IMAM MAZHAB SALING HORMAT PERBEDAAN PENDAPAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Para imam mazhab tetap
saling menghormati dalam menyikapi perbedaan.
Para imam mazhab tetap
salat berjamaah bersama.
Meskipun ada beberapa
perbedaan dalam hal tertentu.
Misalnya bacaan basmalah surah Al-Fatihah
(surah ke-1) saat salat.
1) Ada yang membaca
“sirr” (pelan).
2) Ada yang membaca
“jahr” (keras).
3) Ada pula yang tidak membaca basmalah sama sekali.
Tetapi perbedaan itu
tidak menghalangi untuk salat berjamaah bersama.
Imam Hanafi dan para
ulama mazhab Hanafi.
lmam Syafii dan para
ulama lain.
Mereka ikut salat di belakang para imam di Madinah.
Yang berasal dari
kalangan mazhab Maliki.
Padahal para imam di
Madinah tidak membaca basmalah dengan “sir”
(pelan) maupun “jahr” (keras).
Karena menurut
mazhab Maliki.
Bahwa basmalah bukan
bagian surah Al-Fatihah (surah ke-1).
Adab Imam Syafii kepada
Imam Hanafi
Suatu ketika Imam
Syafii salat Subuh di lokasi.
Yang dekat makam Imam Hanafi.
Imam Syafii tidak
membaca doa qunut dalam salat Subuh.
Karena beradab
menghormati kepada Imam Hanafi.
Khalifah Harun Rasyid
mengajak Imam Malik musyawarah.
Khalifah ingin
menggantungkan kitab Al-Muwaththa di Madinah.
Kitab Al-Muwaththa
adalah karya Imam Malik.
Khalifah ingin
menetapkan agar seluruh masyarakat memakai isi kitab Al-Muwaththa.
Tetapi Imam Malik berkata
kepada Khalifah,
”Tuan jangan
melakukannya.
Sesungguhnya para
sahabat Rasulullah telah berbeda pendapat dalam masalah furu.
Yaitu cabang dalam
agama.
Mereka telah menyebar
ke seluruh dunia.
Dan semuanya benar
dalam ijtihadnya.”
Khalifah Harun Rasyid
berkata,
“Allah memberi taufik
kepadamu, wahai Abu Abdillah (Imam Malik).”
Imam Malik dan Imam Hanafi
saling menghormati
Imam Laits bin Saad
berkisah,
“Saya bertemu dengan Imam Malik.
Saya katakan
kepadanya:
Saya lihat engkau
mengusap keringat dari alis matamu?”
Imam Malik menjawab,
“Saya merasa tidak punya apa-apa ketika bersama Abu Hanifah.
Sesungguhnya ia
benar-benar ahli Fiqih, wahai orang Mesir (Imam Laits).”
Kemudian Imam laits
bin Saad menemui Imam Hanafi.
Saya katakan
kepadanya:
Bagus sekali ucapan
Imam Malik terhadap dirimu.
Imam Hanafi
menjawab,
“Demi Allah,
saya belum pernah melihat orang yang lebih
cepat memberi jawaban benar.
Dan zuhud yang
sempurna melebihi Imam Malik.”
Komentar Imam Syafii
terhadap Imam Malik
”Jika ada hadis datang
kepadamu dari Imam Malik.
Maka kuatkan kedua
tanganmu dengan hadis itu”.
“Jika datang khabar
kepadamu.
Maka Imam Malik adalah
bintangnya”.
“Jika disebutkan
tentang ulama.
Maka Imam Malik adalah
bintangnya.
“Tidak ada seorang pun
yang lebih aman bagiku daripada Imam Malik bin Anas”.
“Imam Malik bin Anas
adalah guruku, darinya aku mengambil ilmu”.
“Imam Malik bin Anas
itu, jika ia ragu terhadap suatu hadis, maka ia membuang semuanya.”
Komentar Imam Hambali
terhadap Imam Syafi’i
Abdullah putra Imam
Hambali berkata,
“Saya
katakan kepada Ayah saya: Wahai Ayahanda.
Orang
seperti apakah Imam Syafii itu.
Saya
selalu mendengar engkau berdoa untuknya”.
Imam Hambali menjawab,
“Wahai Anakku, Imam
Syafii seperti matahari bagi dunia.
Seperti kesehatan bagi
tubuh.
Lihatlah, adakah
pengganti bagi kedua ini?”
Abu Ayub Humaid bin
Ahmad Bashri berkata,
“Saya bersama Imam
Hambali berdiskusi tentang suatu masalah.”
Seorang laki-laki
bertanya kepada Imam Hambali,
“Wahai Abu Abdillah
(Imam Hambali).
Apakah tidak ada hadis
sahih tentang masalah itu”.
Imam Hanbali menjawab,
”Jika tidak
ada hadis sahih, maka ada pendapat Imam Syafii
dalam masalah itu.
Karena hujah Imam
Syafii terkuat dalam masalah itu.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment