INFO LAILATUL QADAR HARUS MERUJUK
AL-QURAN DAN SUNAH
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran berisi 114 surah.
Surah Iqra adalah surah ke-96.
Surah Al-Qadar adalah surah ke-97.
Para ulama menyatakan.
Bahwa surah Al-Qadar (surah ke-97).
Turunnya
jauh sesudah turunnya surah Iqra (surah ke-96).
Surah
Iqra (surah ke-96) turun di Mekah.
Dan surah Al-Qadar (surah ke-97).
Turun setelah Rasulullah hijrah ke
Madinah.
Penempatan dan urutan surah Al-Quran.
Dilakukan langsung atas perintah Allah.
Dari urutannya ditemukan keserasian mengagumkan.
Dalam surah Iqra'(surah ke-96).
Nabi Muhammad dan umat Islam.
Diperintah membaca.
Dan yang dibaca termasuk Al-Quran.
Amat wajar setelah surah Iqra (surah
ke-96).
Maka urutan berikutnya surah Al-Qadar (surah
ke-97).
Yang bicara tentang turunnya Al-Quran.
Dan malam kemuliaan.
Yang terpilih sebagai malam awal turunnya
Al-Quran.
Bulan Ramadan punya banyak keistimewaan.
Salah satunya malam “Lailatul Qadar”.
Yaitu 1 malam yang oleh Al-Quran.
Disebut “lebih baik daripada 1.000 bulan”.
Apa dan bagaimana malam “Lailatul Qadar” itu?
Apakah hanya terjadi 1 kali saja?
Yaitu hanya pada malam.
Saat awal turunnya Al-Quran.
Pada zaman Nabi.
Atau terjadi tiap bulan Ramadan.
Sepanjang sejarah?
Apakah tiap orang yang menantinya.
Pasti akan mendapatkannya?
Benarkah ada tanda fisik material?.
Yang menyertai kehadirannya, seperti:
1.
Membekunya air.
2.
Heningnya malam.
3.
Menunduknya pepohonan.
4.
Dan lainnya.
Masih banyak lagi pertanyaan lain.
Yang sering muncul terkait.
Malam “Lailatul Qadar”.
Umat
lslam harus yakin.
Berdasarkan Al-Quran.
Bahwa “Ada suatu malam bernama Lailatul Qadar”.
Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97)
ayat 1-5.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada
malam kemuliaan.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ
الْقَدْرِ
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ
الْفَجْرِ
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Al-Quran surah Ad-Dukhan (surah ke-44)
ayat 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya
pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan.
Malam yang diberkahi.
Yaitu malam Al-Quran pertama diturunkan
kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ
شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ
سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا
يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan
tentang petunjuk dan pembeda (antara hak dan batil). Karena itu, barang siapa
di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya,
pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
Malam
itu adalah malam mulia.
Tidak mudah diketahui betapa besar mulianya.
Hal ini isyarat adanya “pertanyaan”.
Dalam bentuk pengagungan.
Yaitu “Wa ma adraka ma lailatul Qadr?”.
Artinya, “Apakah malam kemuliaan itu?”
Kalimat “Ma adraka” muncul 13 kali
kalimat dalam Al-Quran.
Yang 10 kali bertanya tentang kehebatan terkait
hari kiamat, seperti:
1.
Ma adraka ma Yaumul Al-Fashl.
2.
... Al-Haqqah.
3.
.. 'illiyyun.
4.
Dan lainnya.
Semuanya
hal sulit.
Bahkan mustahil dijangkau akal manusia.
Dalam 13 kali kalimat “Ma adraka”.
Ada 3 kali mengatakan:
1.
Ma adraka math thariq.
2.
Ma adraka mal aqabah.
3.
Ma adraka malailatul qadr.
Dilihat pemakaian Al-Quran tentang objek
pertanyaan.
Semuanya sangat hebat.
Dan sulit dijangkau hakikatnya.
Secara sempurna oleh akal manusia.
Termasuk malam “Lailatul Qadar”.
Sebagian
ulama membedakan.
Pertanyaan “Ma adraka” dengan “Ma yudrika”.
Yang dipakai Al-Quran dalam 3 ayat.
Al-Quran
surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 63.
يَسْأَلُكَ
النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا
يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakan:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu
(hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
Al-Quran surah As-Syura (surah ke-42)
ayat 17.
اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ
Allah yang menurunkan kitab dengan (membawa)
kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari
kiamat itu (sudah) dekat?
Al-Quran surah Abasa (surah ke-80) ayat
3.
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ
Tahukah kamu mungkin dia ingin membersihkan
dirinya (dari dosa).
Ada 2 hal yang ditanyakan “wa ma yudrika”,
yaitu:
1.
Menyangkut waktu kedatangan hari kiamat.
2.
Terkait kesucian jiwa manusia.
Al-Quran dan hadis jelas menyatakan.
Bahwa Nabi tidak tahu kapan datangnya
hari kiamat.
Dan tidak tahu tentang hal gaib.
Bahwa “Ma yudrika”.
Dipakai Al-Quran.
Untuk hal yang tidak mungkin diketahui.
Meskipun oleh Nabi sendiri.
“Wa
ma adraka”.
Meskipun berupa pertanyaan.
Tapi akhirnya Allah menyampaikannya pada
Nabi.
Sehingga info lanjutan didapat dari Nabi.
Kesimpulannya.
Bahwa info tentang malam Lailatul Qadar.
Harus dirujuk kepada Al-Quran dan hadis
Nabi.
Daftar Pustaka
1.Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
3.Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
0 comments:
Post a Comment