BEKU 200 JAM MAKHLUK BUMI HANCUR
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 190-191.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ
ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا
وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Sesungguhnya,
dalam penciptaan langit dan bumi. Silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang yang mengingat Allah sambil berdiri,
duduk, atau berbaring. Mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi. Seraya
berkata:“Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha
Suci Engkau. Lindungi kami dari azab neraka.”
Sekarang
ini, lebih dari 7 milyar manusia hidup di planet bumi.
Bumi
berputar pada dirinya sendiri sekaligus mengelilingi matahari.
Bumi
berputar pada dirinya sendiri dengan kecepatan sekitar 1.700 km per jam.
Artinya,
dalam 1 jam menempuh jarak 1.700 km.
Manusia
ikut berputar dalam sebuah kendaraan bumi yang berdiameter 12.000 km.
Bumi
juga mengelilingi matahari pada jarak 150 juta km dengan kecepatan 107.000 km
per jam.
Artinya,
bumi berputar pada dirinya sendiri dan melesat di angkasa mengelilingi
matahari.
Matahari
kita berdiameter 200 kali bumi.
Apa yang
menyebabkan bumi berputar pada dirinya sendiri, sekaligus mengelilingi
matahari?
Ternyata,
ada gaya tarik sangat hebat.
Seolah-olah
terikat pada sebuah “tali” tidak
kelihatan.
Al-Quran
surah Lukman (surah ke-31) ayat 10.
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ
رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ
ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ
Dia
menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya. Dia meletakkan
gunung-gunung di permukaan bumi. Agar bumi tidak menggoyangkan kamu.
Mengembangbiakkan segala macam makhluk bergerak bernyawa di bumi. Kami turunkan
air hujan dari langit. Kami tumbuhkan segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
Matahari
yang kita lihat sekarang ini, bukan matahari sekarang.
Tetapi,
matahari 8 menit yang lalu!
Karena
jarak dari matahari ke bumi 150 juta km.
Ditempuh
cahaya dalam waktu 8 menit.
Kecepatan
cahaya 300.000 km per detik.
Artinya,
dalam satu detik menempuh jarak 300.000 km.
Sinar
matahari perlu waktu 8 menit untuk mencapai bumi.
Begitu
juga bintang yang lain.
Misalnya,
kita melihat bintang berjarak 10 tahun cahaya.
Bintang
itu, bukan bintang sekarang.
Tetapi,
bintang 10 tahun lalu.
Sinar
yang kita lihat telah menempuh perjalanan sejauh 10 tahun cahaya.
Malam
hari yang jernih.
Kita
mengamati langit.
Mengamati
bintang kemintang.
Kita
melihat langit sekarang dan langit yang lain.
Pada saat bersamaan, kita melihat langit
sekarang, 10 tahun lalu, 100 ribu tahun lalu, dan langit 100 miliar tahun lalu.
Kita merasa aneh dengan diri kita sendiri.
Menurut para ahli, terdapat bintang yang
besarnya ribuan kali matahari.
Galaksi adalah kumpulan setiap 100
milyar bintang.
Superklaster himpunan setiap 100 milyar
galaksi.
Begitu seterusnya.
Alam semesta ini belum diketahui
batasnya.
Bumi yang kita tempati sekarang ini.
Bagaikan sebuah debu di padang pasir
semesta.
Sekarang ini, lebih dari 7 milyar
manusia hidup menempel di atas kulit bumi.
Dengan segala kegiatan dan
kesombongannya.
Maha Besar Allah.
Sungguh sangat kecil manusia.
Siang atau malam terus menerus.
Al-Quran surah Al-Qasas (Surah ke-28)
ayat 71 dan 72.
قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِن جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيْكُمُ
ٱلَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ ٱللَّهِ يَأْتِيكُم
بِضِيَآءٍ ۖ أَفَلَا تَسْمَعُونَ
قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِن جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيْكُمُ
ٱلنَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ ٱللَّهِ يَأْتِيكُم
بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ ۖ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
Katakan
(Muhammad), bagaimana pendapatmu. Apabila Allah menjadikan untukmu malam terus
menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?
Katakan
(Muhammad), bagaimana pendapatmu. Kalau Allah menjadikan untukmu siang terus
menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan
malam kepadamu sebagai waktu beristirahat? Apakah kamu tidak memperhatikan?
Di daerah Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya.
Pagi hari, temperatur udara di bawah 30
derajat Celsius.
Pukul 12 siang, suhu udara sekitar 33
derajat Celcius.
Pada siang hari sangat terik permukaan
aspal jalan raya bisa mencapai 50 derajat Celsius.
Jika air disiramkan ke aspal, maka air
menguap dengan cepat.
Aspal menjadi kering lagi.
Jika matahari tidak bergeser ke barat selama
sekitar 100 jam.
Maka semua air di permukaan bumi akan
menguap.
Jika matahari selalu berada di atas kita
selama 100 jam lagi.
Maka seluruh air di bumi habis menguap
dan darah dalam tubuh manusia mendidih.
Jika panas terus menerus selama 200 jam,
maka seluruh kehidupan di bumi musnah.
Kejadian sebaliknya.
Jika Allah menciptakan malam hari terus
menerus, maka apa yang akan terjadi?.
Di daerah Arab Saudi, suhu siang hari
sekitar 50 derajat Celsius.
Malam harinya bisa menjadi 5 derajat
Celsius.
Jika malam hari terus menerus selama 100
jam, maka temperaturnya mencapai nol derajat Celsius.
Jika Temperatur tetap nol derajat selama
100 jam lagi, maka semua air di bumi akan membeku.
Cairan dalam tubuh manusia membeku.
Semua makhluk mati.
Pergantian siang malam peristiwa hebat.
Pada umumnya, kita menganggapnya biasa
saja.
Kita tidak mensyukurinya.
Ya Allah, ampunilah kami.
Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat
29.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى
ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ
يَجْرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Tidakkah
kamu memperhatikan. Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam. Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing
beredar sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Daftar
Pustaka
1.
Mustofa, Agus. Pusaran Energi Kakbah.
Penerbit Padma Press. Surabaya 2006.
0 comments:
Post a Comment