WARAS
TAPI GENDENG
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Wartagen
(WAras TApi GENdeng)
2. Gus
Zain Baik (sapaan akrab KH Zain Baik), punya rumus menarik: Orang waras bertemu
orang waras, bisa menjadi gila.
3. Orang
waras bertemu orang gila, ada dua kemungkinan.
4. Bisa
bertambah warasnya, atau bertambah Gilanya.
5. Orang
gila bertemu orang gila, bisa menjadi waras.
6. Bagi
saya, Gus Zain punya otoritas untuk membuat rumus itu, karena hal tersebut
berdasarkan pengalamannya selama puluhan tahun menangani orang dengan gangguan
mental (gila).
7. Hingga
kini, sudah ribuan orang dengan gangguan mental yang berhasil disembuhkan.
8. Metodenya,
salah satunya dengan wirid dan doa.
9. Gus
Zain memang punya pondok khusus: Az Zainy.
10. Lokasinya
di Tumpang, Kabupaten Malang.
11. Pondok
yang dibikin dengan desain megah itu khusus untuk menangani para santri dengan
gangguan mental.
12. Saya
beberapa kali diajak ngobrol dengan para santrinya yang “khusus” itu.
13. Di
antaranya, ada beberapa anak dan kerabat dari pejabat.
14. Gus Zain
merahasiakan nama pejabat-pejabat itu.
15. Ketika
ngobrol dengan pasien Gus Zain itu, sering saya tak kuat menahan tawa.
16. “Ini
namanya orang waras bertemu orang gila,” kata Gus Zain.
17. Merujuk
pada rumus di atas, maka ada dua kemungkinan ketika orang waras bertemu orang
gila.
18. Yakni,
yang waras bisa bertambah warasnya.
19. Atau
malah ikut-ikutan gila.
20. “Kalau sampeyan setelah ngobrol itu bisa
muhasabah.
21. Lalu
jadi semakin bersyukur karena sampeyan masih waras, itu namanya warasnya
sampeyan bertambah.
22. Tapi
kalau sampeyan nggak muhasabah, malah ikut meladeni omongan pasien saya,
berarti sampeyan melu-melu gendeng,” kata Gus Zain, sambil tertawa ngakak.
23. Bagaimana
dengan rumus: Orang gila bertemu orang gila bisa menjadi waras?
24. Ini
bisa dibuktikan di pondoknya Gus Zain.
25. Di
pondok itu, para orang gila berkumpul.
26. Mereka
dirawat.
27. Mereka
diwiridi oleh Gus Zain.
28. Diterapi
dengan caranya.
29. Dan
akhirnya, di antara mereka ada yang sembuh, dan menjadi waras.
30. Lalu
bisa berkumpul lagi dengan sanak-saudaranya.
31. Serta
membaur di tengah masyarakat.
32. Jadi,
dengan rumus itu, terbukti bahwa jika orang gila dikumpulkan, dirawat, dan
didoakan, maka orang gila itu bisa menjadi waras.
33. Lalu,
bagaimana dengan rumus: Orang waras bertemu orang waras, bisa menjadi gila?
34. Ini yang
sekarang sedang terjadi, atau yang sempat viral.
35. Yakni,
munculnya orang-orang yang mengaku sebagai raja.
36. Ada
Totok Santoso, yang mengaku sebagai Raja dari Keraton Agung Sejagad.
37. Dia sempat show of force di depan wartawan.
38. Dia
tampil dengan seragam kebesarannya, serta didampingi permaisurinya yang cantik,
Fanni Aminadia.
39. Kala
itu, dia ngomong seperti kumur.
40. Asplak.
41. Asal
Njeplak.
42. Dia
sempat bikin pernyataan dan pengakuan yang begitu kita mendengarnya, kita yang
waras ini pasti menganggapnya gila.
43. Bagaimana
tidak.
44. Dia
mengakui bahwa dirinya adalah penerus tahta Majapahit.
45. Yang
menggelikan, dia juga mengakui bahwa Pentagon (Gedung Departemen Pertahanan
milik Amerika Serikat) adalah bagian dari kerajaannya.
46. Saya
nggak bisa membayangkan, kalau seandainya Presiden Amerika Donald Trump
mendengar pengakuan Totok yang asplak itu.
47. Belakangan,
Totok dan perempuan yang diakuinya sebagai permaisuri itu ditahan oleh
kepolisian dengan tuduhan kasus penipuan.
48. Dan
belakangan Totok mengakui terus terang bahwa apa yang selama ini dia sampaikan
adalah bohong besar.
49. Dia
pun lantas meminta maaf.
50. Belum
reda Keraton Agung Sejagat, muncul lagi Sunda Empire.
51. Jika
Keraton Agung Sejagad di Jawa Tengah, Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat.
52. Salah
satu petinggi Sunda Empire, si Rangga Sasana sempat petantang-petenteng tampil
di depan publik dengan seragam militer ala kerajaannya.
53. Dia
mengaku berpangkat Letjend, dengan tiga bintang.
54. Bahkan
dia sempat jadi salah satu nara sumber kehormatan, duduk di depan bersama para
nara sumber terhormat lain di ILC (Indonesia Lawyer Club).
55. Saat
dapat kesempatan berbicara dia berbicara asplak.
56. Dia
mengatakan bahwa PBB itu lahir di Bandung.
57. NATO
juga lahir di Bandung.
58. Bahkan,
dengan pedenya, dia menyalahkan orang yang berusaha membantahnya.
59. Pada
akhirnya, si Rangga ini ditangkap juga oleh polisi dengan tuduhan menyebarkan
berita bohong.
60. Nah,
di sini relevansinya dengan rumus Gus Zain tadi, bahwa orang waras bertemu
orang waras, bisa menjadi gila.
61. Si
Totok Santoso, atau si Rangga Sasana sama-sama muncul dari sekumpulan orang
yang waras.
62. Tapi,
begitu Totok dan Rangga berbicara ngawur dengan begitu yakinnya, atau yakin
dengan begitu ngawurnya, apa namanya kalau bukan gila?
63. Dari
sudut pandang Ilmu Psikologi, fenomena adanya kerajaan fiktif dimunculkan oleh
orang yang mengalami delusi keagungan (grandiose delusion).
64. Orang-orang
yang seperti ini, kelihatannya waras, tapi sebenarnya mentalnya terganggu
(delusi).
65. Ini
yang saya sebut: Waras tapi gendeng (Wartagen).
66. Jangan-jangan, orang dengan tipe wartagen ini
cukup banyak di tengah-tengah kita?
67. Hanya
saja, mereka ini ada yang pede untuk menampakkan diri (seperti Totok dan
Rangga), tapi ada juga yang memilih sembunyi-sembunyi.
68. Jangan-jangan,
di antara kita sudah ada yang menjadi pengikut orang yang wartagen?
(kritik
dan saran: ibnuisrofam@gmail.com/IG: kum_jp)
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment