Monday, February 3, 2020

4405. SEJARAH NABI MUHAMMAD (15)


SEJARAH NABI MUHAMMAD
(Seri ke-15)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.           Rasulullah berumur 54 tahun.
1.    Allah mengizinkan Rasulullah untuk berperang melawan kaum yang memerangi beliau.
1)    Al-Qurah surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 39.

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

2)    Rasulullah telah mempererat ikatan persaudaraan sesama muslim dengan menghilangkan fanatisme kebanggaan kesukuan dan kabilah, semuanya wajib bersatu hanya mencintai Allah dan Rasulullah.
3)    Rasulullah telah mengikat perjanjian dengan kaum Yahudi untuk bersatu melawan musuh dari luar Madinah.
4)    Rasulullah mengikat perjanjian kerja sama dan tidak saling menyerang dengan beberapa kabilah dalam jalur perdagangan.
5)    Setelah izin berperang turun untuk melawan kaum yang memerangi, maka Rasulullah memulai kegiatan militer.
6)    Rasulullah mengirim beberapa kelompok secara rutin untuk memeriksa jalur perdagangan.
7)    Rasulullah mengirim mata-mata ke segenap penjuru untuk menunjukkan kekuatan, dengan harapan kaum Quraisy batal menyerang Madinah.

2.    Rasulullah mengirim Hamzah bin Abdul Munththalib menghadang kafilah Quraisy yang kembali dari Syam.
1)    Bendera perang ke-1 Rasulullah berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” dipegang oleh Martad Kannaz bin Hishn.
2)    Hamzah bin Abdul Munththalib membawa 30 pasukan Muhajirin berhadapan dengan Abu Jahal bersama rombongan 300 orang.
3)    Majdy bin Amr adalah sekutu kedua pihak dan melerai mereka, sehingga batal berperang.

3.    Rasulullah mengirim Ubaidah bin Harist menghadang kafilah Quraisy di lembah Rabigh.
1)    Bendera perang Rasulullah juga berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” dipegang oleh Misthah bin Utsatsah.
2)    Ubaidah bin Harist dengan 60 Muhajirin berpapasan dengan Abu Sufyan bersama 200 orang di lembah Rabigh.
3)    Kedua pihak sudah melepaskan anak panah, tetapi tidak sampai berperang.
4)    Dalam peristiwa itu, 2 orang anggota pasukan Quraisy, yaitu Miqdad bin Amr dan Utbah bin Ghazwan masuk lslam.

4.    Rasulullah mengirim 6 pasukan lagi ke tempat yang berbeda untuk memerangi kaum Quraisy.
1)    Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 190.

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Dan perangi di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

2)    Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 191.

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usir mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikian balasan bagi orang-orang kafir.

3)    Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 192.

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4)    Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 193.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ

Dan perangi mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.



Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

  • 804. KISWAHKISWAH PENUTUP KAKBAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kiswah kain penutup  Kakbah di Ma… Read More
  • 804. KISWAHKISWAH PENUTUP KAKBAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kiswah kain penutup  Kakbah di Ma… Read More
  • 804. KISWAHKISWAH PENUTUP KAKBAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kiswah kain penutup  Kakbah di Ma… Read More
  • 804. KISWAHKISWAH PENUTUP KAKBAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kiswah kain penutup  Kakbah di Ma… Read More
  • 804. KISWAHKISWAH PENUTUP KAKBAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kiswah kain penutup  Kakbah di Ma… Read More

0 comments:

Post a Comment