Sunday, April 10, 2022

13119. NABI USIA 35 TAHUN DAMAIKAN KAUM QURAISY

 

 




NABI USIA 35 TAHUN DAMAIKAN KAUM QURAISY  

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Nabi Muhammad umur 35 tahun.

 

Kaum Quraisy merenovasi Kakbah.

 

Kakbah berupa susunan batu  ditumpuk.

 

Temboknya, lebih tinggi dibanding tubuh manusia.

 

Dibangun sejak zaman Nabi Ismail.

Kakbah tidak beratap.

 

Pencuri sering mengambil barang berharga di dalamnya.

 

Saat Mekah dilanda banjir.

 

Air meluap menutupi tembok Kakbah.

 

Bangunan Kakbah makin rapuh.

 

Dindingnya banyak yang retak.

 

Bangunan Kakbah rentan runtuh.

Sewaktu-waktu bisa ambruk.

 

Kaum Quraisy bimbang mengambil keputusan.

 

Mereka takut memperbaiki Kakbah.

 

Mereka khawatir kuwalat.

Tapi membiarkan Kakbah ambruk.

 

Juga merasa bersalah.

 

Masih jelas peristiwa pasukan gajah Abrahah.

 

Ketika Nabi lahir.

 

Pasukan gajah dihancurkan ribuan burung Ababil.

 

Hal itu membuat Kakbah makin wibawa.

 

Peristiwa lainnya.

Menambah ketakutan.

 

Perahu Romawi terdampar di pantai Jeddah.

 

Perahunya pecah berkeping-keping.

 

Orang Quraisy mengambil pecahan kayunya.

 

Untuk atap Kakbah.

 

Atap Kakbah siap dipasang.

 

Mendadak muncul ular besar.

Dari sumur dekat Kakbah.

Kaum  Quraisy ketakutan.

 

Tiba-tiba muncul burung besar.

Membawa ular pergi menjauh.

 

Seseorang mengambil batu dari Kakbah.

 

Mendadak batunya melompat kembali ke tempatnya semula.

 

Amat mengherankan.

Dan menakutkan.

 

Akhirnya.

Kaum Quraisy sepakat merenovasi Kakbah.

 

Dengan syarat.

1.      Memakai dana bersih.

2.      Memakai bahan bangunan dari sumber halal.

 

3.      Menolak uang pelacur.

4.      Menolak uang hasil riba.

 

5.      Tak menerima harta rampasan.

6.      Hanya menerima sumbangan yang baik saja.

 

Saat akan mulai.

Kaum Quraisy  takut merobohkan bebatuan Kakbah.

 

Walid bin Maghfirah.

Mengawali merobohkan bangunan Kakbah.

 

Ditunggu beberapa waktu.

Tidak terjadi apa-apa.

 

Akhirnya.

Mereka berani merobohkan bangunan Kakbah.

 

Kaum Quraisy.

Siap membangunnya kembali.

 

Mereka membagi tiap sudut Kakbah.

 

Dikerjakan suku tertentu.

 

Tiap kabilah mengumpulkan batu terpilih.

 

Arsiteknya orang Romawi.

Bernama Pachomius.

 

Dikenal dengan nama “Baqum”.

 

Pembangunan tembok Kakbah selesai.

Tersisa bagian Hajar Aswad.

 

Tinggal meletakkan Batu Hitam ke tempatnya.

 

Muncul perselisihan.

 

Tiap kabilah merasa berhak mengembalikan Hajar Aswad.

 

Mereka meneriakkan slogan.

 “Hajar Aswad, harga  mati”.

 

Kaum Quraisy berebut meletakkan Batu Hitam.

 

Pertentangan berlangsung 4 hari.

 

Belum ada solusi.

Hampir terjadi pertumpahan darah.

 

Abu Umayah bin Maghfirah.

Orang lanjut usia.

 

Mengusulkan penyelesaian.

Dia menawarkan jalan keluar.

 

Yaitu menyerahkan keputusan.

 

Kepada orang yang pertama  masuk Masjidil haram.

 

Semua kabilah setuju.

 

Ternyata, orang yang masuk pertama.

Yaitu Nabi Muhammad.

 

Semua orang berteriak,

 

“Kami senang, orang ini dapat dipercaya.”

 

Kaum Quraisy menjuluki Nabi Muhammad Al-Amin.

 

Yaitu orang yang terpercaya.

 

Meskipun saat itu.

Nabi Muhammad belum diangkat menjadi utusan Allah.

 

Kaum Quraisy menjelaskan masalahnya.

 

Nabi membeber selembar kain.

 

Dan menaruh Hajar Aswad di tengah kain.

 

Para kepala suku diminta memegang ujung kain.

 

Hajar Aswad diangkat bersama ke tempatnya.

 

Nabi menaruhnya di tempat semula.

 

Semua kepala suku gembira.

 

Masalahnya selesai dengan baik.

Dan tidak terjadi perang antarsuku.

 

Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.

 

Alhamdulillah.

Masyarakat Quraisy kehabisan biaya.

 

Sumbangan dana yang baik.

Sudah habis.

 

Tapi pembangunan Kakbah belum selesai.

 

Tinggal di sisi utara.

 

Yaitu bagian Hijir Ismail.

 

Pintu jalan masuk ke Hijir Ismail dibuat lebih tinggi.

 

Agar berbeda dengan ketinggian permukaan tanah.

 

Bangunan Kakbah selesai.

 

Berbentuk segi 4.

Tinggi bangunan sekitar 15 meter.

 

Posisi Hajar Aswad.

Sekitar 1,5 meter di atas pelataran.

 

Pintu masuk Kakbah.

Tingginya 2 meter dari permukaan tanah. 

 

Di atas Kakbah.

Diberi atap.

Yang disangga 6 sendi.

 

Renovasi Kakbah selesai.

 

Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.

 

Alhamdulillah.

 

 

Daftar Pustaka

1.      Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment