SEJARAH
NABI MUHAMMAD
(Seri
ke-36)
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 56 tahun.
1. Pasukan
muslim maju ke medan Perang Uhud.
1) Setelah
kelompok Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) mundur dari medan perang, Rasulullah
memimpin 700 prajurit muslim maju mendekati musuh.
2) Rasulullah
bersabda,”Siapakah yang bisa menunjukkan jalan yang lebih dekat, tanpa melewati
musuh?”
3) Abu Khaitsamah
menunjukkan jalan lebih pendek ke Uhud, melewati perkebunan milik Bani Haritsah.
4) Pasukan
muslim melewati kebun milik Mirba bin Qaizhi (seorang munafik yang buta).
5) Ketika
Mirba bin Aqizhi merasa pasukan muslim lewat kebunnya, dia menebarkan debu ke arah
pasukan muslim.
6) Pasukan
muslim ingin membunuhnya, tetapi Rasulullah melarangnya.
7) Rasulullah
bersabda,”Kalian jangan membunuhnya, karena dia orang yang buta hatinya,
sehingga buta matanya.”
8) Pasukan
muslim tiba di kaki gunung Uhud, menghadap ke Madinah dengan membelakangi gunung
Uhud.
9) Pasukan
Qurasy berada di tengah-tengah antara pasukan muslim dengan kota Madinah.
2. Pengaturan
pasukan musyrik Mekah.
1) Abu
Sufyan bin Harb adalah komandan tertinggi, lkrimah bin Abu Jahal dibantu Khalid
bin Walid sebagai komandan pasukan berkuda, dan Abdullah bin Rabiah sebagai
komandan pasukan pemanah.
2) Shafwan
bin Umayah komandan pasukan pejalan kaki, bendera perang dipegang Bani
Abdid-Dar, dan para wanita dipimpin Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan)
membangkitkan semangat berperang.
3. Rasulullah
mengatur pasukan muslim.
1) Sabtu
pagi, 7 Syawal 3 Hijriah, Rasulullah mengatur pasukan muslim pada Perang Uhud.
2) Abdullah
bin Jubair memimpin pasukan pemanah dengan posisi di atas gunung di Jabal Rumat,
sebelah selatan Wadi Qanat.
3) Rasulullah
bersabda,”Pasukan pemanah bertugas melindungi pasukan muslim, dari serangan musuh
dari arah belakang.”
4) “Pasukan
pemanah dilarang turun untuk membantu pertempuran. Jika kalian melihat orang-orang
mengumpulkan harta rampasan perang, maka kalian jangan turun bergabung bersama
kami, sebelum ada perintah dari saya.”
5) Mundzir
bin Amr sebagai komandan syap kanan, Zubair bin Awam komandan sayap kiri, dan
Miqdad bin Aswad komandan pasukan berkuda.
6) Rasulullah
memakai 2 lapis baju besi sambil menghunus pedang tajam, bersabda,”Siapakah
yang ingin mengambil pedang ini menurut haknya?”
7) Ali bin
Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan Zubair bin Awam maju ke depan Rasulullah siap
menerima pedang itu, tetapi belum diberikan.
8) Abu Dujanah
bin Kharazah tampil ke depan,”Apa haknya, ya Rasulullah?”
9) Rasulullah
bersabda,”Hendaknya kamu membabatkan pedang ini ke arah musuh hingga bengkok”.
10) Abu
Dujanah bin Kharazah berkata,”Aku akan mengambilnya menurut haknya, ya Rasulullah?”
11) Rasulullah
memberikan pedang itu kepada Abu Dujanah bin Kharazah, seorang pemberani hingga
terkesan sombong.
12) Abu
Dujanah bin Kharazah mengikat sorban merah di kepalanya dan berjalan mengambil posisi
di antara dua pasukan yang akan berperang.
13) Rasulullah
bersabda,”Sungguh itu adalah cara berjalan yang dibenci Allah, kecuali dalam
perang seperti ini.”
14) Rasulullah
melarang pasukan muslim memulai serangan, sebelum ada perintah.
15) Rasulullah
membakar semangat jihad, membangkitkan roh patrioisme, meningkatkan kesabaran,
dan keteguhan dalam berperang.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment