ILMU DAN AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M.
Yusron Hadi, M.M.
1.
Kata “ilmu” atau “Ilm” dalam Al-Quran ditemukan dalam berbagai
bentuk dan artinya sebanyak 854 kali.
2.
Kata “ilm” bisa bermakna “proses pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan.”
3.
Al-Quran surah Al-Baaqarah (surah ke-2) ayat 31.
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan Allah
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman,”Sebutkan kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang benar. Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
4.
Seminar Internasional Pendidikan Islam di Mekah tahun 1977,
mengklasifikasikan ilmu menjadi 2 kategori.
1)
Ilmu abadi. Yaitu ilmu yang berdasarkan wahyu Allah yang terdapat dalam
Al-Quran dan Hadis serta segala yang bersumber darinya.
2)
Ilmu yang dicari. Yaitu ilmu sains kealaman dan terapannya yang
dapat berkembang asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam sebagai sumber
nilai.
5.
Ilmu menurut Al-Quran mencakup segala macam pengetahuan yang
berguna bagi kehdupan manusia zaman sekarang dan masa depan.
6.
Filosof non-Islam berpendapat satu-satunya yang menjadi tumpuan
perhatian sains mutakhir adalah alam materi.
7.
Perbedaan ajaran Al-Quran dengan sains versi ilmuwan Barat, yaitu:
1)
Al-Quran menyatakan bahwa objek ilmu melewati batas-batas di luar alam
materi.
2)
Ilmuwan Barat menilai sains hanya menyangkut alam materi saja.
8.
Al-Quran menganjurkan untuk mengadakan observasi dan eksperimen, serta
menyarankan menggunakan akal dan intuisi.
9.
Instuisi adalah daya atau kemampuan mengetahui atau memahami
sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari.
10. Al-Quran surah
Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 20.
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ
يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakan, “Berjalanlah
di (muka) bumi, perhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
11. Al-Quran surah
An-Nahl (surah ke-16) ayat 78.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Allah
mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun.
Allah memberimu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
12. Al-Quran
menyatakan terdapat realitas lain yang tidak dapat dijangkau pancaindera manusia, sehingga tidak mungkin dapat
dilakukan observasi atau eksperimen.
13. Observasi
ialah peninjauan secara cermat.
14. Eksperiman adalah
percobaan bersistem dan berencana untuk
membuktikan kebenaran suatu teori.
15. Al-Quran surah
Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 38-39.
فَلَا أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ
وَمَا لَا تُبْصِرُونَ
Maka Aku
bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
16. Al-Quran
menyatakan setan dan pengikutnya mampu melihat manusia dari suatu tempat, tetapi
manusia tidak dapat melihat setan.
17. Al-Quran surah
Al-A’raf (surah ke-7) ayat 27.
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ
مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ
يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ
أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Wahai anak
Adam, jangan sampai kamu ditipu setan, sebagaimana setan telah mengeluarkan
kedua ibu bapakmu dari surga. Dia melepaskan pakaiannya untuk memperlihatkan auratnya.
Sesungguhnya setan dan pengikutnya melihatmu dari suatu tempat yang kamu tidak
bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan pemimpin bagi orang
yang tidak beriman.
18. Wilayah
ilmuwan adalah dunia empiris.
19. Dunia empiris
berarti berdasarkan pengalaman, terutama
yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan, yang telah dilakukan.
20. Tetapi
terdapat realitas lain yang tidak diketahui para ilmuwan, karena tidak berada
dalam dunia empiris.
21. Ilmuwan tidak
boleh mengatasnamakan ilmu untuk menolak dunia lain, karena wilayah mereka
hanya wilayah empiris.
22. Banyak konsep
abstrak digunakan imuwan yang tidak ada dalam dunia materi.
23. Misalnya,
berat jenis benda, atau bentuk akar dalam matematika.
24. Banyak hal
yang dapat terlihat potensinya, tetapi tidak dapat dijangkau hakikatnya,
seperti sinar atau cahaya.
25. Hal ini
membuktikan keterbatasan ilmu manusia.
26. Kebanyakan manusia
hanya mengetahui fenomena, tetapi tidak mampu menjangkau fenomena.
27. Fenomena adalah
hal yang dapat disaksikan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara
ilmiah, seperti fenomena gejala alam.
28. Al-Quran surah
Al-Isra (surah ke-17) ayat 85.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ
مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka
bertanya kepadamu tentang roh. Katakan,”Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”
29. Al-Quran surah
Ar-Rum (surah ke-30) ayat 7.
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ
غَافِلُونَ
Mereka hanya
mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedangkan mereka lalai tentang
(kehidupan) akhirat.
30. Pengertian “ilmu”
dalam tulisan ini terbatas pada pemahaman sempit tersebut.
31. Dengan kata
lain dalam pengertian “sains” yang meliputi pengungkapan “sunnatullah” tentang
alam raya.
32. Yaitu hukum
Allah yang berlaku di alam semesta.
33. Dengan perumusan
hipotesis yang memungkinkan seseorang dapat memprediksi peristiwa alami dalam kondisi tertentu.
34. Al-Quran menjelaskan
di balik alam semesta, ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan dalam diri manusia.
35. Tanda wujud-Nya
akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti
kebenaran Al-Quran.
36. (QS 41:53).
Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?
37. Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 164.
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Allah menghidupkan bumi
sesudah mati (kering) –nya. Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
38. Al-Quran surah
Fushshilat (surah ke-41) ayat 53.
Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri. Sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran benar.Apakah
Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Allah menyaksikan segala
sesuatu?
39. Al-Quran adalah
wahyu Allah untuk menjelaskan hakikat wujud-Nya dengan mengaitkan dengan tujuan
akhir, yaitu pengabdian kepada Allah.
40. Al-Quran surah
Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 56.
Aku Allah tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
41. Al-Quran
selalu mengaitkan perintah Allah yang berhubungan dengan alam semesta dengan
perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah.
42. Wahyu pertama
Al-Quran yaitu “iqra” dikaitkan dengan “bismi rabbika”.
43. Berarti “ilmu bukan
untuk kepentingan pribadi, regional atau nasional, dengan mengurbankan
kepentingan lainnya”.
44. Tetapi, ilmu
dikaitkan dengan nama Allah.
45. Ayat Al-Quran menggambarkan
alam semesta dan seluruh isinya adalah “intelligible”.
46. Yaitu dapat
dijangkau daya akal manusia, juga segala sesuatu yang berada di alam semesta digampangkan
untuk dimanfaatkan manusia.
47. Al-Quran surah
Az-Zukhruf, surah ke-43 ayat 13.
Supaya kamu
duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan,”Maha Suci Allah yang telah
menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya. “
48. Al-Quran membenarkan
bahkan mewajibkan semua usaha pengembangan sains dan teknologi, selama membawa
manfaat untuk manusia.
49. Beberapa ayat
Al-Quran yang berbicara tentang hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada masa
turunnya, tetapi terbukti kebenarannya.
50. Al-Quran QS (51:47),
tentang teori kosmos yang mengembang.
51. QS (10:5) tentang
matahari bersinar dari dirinya sendiri, sedangkan bulan adalah pantulan dari cahaya
matahari.
52. QS (27:88), tentang
pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisan perut bumi, dan bergeraknya gunung sama dengan pergerakan
awan.
53. QS (36:80), tentang
klorofil yang berperan mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia
melalui proses foto sintesis sehingga menghasilkan energi.
54. QS (86:5-7), tentang
manusia diciptakan dari sperma pria dan yang setelah fertilisasi (pembuahan)
berdempet di dinding rahim.
55. QS (96:2), Allah
telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment