Saturday, April 30, 2022

13062. SYARAT NEGARA MAJU HADAPI PERBEDAAN DENGAN DAMAI

 

 



 

SYARAT NEGARA MAJU HADAPI PERBEDAAN DENGAN DAMAI

Oleh Drs. HM. Yusron Hadi, MM

 

 

Haedar Nashir menyatakan.

 

Bahwa wabah pandemic.

Segera dapat diatasi dan selesai.

 

Semoga hadirnya Idul Fitri.

Bisa menjadi media.

Atau wahana pembentukan rohani.

 

Melahirkan insan yang dapat menahan diri dari godaan hidup.

 

Semoga puasa tahun ini.

Dapat membuat publik.

 

Hidup beradab mencerahkan.

Yaitu adab tinggi, mulia. dan luhur.

 

Saatnya puasa menjadi wahana mendewasakan diri sendiri.

 

Juga wahana membangun spiritual sosial terhadap sesama.

Khususnya bagi generasi milenial.

 

Dalam berpuasa dan hari raya.

Bersamaan atau berbeda.

 

Kita harus tetap rukun dan damai.

Jangan sampai terbelah.

 

Kita harus bersikap dewasa terhadap perbedaan.

 

Insya Allah.

Jika masyarakat dewasa dan pemerintah arif bijaksana.

Dalam menyikapi perbedaan.

 

Maka lndonesia akan menjadi negara maju dan terdepan.

 

Muhammadiyah mendorong masyarakat.

Agar menjadi umat berkemajuan.

 

Melalui media.

Muhammadiyah berharap hadirnya literasi mencerahkan.

 

Mengedepankan ukhuwah.

Memandu umat dengan arif.

Dan saling memajukan.

 

Antar kelompok berbeda.

Harus mau saling belajar.

 

Muhammadiyah bersuara.

 

1.        Regulasi kehidupan kebangsaan.

 

Kami menyambut baik.

Konsistensi pemerintah Presiden Jokowi.

 

Untuk mengamankan pemilu pada Februari 2024.

Agar tetap berjalan semestinya.

 

2.        Dalam konteks pandemic Covid-19.

Kita harus bersama untuk mengakhirinya.

 

3.        Kita harus arif setelah mengalami musibah.

 

Kita harus bekerja sama.

Mengatasi dampak berat masyarakat.

 

Semoga Ramadan dan ldul Fitri.

Juga melahirkan jiwa ksatria dan negarawan.

 

Puasa mengajarkan jiwa negarawan dan kesatria.

 

Nilai konstitusi luhur.

Harus menjadi pedoman.

Bagi para pemangku kebijakan.

 

Kami harapkan para elit.

Tetap meletakkan kepentingan negara dan rakyat.

 

Di atas kepentingan pribadi.

Mencintai Indonesia.

Berarti mencinta rakyat sedalamnya dan seluasnya.

 

Para pendiri bangsa merawat hal ini.

Dalam hidup berbangsa dan bernegara.

 

Bangsa ini perlu tampilkan jiwa tengah.

Khususnya dalam penyelamatan aset dan kekayaan Negara.

Yang sangat melimpah.

 

Merawat lndonesia dan tanah air.

Berarti merawat kebinekaan.

 

Dengan mencari titik temu dan solusi.

Dalam tiap masalah.

 

Muhammadiyah berusaha membangun sistem pelayanan kesehatan terpadu.

 

Masyarakat yang gagal di era disrupsi.

 

Jika mereka masih ingin hidup.

Seperti 10 tahun lalu.

 

Tanpa mempertimbangkan perubahan terjadi.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment