RASULULLAH
PENDUDUK MA’LA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Kota
Mekah terletak di sebelah barat Arab Saudi. Di daerah Hijaz. Berada sekitar 300
meter di atas permukaan laut. Luasnya 1.200 km persegi. Koordinat geografi kota
Mekah 21°25′ LU 39°49′ BT.
2. Mekah
dikelilingi gunung. Terutama di sekitar Kakbah. Dataran rendah di sekitar Mekah
disebut “Bathak”. Ma’la berada di sebelah timur Masjidil-Haram. Daerah di
sebelah barat daya Masjidil-Haram disebut Misfalah.
3. Nabi
Muhammad adalah penduduk Ma’la. Nabi lahir dan tinggal di Ma’la. Ketika
penaklukan Mekah. Tanpa pertumpahan darah. Nabi dan pasukannya masuk lewat Ma’la.
4. Terdapat
tiga pintu utama masuk kota Mekah. Yaitu Ma’la, Misfalah, dan Syubaikah.
5. Di Ma’la
terdapat kuburan para sahabat dan syuhada. Yaitu orang yang mati syahid.
Meninggal karena membela agama Allah.
6. Tempat
dibangunnya Baitullah, “rumah Allah”. Kota kelahiran Nabi Muhammad, rasul akhir
zaman. Tempat kiblat beribadah umat
Islam seluruh dunia. Semua umat Islam yang mampu wajib mengunjunginya..
7. Tanah
suci yang aman. Tidak boleh terjadi pertumpahan darah. Bisa menghapuskan dosa
yang lalu. Tempat disyariatkan melakukan
tawaf mengelilingi Kakbah. Tidak ada tempat lain, yang diwajibkan
mengunjunginya, bagi yang mampu, selain Mekah.
8. Tak
ada lokasi lain, yang diwajibkan menghadap dan melambaikan tangan. Selain
Kakbah, Hajar Aswad, dan Rukun Yamani.
9. Salat
di Masjidil-Haram, Mekah berpahala 100 ribu kali masjid lain. Selain salat di
Masjid Nabawi, Madinah berpahala 1.000 kali.
10. Dilarang
menghadap atau membelakangi Mekah, ketika buang hajat. Dilarang membawa
senjata. Orang yang berniat jahat, langsung mendapatkan balasannya. Meskipun
belum melakukan kejahatan. Berbuat jahat di Mekah, dosanya berlipat ganda. Semua
orang kafir dilarang masuk kota Mekah.
11. Terdapat
tempat mustajab. Semua doa pasti akan dikabulkan Allah. Mekah dijaga para malaikat.
Dajjal tidak bisa masuk kedalamnya.
12. Luas tanah
suci Mekah sekitar 1.200 km persegi. Keliling kota Mekah 127 km. Batas arah utara. Yaitu Masjid Tan’im
atau Masjid Syayidah Aisyah, istri Nabi.
Sekitar 8 km dari Masjidil-Haram. Berada di tepi jalan raya antara Mekah
dengan Madinah. Batas tanah suci paling dekat.
13. Batas arah
timur laut. Yaitu Masjid Jikronah. Berada di perkampungan Wadi Saraf. Berjarak
24 km dari Masjidil-Haram. Batas arah timur. Yaitu Wadi Nakhlah. Sejauh 13 km
dari Masjidil-Haram.
14. Batas
arah tenggara. Yaitu bukit Arafah. Berjarak 22 km dari Masjidil-Haram. Batas
arah selatan. Yaitu Adlat Laban, berupa
bukit berwarna putih susu. Berjarak 16 km dari Masjidil-Haram. Batas arah
barat. Masjid Hudaibiyah. Sejauh 22 km dari Masjidil-Haram.
15. Mikat
makani ialah batas tempat mulai berihram haji maupun umrah. Terdapat lima
lokasi batas mikat makani. Pertama, Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jemaah
berasal dari arah Madinah. Berjarak sekitar 410 km dari Mekah, dan 10 km dari
Masjid Nabawi, Madinah.
16. Kedua,
Juhfah, dari arah Syam atau Siria. Berjarak 187 km dari Mekah. Ketiga, Qarnul
Manazil, dari arah Najad. Sekitar 80 km dari Mekah. Kempat, Yalamlam, dari arah
Yaman. Berjarak 130 km dari Mekh. Kelima, Zatu Irqin, dari arah Irak. Sejauh 90
km dari Mekah.
17. Miqat
zamani adalah batas waktu ihram haji. Menurut sebagian besar ulama, batas waktu
ihram haji sejak 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijah.
18. Masjidil-Haram
merupakan sebuah masjid di pusat kota Mekah. Masjid terbesar di dunia. Merupakan
tujuan utama dalam ibadah haji maupun umrah. Masjidil-Haram dibangun mengelilingi Kakbah.
Yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam seluruh dunia. Ketika mengerjakan
ibadah salat.
19. Bangunan
Masjidil-Haram berlantai 3, dan memiliki 9 menara. Yang 8 menara berada di
pintu masuk utama, dan 1 menara terletak di bukit Safa, tempat memulai
perjalanan sai. Masjidil-Haram berada di dataran rendah.
20. Pendingin
udara dan tangga berjalan elektronik. Dipasang di semua lantai. Ruangan bawah
tanah untuk tempat wudu dan toilet. Terowongan bawah tanah untuk saluran air, penampungan
air hujan dan tempat kendaraan.
21. Luas
Masjidil-Haram sekitar 400 ribu meter persegi. Mampu menampung jemaah 900 ribu
orang. Pada musim haji, menampung Jemaah sampai 4 juta orang. Lantai Masjidil-Haram
diberi tanda garis melingkar. Memudahkan Jemaah membuat saf menghadap Kakbah.
22. Di dalam
Masjidil-Haram terdapat Kakbah, sumur air zam-zam, Makam Ibrahim, dan Hijir
Ismail. Di pojok selatan terdapat bukit Safa. Di pojok utara terdapat bukit
Marwa.
23. Bangunan
tempat perjalanan sai memanjang dari selatan ke utara. Di sisi bagian timur Masjidil-Haram.
Berada di lantai 1, 2, dan 3. Juga, disiapkan tempat khusus untuk Jemaah yang menggunakan
kursi roda. Di lantai 2 dan 3.
24. Kakbah
berupa bangunan tembok berbentuk “balok”. Tinggi temboknya 14 meter. Jarak
tembok sebelah timur, dari Hajar Aswad ke Hijir Ismail 12,84 meter. Panjang
tembok utara, sisi Hijir Ismail 11,28 meter.
25. Panjang
tembok di sebelah barat, dari sisi Hijir Ismail ke Rukun Yamani 12,11 meter.
Tembok antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad 11,52 meter.
26. Hajar
Aswad atau “Batu Hitam” tertanam di pojok Kakbah. Berada di sudut tenggara
Kakbah. Posisi Hajar Aswad 1,1 meter dari lantai. Panjangnya 25 cm, dan lebar 17 cm. Awalnya, Hajar Aswad
berupa satu bongkah batu. Sekarang
menjadi 8 gugusan batu kecil, karena pernah pecah. Hajar Aswad dilapisi dengan
perak.
27. Hijir
Ismail merupakan bangunan terbuka. Berbentuk setengah lingkaran. Berada di sisi
utara Kakbah. Hijir Ismail tempat Nabi Ismail dan Hajar, ibunya, bertempat
tinggal.
28. Kaum
Quraisy merenovasi Kakbah. Menggunakan sumbangan dana yang “halal”. Tidak
menerima dana yang “haram”. Kaum Quraisy kekurangan dana yang “baik”. Sehingga
Kakbah “terpotong”. Hijir Ismail termasuk bagian dalam Kakbah. Ketika melakukan
tawaf, harus di luar Hijir Ismail. Salat di Hijir Ismail bernilai sama dengan
salat di dalam Kakbah.
29. Makam
Ibrahim merupakan tempat kaki Nabi Ibrahim berpijak. Sebuah batu yang dibawa
Nabi Ismail. Digunakan untuk membangun Kakbah. Setiap kali bangunan Kakbah
bertambah tinggi, Makam Ibrahim juga ikut naik.
30. Sumur
air zamzam terletak 21 meter di sebelah tenggara Kakbah. Dulu sumur zamzam
dapat dilihat dari luar. Ditutupi pagar kaca tebal. Dapat diambil airnya dengan
timba atau gayung. Kedalaman air zamzam dari bibir sumur sekitar 4 meter. Kedalaman
air zamzam dari bibir sumur sampai dasar sumur sekitar 30 meter. Sekarang sumur
air zamzam ditutup untuk memperluas daerah tawaf.
31. Pintu
Kakbah berada 2,25 meter dari lantai. Tinggi pintunya 3,1 meter, dan lebarnya
1,9 meter. Diberi tulisan kaligrafi ayat-ayat Alquran. Panjang kunci Kakbah 40
cm. Ukuran gembok pintu Kakbah. Panjangnya 34 cm, lebar setiap sisinya 6
cm.
32. Atap
Kakbah dua lapis. Lapisan atas dilapisi marmer putih. Dikelilingi tembok
setinggi 80 cm. Di atasnya ditancapkan kayu. Untuk mengikat tali kiswah.
33. Di
bagian atap Kakbah terdapat lubang pintu untuk naik ke atas. Yang ditutup pintu baja. Ukuran lubang pintu
atap, panjangnya 1,27 m, dan lebarnya 1,04 m.
34. Naik
ke atas Kakbah. Melalui tangga di dalam Kakbah. Jumlah anak tangga 35 buah.
Tinggi setiap anak tangga 35 cm, lebarnya 75 cm.
35. Kain
kiswah dibuat dari sutera hitam. Diberi rajutan ayat Alquran. Kain kiswah
dibuat 5 lembar, 4 lembar dipasang di sisi Kakbah, dan 1 lembar menutupi pintu.
Sepertiga bagian atas pintu diberi sabuk kiswah. Kain kiswah diganti setiap
tahun. Setiap hari raya Iduladha, Kakbah dibungkus kain kiswah baru.
36. Multazam
ialah daerah antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah. Lebarnya sekitar 2 meter. Termasuk
tempat yang mustajab.
37. Talang
air berada di atas Kakbah sisi utara. Di atas Hijir Ismail. Tempat saluran air
hujan dan air cucian Kakbah.
Daftar
Pustaka
1. Al-Mubarakfury,
Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment