AL-QURAN
FUNGSI PRAKTIS HINGGA GLOBAL AKHIR ZAMAN
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Tertib urutan surah dan ayat.
Dalam
mushaf Al-Quran.
Yang dibaca
sekarang.
Hasil
susunan Nabi Muhammad.
Berdasar
bimbingan Allah.
Umat Islam baca mushaf A-Quran.
Mulai surah ke-1.
Yaitu
surah Al-Fatihah.
Sampai
surah ke-114.
Yaitu
surah An-Nas.
Umat
Islam baca Al-Quran.
Seperti
baca bahasan.
Melompat
1 topik ke topik lain.
Ada orang
membaca.
Dengan
pendekatan tematik.
Terkait
tema tertentu.
Ada yang
membaca.
Sesuai
urutan kronologis turunnya.
Pertanyaannya,
“Apakah maksudnya kitab mushaf Al-Quran yang
ada sekarang.
Tak tersusun
urutan kronoligis turunnya?”
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 121.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ
يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab padanya, mereka
membaca dengan bacaan sebenarnya, mereka beriman padanya. Dan barang siapa ingkar
padanya, maka mereka orang yang rugi.
Secara
keseluruhan.
Al-Quran
sebuah ilmu.
Atau
sebentuk ilmu.
Mengandung
nilai ilmiah.
Yang sudah,
masih, dan akan.
Bisa
terus dibuktikan.
Benarnya
secara ilmiah.
Banyak
orang sudah buktikan.
Kebenaran
Al-Quran.
Dalam berbagai
disiplin ilmu.
Kita bisa baca banyak buku.
Kebenaran
Al-Quran di internet.
Misalnya.
1)
Harun Yahya.
2)
Zakir Naik.
3)
Maurice Bucaille.
4)
Dan lainnya.
Nilai
keilmuan dalam Al-Quran.
Cakup sains
dan filsafat.
Al-Quran
ajarkan.
1)
Cara lihat dunia.
2)
Konsep budaya.
3)
Konsep peradaban.
4)
Konsep pribadi.
5)
Konsep akhlak.
Tujuan
utama ajaran Al-Quran.
Yaitu konsep:
1)
Filsafat budaya.
2)
Peradaban.
3)
Kepribadian.
4)
Akhlak.
Terkait
sains dan teknologi.
Hanya ‘sampiran’
pantun.
Berfungsi
kuatkan pesan inti.
Yang disampaikan.
Dalam segi
teknik atau cara.
Atau seni
penguraian pesan.
Al-Quran
punya gaya berbeda.
Dari
buku ilmiah manusia.
Orang biasa
baca buku ilmiah.
Karangan
manusia.
Pada
umumnya heran.
Melihat
susunan mushaf
Dan
gaya bahasa Al-Quran.
Dalam segi gaya bahasa atau “uslub”.
Bahasa
Al-Quran sangat kental.
1)
Warna sastra.
2)
Kentara unsur puisi.
3)
Konsisten tonjolkan ciri.
Sajak persamaan atau bunyi sesuai.
Pada tiap akhir kalimat dan
ayat.
Dalam
segi ini.
Paling
sulit dimunculkan.
Dalam
terjemahan.
HB
Yassin buat terjemahan.
Al-Quran puitis.
Bisa disebut
gagal.
Sebagai
ilmu.
Al-Quran
dirancang jadi pedoman hidup.
Bagi manusia.
Selain
ada sains dan filosofi.
Al-Quran
muat ajaran hidup praktis.
Buktinya.
Ajaran
Al-Quran dilakukan cicilan.
Dan
berangsur-angsur.
Hal
itu keistimewaan Al-Quran.
Untuk penuhi
kebutuhan pragmatis.
Dakwah
Nabi Muhammad.
Dan
para pendukung awal.
Al-Quran sebagai ilmu peradaban.
Masuk dimensi
Sejarah.
Berhadapan
gejolak psikologis.
Nabi Muhammad dan pengikut awal.
Tampil
dalam sosial dan politik.
Alternatif
solusi kemelut.
Pengajaran
Al-Quran 23 tahun.
Banyak
orang kurang peduli.
Dalam
jangka waktu 23 tahun.
Seiring
ajaran Al-Quran.
Mengalir
proses dakwah.
Berdampak
lokal dan global.
Dari
proses ajaran dan dakwah Al-Quran.
Lahir agama
dunia baru.
Yaitu
Islam.
Setelah Al-Quran diajarkan.
Dan diterapkan pragmatis.
Penuhi
kebutuhan zaman.
Dengan
segala kondisinya.
Lalu Al-Quran disusun jadi buku.
Penyusunan
Al-Quran jadi buku.
Bukti Al-Quran
keseluruhan.
Sebagai
sebuah ilmu.
Sebuah ilmu disusun, dituturkan dan ditulis.
Berdasar
rangkaian tertentu.
1)
Mulai Pembukaan.
2)
Disusul Uraian.
3)
Ditutup Kesimpulan.
Al-Quran dibukukan.
Surah Al-Fatihah.
Artinya
“pembuka”.
Dalam urutan
pertama.
Setelah
itu.
Beberapa
surat panjang.
Sebagai
uraian.
Diakhiri
beberapa surah pendek.
Sebagai
kesimpulan.
Susunan
buku atau mushaf Al-Quran.
Penuhi
syarat ilmiah.
Susunan topik Al-Quran.
Melompat-lompat
dan kacau.
Terkandung
rahasia tertentu.
Bukti Al-Quran
istimewa.
Berbeda
dengan buku
Karangan
manusia.
Al-Quran
anugerah Allah.
Sebagai
teman hidup.
Bagi umat
Islam.
Sepanjang
zaman.
Umat
Islam selalu membacanya.
Berulang-ulang,
seumur hidupnya.
Makin
sering membaca.
Makin
akrab dengan A-Quran.
Makin tahu
dan paham.
Seluk-beluknya.
Ada 5
cara baca Al-Quran.
1.
Al-Quran sebagai ilmu.
Berisi:
1)
Pendahuluan.
2)
Uraian.
3)
Simpulan.
2.
Al-Quran dalam prrincian per surah punya
susunan sama.
Berisi:
1)
Ayat pendahuluan.
2)
Ayat berisi gagasan inti.
3)
Berisi uraian.
4)
Simpulan.
3.
Mengacu surah Al-Muzzammil.
Membaca
Al-Quran mulai:
1)
Mudah.
2)
Biasa.
3)
Sulit.
Menurut
pembaca.
4.
Ayat menafsirkan ayat lain.
Banyak istilah Al-Quran.
Dijelaskan Al-Quran sendiri.
Misalnya.
Istilah
“al-muttaqin”.
Dijelaskan
dalam surah Al-Baqarah.
Ada pula
istilah.
Dijelaskan
terpisah dalam surah lain.
5.
Baca Al-Quran tematik.
Menurut
tema tertentu.
Untuk cari
penjelasan Al-Quran.
Tentang
soal tertentu.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
3.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment