kasihan kudanya MASUK ANGIN,
perut kudanya sakit sehingga kudanya kentut”.
2. Pak Arie: “Salah! Yang benar kudanya KELUAR
ANGIN”.
1) Manakah yang benar?
2) Kudanya masuk angin atau keluar angin?
3) Keduanya benar: karena perut kudanya
masuk angin, maka dari belakang kuda keluar angin.
4) Itulah contoh perbedaan pandangan.
5) Karena berbeda pandangan, maka dapat berbeda
pendapatnya tentang sesuatu.
3. Kesimpulan: Jangan menghina pendapat
orang lain yang berbeda pandangan dengan kita, sebelum mengetahui dengan jelas
masalahnya.
B. Contoh angka 6 (enam) atau 9 (sembilan)
1. Di tengah lapangan badminton yang memanjang
dari utara ke selatan terdapat tulisan besar
angka 6 (enam).
2. Pak Yusron berdiri di sisi utara
lapangan, sedangkan pak Arie berdiri di sisi selatan lapangan.
1) Pak Yusron: “Tulisan ENAM ini bagus
sekali”
2) Pak Arie: “Salah! Yang benar tulisan SEMBILAN”.
3. Pak Yusron berdiri di utara melihat
tulisan 6 (enam).
4. Pak Arie berdiri di selatan melihat
tulisan 9 (sembilan).
5. Pak Yusron dan Pak Arie keduanya benar, tetapi
karena berbeda posisinya, maka pendapatnya berbeda.
6. Kesimpulan: Agar lebih objektif dalam
menilai sesuatu, maka kita harus melihatnya sendiri minimal dalam dua posisi berbeda
yang berlawanan.
C. Humor guru dan murid.
Humor siswa Eric dan guru musik Pak Margono.
1. Siswa Eric:"Maaf Pak Margono, apakah
seorang murid boleh dihukum untuk sesuatu yang TIDAK dilakukannya?
2. Pak Guru Margono:"Oh, semestinya
tidak. Seorang murid hanya boleh dihukum untuk perbuatan yang dilakukannya dan
tidak boleh dihukum atas perbuatan yang tidak dilakukannya.”
3. Siswa Eric:"Syukurlah Pak Margono. Saya
belum mengerjakan tugas PR (pekerjaan rumah) yang diberi oleh Pak Margono seminggu
yang lalu".
4. Pak Guru Margono:" Oh, masalahnya begitu.
Kamu memang tidak layak dihukum, tetapi mendapat hadiah menyanyikan sepuluh
lagu di depan kelas".
5. Siswa Eric: (terpaksa menyanyi sambil
melet).



0 comments:
Post a Comment