Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 56 tahun.
1. Pasukan
Quraisy berangkat dari Mekah ke medan Perang Uhud.
1) Setelah
setahun, persiapan pasukan Quraisy sudah matang.
2) Pasukan
Quraisy berhimpun dengan banyak kabilah kecil berjumlah 3.000 prajurit berangkat
dari Mekah ke Madinah dengan membawa 15 orang wanita.
3) Hewan pengangkut
3.000 ekor unta, 200 penunggang kuda, dan 700 pasukan berbaju besi.
4) Abu Sufyan
bin Harb adalah komandan pasukan Quraisy tertinggi, Khalid bin Walid komandan
pasukan berkuda, dibantu lkrimah bin Abu Jahal dan bendera perang dipegang Bani
Abdid-Dar.
2. Persiapan
pasukan muslim di Madinah.
1) Abbas bin
Abdul Munththalib masih menetap di Mekah selalu memata-matai gerakan pasukan Quraisy.
2) Abbas bin
Abdul munththalib mengirim utusan memberi kabar pergerakan pasukan Quraisy di Mekah
kepada Rasulullah di Madinah.
3) Utusan
Abbas menempuh perjalanan cepat dari Mekah ke Madinah hanya ditempuh 3 hari dan
menyerahkan surat kepada Rasulullah yang berada di Quba.
4) Rasulullah
menyuruh Ubay bin Kaab untuk membacakan surat dari Abbas bin Abdul Munththalib dan
merahasiakannya.
5) Rasulullah
segera kembali ke Madinah untuk berunding dengan kaum Muhajirin dan Ansar.
6) Madinah
dalam kondisi siaga satu, semua penduduknya selalu siap dengan senjatanya untuk
menghadapi segala kemungkinan.
7) Sa’ad bin
Mu’adz (kepala suku Aus) dan teman-temannya selalu menjaga rumah Rasulullah.
8) Para penjaga
selalu mengawasi dengan ketat semua pintu masuk kota Madinah, karena khawatir
muncul serangan mendadak.
3. Pasukan
Quraisy tiba di dekat Madinah.
1) Jumat,
6 Syawal 3 Hijriah, pasukan Quraisy masuk mendekati Madinah melewati Wadi Aqiq
dan tiba di Ainain, dekat gunung Uhud, di utara Madinah.
2) Pemimpin
Quraisy mengirim surat kepada kaum Ansar di Madinah untuk memecah belah pasukan
muslim.
3) Pemimpin
Quraisy beralasan bahwa mereka hanya akan memerangi kaum Muhajirin yang lari
dari Mekah, dan tidak memerangi kaum Ansar di Madinah.
4) Tetapi
kaum Ansar tidak mau dipecah belah, bahkan membalas surat tersebut dengan jawaban
yang pedas, sehingga pemimpin Quraisy bertambah marah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment