SEJARAH
NABI MUHAMMAD
(Seri
ke-15)
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 54 tahun.
1. Allah
mengizinkan Rasulullah untuk berperang melawan kaum yang memerangi beliau.
1) Al-Qurah
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 39.
أُذِنَ
لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ
لَقَدِيرٌ
Telah
diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu.
2) Rasulullah
telah mempererat ikatan persaudaraan sesama muslim dengan menghilangkan fanatisme
kebanggaan kesukuan dan kabilah, semuanya wajib bersatu hanya mencintai Allah
dan Rasulullah.
3) Rasulullah
telah mengikat perjanjian dengan kaum Yahudi untuk bersatu melawan musuh dari
luar Madinah.
4) Rasulullah
mengikat perjanjian kerja sama dan tidak saling menyerang dengan beberapa
kabilah dalam jalur perdagangan.
5) Setelah
izin berperang turun untuk melawan kaum yang memerangi, maka Rasulullah memulai
kegiatan militer.
6) Rasulullah
mengirim beberapa kelompok secara rutin untuk memeriksa jalur perdagangan.
7) Rasulullah
mengirim mata-mata ke segenap penjuru untuk menunjukkan kekuatan, dengan
harapan kaum Quraisy batal menyerang Madinah.
2. Rasulullah
mengirim Hamzah bin Abdul Munththalib menghadang kafilah Quraisy yang kembali
dari Syam.
1) Bendera
perang ke-1 Rasulullah berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah” dipegang oleh Martad Kannaz bin Hishn.
2) Hamzah
bin Abdul Munththalib membawa 30 pasukan Muhajirin berhadapan dengan Abu Jahal
bersama rombongan 300 orang.
3) Majdy bin
Amr adalah sekutu kedua pihak dan melerai mereka, sehingga batal berperang.
3. Rasulullah
mengirim Ubaidah bin Harist menghadang kafilah Quraisy di lembah Rabigh.
1) Bendera
perang Rasulullah juga berwarna putih bertulisan hitam: “La ilaha illallah
Muhammadur Rasulullah” dipegang oleh Misthah bin Utsatsah.
2) Ubaidah
bin Harist dengan 60 Muhajirin berpapasan dengan Abu Sufyan bersama 200 orang
di lembah Rabigh.
3) Kedua pihak
sudah melepaskan anak panah, tetapi tidak sampai berperang.
4) Dalam peristiwa
itu, 2 orang anggota pasukan Quraisy, yaitu Miqdad bin Amr dan Utbah bin Ghazwan
masuk lslam.
4. Rasulullah
mengirim 6 pasukan lagi ke tempat yang berbeda untuk memerangi kaum Quraisy.
1)
Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 190.
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ
اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُعْتَدِينَ
Dan
perangi di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.
2)
Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 191.
وَاقْتُلُوهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ
أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ
يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
Dan
bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usir mereka dari tempat
mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika
mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat
itu), maka bunuhlah mereka. Demikian balasan bagi orang-orang kafir.
3)
Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 192.
فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Kemudian
jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
4)
Al-Qurah surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 193.
وَقَاتِلُوهُمْ
حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا
عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan
perangi mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu
hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka
tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment