Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang calon penghuni surga?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1.
Suatu ketika Nabi Muhammad sedang duduk-duduk
di masjid berbincang-bincang dengan para sahabat.
2.
Tiba tiba Nabi Muhammad bersabda,”Sebentar lagi
seorang calon penghuni surga akan masuk kemari”.
3.
Semua mata para sahabat tertuju ke arah pintu
masjid.
4.
Para sahabat membayangkan kehadiran orang
yang luar biasa, “Calon penghuni surga! Luar biasa”, gumam para sahabat Nabi.
5.
Beberapa saat kemudian masuklah seseorang dengan
air wudu yang masih membasahi wajahnya dengan tangan menjinjing sepasang alas
kakinya.
6.
Apakah keistimewaan orang tersebut, sehingga dia
mendapatkan jaminan masuk surga?
7.
Tidak ada seorang pun yang berani bertanya,
meskipun seluruh sahabat merindukan jawabannya.
8.
Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali/
9.
Nabi Muhamad bersabda tentang calon penghuni
surga dalam keadaan yang hampir sama semuanya terulang.
10. Pada
hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.
11. Abdullah
bin Amr tidak tahan lagi, meskipun dia tidak berani bertanya dan khawatir akan mendapatkan
jawaban yang tidak memuaskannya, maka munculllah sesuatu pikiran dalam benaknya.
12. Abdullah
bin Amr mendatangi calon penghuni surga sambil berkata,”Mohon maaf Bapak, telah
terjadi kesalahpahaman antara aku dengan orang-tuaku, bolehkah aku menumpang di
rumah Bapak selama 3 hari?"
13. “Silakan,
silakan,” jawab calon penghuni surga.
14. Abdullah
bin Amr bermaksud melihat secara langsung amalan yang istimewa yang dilakukan oleh
calon penghuni surga.
15. Selama
3 hari 3 malam Abdullah bin Amr memperhatikan, mengamati, dan mengintip calon penghuni
surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa.
16. Artinya
tidak tampak ada ibadah khusus yang dilakukan oleh calon penghuni surga.
17. Si calon
penghuni surge tidak melakukan salat malam, tidak berpuasa sunah, bahkan tidur dengan
nyenyaknya hingga beberapa saat sebelum fajar.
18. Memang
sesekali calon penghuni surge terbangun danterdengar dia menyebut nama Allah di
pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut.
19. Pada
siang harinya, calon penghuni surga bekerja dengan tekun, dia pergi ke pasar, seperti
semua orang pada umumnya.
20. "Pasti
ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tidak sempat kulihat, aku harus berterus
terang kepadanya,” gumam Abdullah bin Amr.
21. Abdullah
bin Amr bertanya,“Apakah yang Bapak perbuat, sehingga Bapak mendapatkan jaminan
surga?”
22. "Ya,
seperti yang Bapak lihat, itulah, "jawab calon penghuni surga.
23. Dengan
kecewa Abdullah bin Amr akan kembali balik ke rumah, tetapi tiba-tiba tangannya
dipegang oleh calon penghuni surge seraya berkata,”Apa yang Bapak lihat itulah
yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, yaitu:
1) Saya
tidak pernah merasa iri hati dan dengki terhadap siapa pun yang diberi nikmat oleh
Allah.
2) Saya
tidak pernah menipu dan berbohong dalam kehidupan saya.”
24. Abdullah
bin Amr menundukkan kepala meninggalkan calon penghuni surga sambil berkata,”Rupanya,
yang demikian itulah yang menjadikan Bapak mendapatkan jaminan surga."
25. Kisah
di atas disadur dari buku Faidh Al-Nubuwah, semoga kita mampu mengikuti jejaknya,
amin.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan,
2009.
3. Shihab,
M. Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment