Wednesday, February 12, 2020

4451. QURAISY MEMBUJUK ANSAR


QURAISY MEMBUJUK ANSAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.           Rasulullah berumur 56 tahun.
1.    Pasukan Quraisy berangkat dari Mekah ke medan Perang Uhud.
1)    Setelah setahun, persiapan pasukan Quraisy sudah matang.
2)    Pasukan Quraisy berhimpun dengan banyak kabilah kecil berjumlah 3.000 prajurit berangkat dari Mekah ke Madinah dengan membawa 15 orang wanita.
3)    Hewan pengangkut 3.000 ekor unta, 200 penunggang kuda, dan 700 pasukan berbaju besi.
4)    Abu Sufyan bin Harb adalah komandan pasukan Quraisy tertinggi, Khalid bin Walid komandan pasukan berkuda, dibantu lkrimah bin Abu Jahal dan bendera perang dipegang Bani Abdid-Dar.

2.    Persiapan pasukan muslim di Madinah.
1)    Abbas bin Abdul Munththalib masih menetap di Mekah selalu memata-matai gerakan pasukan Quraisy.
2)    Abbas bin Abdul munththalib mengirim utusan memberi kabar pergerakan pasukan Quraisy di Mekah kepada Rasulullah di Madinah.
3)    Utusan Abbas menempuh perjalanan cepat dari Mekah ke Madinah hanya ditempuh 3 hari dan menyerahkan surat kepada Rasulullah yang berada di Quba.
4)    Rasulullah menyuruh Ubay bin Kaab untuk membacakan surat dari Abbas bin Abdul Munththalib dan merahasiakannya.
5)    Rasulullah segera kembali ke Madinah untuk berunding dengan kaum Muhajirin dan Ansar.
6)    Madinah dalam kondisi siaga satu, semua penduduknya selalu siap dengan senjatanya untuk menghadapi segala kemungkinan.
7)    Sa’ad bin Mu’adz (kepala suku Aus) dan teman-temannya selalu menjaga rumah Rasulullah.
8)    Para penjaga selalu mengawasi dengan ketat semua pintu masuk kota Madinah, karena khawatir muncul serangan mendadak.

3.    Pasukan Quraisy tiba di dekat Madinah.
1)    Jumat, 6 Syawal 3 Hijriah, pasukan Quraisy masuk mendekati Madinah melewati Wadi Aqiq dan tiba di Ainain, dekat gunung Uhud, di utara Madinah.
2)    Pemimpin Quraisy mengirim surat kepada kaum Ansar di Madinah untuk memecah belah pasukan muslim.
3)    Pemimpin Quraisy beralasan bahwa mereka hanya akan memerangi kaum Muhajirin yang lari dari Mekah, dan tidak memerangi kaum Ansar di Madinah.
4)    Tetapi kaum Ansar tidak mau dipecah belah, bahkan membalas surat tersebut dengan jawaban yang pedas, sehingga pemimpin Quraisy bertambah marah.


Daftar  Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment