Tuesday, January 3, 2023

16076. PANGERAN DIPONEGORO PEMIMPIN MENGGERAKKAN

 


PANGERAN DIPONEGORO PEMIMPIN MENGGERAKKAN

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Gubernur Jakarta.

Periode 2017-2022.

Anies Baswedan menjelaskan.

 

Kisah Pengeran Diponegoro.

Tahun 1825.

Penggerak pemimpin bangsa.

 

Yaitu Sukarno Hatta.

Dalam 120 tahun kemudian.

Indonesia merdeka.

 

Pangeran Diponegoro.

Pemimpin yang menggerakkan.

 

Mulai perang tahun 1825.

Indonesia merdeka tahun 1945.

 

Yaitu 120 tahun kemudian.

 

“Pangeran Diponegoro.

Melawan kondisi tak adil.

 

Di zamannya,” kata Anies.

Selasa, 3 Januari 2022.

 

Perang Diponegoro.

Mulai tahun 1825.

 

Melawan kolonial.

Perang unik.

 

Bukan untuk merebut tahta.

Atau unsur kekuasaan Kerajaan.

 

Tapi melawan:

1)        Penindasan rakyat.

2)        Pajak berlebihan pada rakyat .

 

Perlawanan Diponegoro.

Dianggap sebagai Ratu Adil.

 

Kemudian diikuti banyak rakyat.

 Geloranya luar biasa,” urai Anies Baswedan.

 

Perang bermula dari Yogyakarta.

Meluas ke banyak daerah Jawa.

Disebut Perang Jawa.

 

Perang berakhir tahun 1830.

 Pangeran Diponegoro

Ditangkap Belanda.

 

Diasingkan ke Makassar.

Hingga wafat.

Tahun 1855.

 

Para pengikutnya masih setia.

Untuk kembali memimpin perang.

 

“Pangeran Diponegoro ditangkap.

Rencana mau berangkat haji.

Dibawa ke Sulawesi.

 

Para pendukung.

Masih ingin dia akan kembali.

 

Mereka bikin sel-sel tidur,” bebernya.

 

“Mereka sepakat.

Pendukung Pangeran Diponegoro.

Rumahnya ditanami pohon sawo kecik.

 

Perang besar 5 tahun di  Jawa.

Belanda banyak keluar dana.

Untuk biaya perang.

 

Untuk mengisi kasnya.

Belanda buat politik tanam paksa.

Atau cultuurstelsel.

 

Rakyat harus memberi 20 persen.

Tanah garapannya.

 

Untuk tanaman ekspor.

Seperti:

 

1)        Teh.

2)        Kopi.

3)        Kakao.

 

Rakyat tak punya tanah.

Harus kerja di kebun.

 

Milik  Belanda.

Sekitar 66 hari.

 

Akibat tanam paksa.

Rakyat sangat menderita.

 

Parlemen Belanda protes.

Atas tindakan itu.

 

Atas protes itu.

Pemerintah Belanda.

Menjalankan politik etis.

Atau etische politiek.

 

Pada tahun 1901.

 

Politik balas budi.

Berisi program kewajiban moral.

 

 Membuat rakyat jajajan sejahtera.

 

Politik balas budi.

1)        Membangun sekolah.

2)        Membangun Kesehatan.

 

3)        Membuat irigasi.

4)        Dan lainnya.

 

Dari kebijakan politik etis.

Lahir kelompok terdidik.

 

Di Indonesia.

Seperti:

1)        Sutomo.

2)        Douwes Dekker.

 

3)        Ki Hajar Dewantoro.

4)        Wahidin.

 

5)        Sjahrir.

6)        Soekarno.

 

7)        Hatta.

8)        M. Natsir.

 

9)        M. Rum.

10)  Dan lainnya.

 

Semuanya orang terdidik.

Setelah tahun 1900.

 

Hal itu.

Terjadi sebab kebijakan pendidikan,” beber Anies.

 

Kaum terdidik.

Mengubah gaya perjuangan.

Dalam merebut kemerdekaan.

 

Mereka melawan Belanda.

Lewat perjuangan politik.

 

Berujung merdeka.

Pada tahun 1945.

 

“Jadi hulunya.

Pergerakan Perang Diponegoro.

 

Dan muaranya.

Muncul generasi baru.

 

Seperti Soekarno-Hatta.

Bang berujung.

Indonesia merdeka,” kata Anies.

 

Anies Baswedan.

Pasang joglo di rumah.

 

Yang ditempati Anies.

Sejak tahun 2013.

 

Yaitu:

1)        Lukisan Pangeran Diponegoro.

Di  sisi timur.

 

2)        Lukisan Soekarno-Hatta.

Di sisi barat.

 

 

“Di sisi barat.

Yaitu Soekarno-Hatta. 

 

 Soekarno-Hatta.

Dan generasinya.

 

Mendapat pendidikan.

Karena politik etis.

 

Politik etis muncul.

Karena politik tanam paksa.

 

Politik tanam paksa muncul.

Karena Perang Diponegoro,” ungkap Anies Baswedan.

 

“Pangeran Diponegoro.

Figur penting.

 

Yang bisa menggerakkan.

Dia pemimpin menggerakkan.

 

Dampaknya  jangka panjang.

 

Yaitu 120 tahun kemudian.

 

Perang Diponegoro.

Mulai tahun 1825.

 

Indonesia merdeka.

Tahun 1945,” kata Anies Baswedan. 

 

 

 

(sumber Anies Baswedan)

 

0 comments:

Post a Comment