PERHIASAN
MANUSIA
Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang perhiasan untuk manusia?” Profesor
Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Perhiasan (menurut KBBI V) adalah barang yang dipakai manusia untuk
berhias, misalnya: cincin, subang yaitu perhiasan cuping telinga yang biasanya berbentuk
bundarpipih terbuat dari emas atau permata berlian, anting-anting, tusuk konde sangat
lengkap, dan sebagainya.
2.
Berhias adalah bersolek atau berdandan untuk memperelok diri dengan
pakaian atau perhiasan yang indah.
3.
Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 31 menjelaskan bahwa manusia diperintah oleh
Allah agar memakai perhiasan terutama ketika ke masjid.
.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ
كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang
indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
4.
Perhiasan adalah sesuatu
yang dipakai untuk memperelok diri.
5.
Pemakainya sendiri harus lebih dahulu menganggap bahwa perhiasan tersebut
indah, meskipun orang lain
tidak menilainya indah atau pada hakikatnya memang tidak indah.
6.
Al-Quran tidak menjelaskan secara terperinci apakah yang dimaksudkan
dengan perhiasan, atau sesuatu yang “elok”
dan “indah” tersebut.
7.
Para ahli menjelaskan bahwa sesuatu yang elok adalah yang
menghasilkan kebebasan dan keserasian.
8.
Misalnya bentuk tubuh yang elok adalah yang ramping, karena kegemukan
membatasi kebebasan bergerak.
9.
Sentuhan yang indah adalah sentuhan yang memberikan kebebasan memegang
sehingga tidak ada duri atau kekasaran
yang mengganggu tangan.
10. Suara yang
elok adalah suara yang keluar dari tenggorokan tanpa paksaan atau dihadang oleh
serak dan semacamnya.
11. Gagasan yang
indah adalah sebuah ide yang tidak dipaksa atau dihambat oleh ketidaktahuan,
takhayul, dan semacamnya.
12. Pakaian yang elok
adalah yang memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk bergerak.
13. Tetapi harus diingat
bahwa kebebasan mestinya harus disertai dengan tanggungjawab.
14. Keindahan harus
menghasilkan kebebasan yang bertanggung jawab.
15. Tentu saja, kita
dapat menerima atau menolak pendapat tersebut, meskipun sepakat bahwa keindahan
adalah dambaan setiap manusia.
16. Tetapi harus disepakati
bahwa keindahan adalah relatif, tidak mutlak dan nisbi, artinya tergantung dari
sudut pandang masing-masing penilai.
17. Mungkin hal ini
yang menyebabkan Al-Quran tidak menjelaskan secara terperinci tentang sesuatu yang
dinilai indah atau elok.
18. Wahyu ke-2 (atau ke-3)
yang dinilai oleh para ulama sebagai
ayat Al-Quran yang mengandung informasi pengangkatan
Nabi Muhammad sebagai Rasul dengan menuntun beliau agar terus menjaga dan meningkatkan
kebersihan pakaiannya.
19. Al-Quran surah
Al-Muddatstsir (surah ke-74) ayat 1-4.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُقُمْ
فَأَنْذِرْوَرَبَّكَ فَكَبِّرْوَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Hai orang yang berkemul (berselimut),
bangunlah,
lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkan, dan pakaianmu bersihkan.
20. Memang salah satu
unsur keindahan adalah kebersihan.
21. Itulah sebabnya
Nabi Muhammad senang memakai pakaian berwarna putih.
22. Warna putih lebih
sesuai dengan iklim wilayah Arab Saudi yang panas.
23. Warna putih segera
menampakkan kotoran, sehingga pemakainya gampang terdorong untuk berganti pakaian
lain yang bersih.
24. Al-Quran
memerintahkan agar umat Islam menggunakan pakaian yang indah ketika
berkunjung ke masjid, dan mengecam orang yang mengharamkan perhiasan yang
telah diciptakan Allah untuk manusia.
25. Al-Quran surah
Al-A'raf (surah ke-7) ayat 32.
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي
أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ
آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ
نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Katakan: "Siapakah yang mengharamkan
perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakan:
"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikian Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
26. Berhias adalah
naluri manusia yang wajar.
27. Seorang sahabat
Nabi bertanya kepada Rasulullah,”Wahai Rasulullah, ada orang yang senang berpakaian
indah dan alas kakinya indah, apakah itu termasuk keangkuhan?”
28. Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah, senang kepada keindahan. Angkuh adalah
menolak kebenaran dan menghina orang lain”.
29. Terdapat banyak
riwayat yang menginformasikan bahwa Rasulullah menganjurkan agar kuku manusia dirawat
dan diperindah.
30. Istri Nabi (Aisyah)
meriwayatkan bahwa seorang wanita menyodorkan selembar surat menggunakan tangannya
kepada Nabi Muhammad dari balik tirai.
31. Rasulullah berhenti
sejenak sebelum menerimanya, dan beliau bersabda, “Saya tidak tahu, apakah orang
yang menyodorkan surat ini seorang lelaki atau wanita”.
32. Aisyah berkata,
“Tangan seorang wanita”.
33. Nabi Muhammad kemudian
bersabda kepada wanita itu, “Seandainya kamu seorang wanita, maka kamu merawat kukumu
dengan mewarnainya dengan pacar atau daun inai”.
34. Rasulullah menganjurkan
agar wanita berhias, tetapi Al-Quran tidak memerinci jenis perhiasan, dan bahan
pakaian yang elok untuk digunakan.
35. Meskipun terdapat
ayat Al-Quran yang berbicara tentang penghuni surga dan pakaian mereka.
36. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 33.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ
فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
(Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke
dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas,
dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.
37. Al-Quran surah
Al-kahfi (surah ke-18) ayat 31.
أُولَٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ
وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا
عَلَى الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
Mereka itulah (orang-orang yang) bagi
mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka
dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus
dan sutera tebal, sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan
yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;
38. Para ulama menjelaskan
bahwa bahan yang terdapat di surga seperti disebutkan dalam Al-Quran tidak dapat
dianalogikan dengan nama bahan yang sama di dunia ini.
39. Para penghuni
surga diberi rezeki berupa buah-buahan, maka orang menduga bahwa suguhan tersebut
sama dengan yang pernah mereka peroleh di
dunia.
40. Al-Quran surat
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 25.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا
هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ
فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikan berita gembira kepada mereka
yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka
di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
41. Al-Quran menjelaskan
bahwa para penghuni surga diberikan buah-buahan YANG SERUPA, tetapi tidak sama”,
termasuk jenis perhiasan lainnya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M. Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M.
Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment