SEJARAH
NABI MUHAMMAD
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 56 tahun.
1. Persiapan
pasukan muslim menghadapi Perang Uhud.
1) Rasulullah
menerima kabar posisi pasukan Quraisy dan beliau segera menyiapkan pasukan
muslim.
2) Rasulullah
berpendapat untuk tetap bertahan di dalam
kota Madinah.
3) Abdullah
bin Ubay (tokoh munafik) sangat setuju dengan rencana Rasulullah, bukan karena
strategi perang, tetapi dia dapat menghindari peperangan tanpa terlihat mencolok.
4) Para sahabat
yang tidak ikut Perang Badar (termasuk Hamzah bin Abdul Munththlaib) mengusulkan
menghadapi musuh di luar kota Madinah.
5) Rasulullah
mengikuti mayoritas pendapat untuk berperang di luar kota Madinah.
6) Pembagian
kelompok pasukan muslim.
a. Bendera
kelompok Muhajirin dipegang Mush’ab bin Umair.
b.
Bendera Aus diserahkan kepada Usaid bin Hudhair.
c.
Bendera Khazraj dibawa Hubab bin Mundzir.
7) Pasukan
muslim berjumlah 1.000 prajurit, yang 100 prajurit memakai baju besi, dan 50
penunggang kuda.
8) Pasukan
musuh yang datang berjumlah 3.000 prajurit, yang 200 menunggang kuda, memakai
baju besi 700 prajurit, dan hewan pengangkut 3.000 ekor unta.
9) Rasulullah
melarang beberapa pemuda muslim ikut berperang, karena umurnya dianggap terlalu
muda, tetapi pemuda yang memiliki kemampuan berperang dibolehkan ikut.
10) Madinah
diserahkan kepada Ibnu Umi Maktum, terutama untuk mengimami salat bersama
orang-orang yang masih tinggal di Madinah.
11) Pasukan muslim tiba di Tsaniyatul Wada,
terlihat sekelompok pasukan Yahudi dengan senjata lengkap.
12) Pasukan
Yahudi itu ingin membantu Rasulullah berperang melawan kaum Quraisy, tetapi Rasulullah
menolaknya karena mereka belum masuk lslam.
13) Rasulullah
berhenti di Tsaniyatul wada, salat Magrib dan Isya secara berjamaah, dengan 50
prajurit bersiaga di sekitar lokasi.
2. Pasukan
munafik membelot.
1) Sebelum
salat Subuh, pasukan yang saling berhadapan sudah dapat saling melihat posisi
masing-masing.
2) Abdullah
bin Ubay (tokoh munafik) bersama 300 prajurit membelot dan kembali pulang ke Madinah,
dengan alasan Rasulullah tidak mengikuti pendapatnya.
3) Tujuan
tokoh munafik Abdullah bin Ubay sebenarnya adalah untuk menjatuhkan mental pasukan
muslim sekaligus membangkitkan keberanian musuh.
4) Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 167 berbicara tentang kaum munafik.
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا
ۚ وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوِ ادْفَعُوا ۖ قَالُوا
لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَاتَّبَعْنَاكُمْ ۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ
لِلْإِيمَانِ ۚ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ ۗ وَاللَّهُ
أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ
dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik.
Kepada mereka dikatakan, "Mari berperang di jalan Allah atau pertahankan
(dirimu)". Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi
peperangan, tentu kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat
kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang
tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan.
5) Pasukan
muslim (Bani Haritsah dari Aus dan Bani Salimah dari Khazraj) hampir kehilangan
semangat berperang, tetapi Rasulullah dapat membangkitkan semangatnya lagi.
6) Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 122.
إِذْ هَمَّتْ
طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ
الْمُؤْمِنُونَ
ketika dua golongan dari padamu ingin
(mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu.
Karena itu hendaklah karena Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment