POLITIK DALAM HAJI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Para ulama berpendapat selama
kegiatan haji dan umrah dibolehkan menyinggung masalah politik.
2. Asalkan dilakukan dengan
cara yang sehat dan santun.
3. Kegiatan politik menjadi
terlarang, jika dapat mengganggu kekhusyukan jamaah dalam melaksanakan ritual
ibadah haji dan umrah.
4. Nabi Muhammad
memerintahkan umat Islam untuk mengikuti cara beliau dalam melaksanakan haji.
5. Rasulullah tawaf
(berjalan kaki mengelilingi Kakbah) sebanyak 7 kali.
6. Ternyata pada 3 putaran
pertama beliau berlari-lari kecil.
7. Ibnu Abbas menjelaskan,”Rasulullah
berlari-lari kecil sewaktu tawaf berkeliling Kakbah, karena ketika itu ada yang
mengisukan bahwa beliau dan para pengikutnya dalam kondisi payah dan lemah”.
8. Orang-orang musyrik Mekah
mengintip untuk menyaksikan kebenaran isu tersebut.
9. Rasulullah dan para
sahabat berlari-lari kecil untuk membantah desas-desus tersebut.
10. Rasulullah Muhammad dan
para sahabat ketika melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali sambil
pamer kekuatan.
11. Nabi Muhammad melakukan
semacam “show of force” (pamer kekuatan) terhadap lawan-lawannya.
12. Setelah tawaf 3 kali putaran,
ternyata para pengintip membubarkan diri.
13. Hanya pada sisi Kakbah
tertentu saja, Rasulullah dan para sahabat berlari-lari kecil.
14. Karena para pengintip
dapat memandang dari sisi tersebut.
15. Sewaktu Rasulullah dan
para sahabat melakukan sai (berjalan kaki bolak-balik sebanyak 7 kali dari Sofa
ke Marwa).
16. Rasulullah dan para
sahabat juga berlari-lari kecil untuk tujuan yang serupa.
17. Kesimpulannya, terdapat
tujuan non-ibadah murni yang diperagakan oleh Rasulullah dan para sahabat
ketika melaksanakan ibadah haji/umrah.
18. Cara Rasulullah beribadah haji dan umrah dianjurkan
untuk diteladani oleh seluruh umat Islam.
19. Tetapi, jangan menamakan
ibadah haji Rasulullah dan para sahabat seperti yang terlihat di atas sebagai
ibadah politik yang kotor.
20. Rasulullah melakukan kegiatan
politik berdasarkan nilai etika, tata karma, dan moral yang mulia.
21. Cara-cara Nabi Muhammad
dalam berpolitik.
1) Memakai cara yang
santun.
2) Menggunakan etika yang
baik.
3) Bermoral yang mulia.
4) Tidak mengandung kecurangan.
5) Bertujuan meraih
kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
6) Mengharapkan keridaan
Allah.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment