Wednesday, April 15, 2020

4165. MENANTI OBAT CORONA




MENANTI OBAT CORONA
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.


1.    SSW
2.    Oleh : Dahlan Iskan
3.    Kita terbelalak melihat cepatnya vaksin Covid-19 ditemukan.
4.    Oleh jenderal wanita Chen Wei di Wuhan itu (Baca DI’s Way: Bebas Wuhan).
5.    Ternyata kalah cepat.
6.    Kemarin TV pemerintah Tiongkok mengumumkan baru lagi: ada 1 penemuan vaksin dinyatakan lulus uji klinik tahap ke-2.
7.    Vaksin penemuan Chen Wei baru masuk uji klinik tahap ke-2.
8.    Dua hari lalu.
9.    Menurut WHO –organisasi kesehatan dunia– vaksin penemuan Chen Wei satu-satunya yang tercatat melakukan uji klinik tahap ke-2.
10. Berarti penemuan lebih cepat itu belum didaftarkan ke WHO –entah dengan maksud apa.
11. Pemerintah Tiongkok menyebut vaksin yang lebih cepat ini dikembangkan oleh perusahaan di Beijing dan Wuhan.
12. Yakni China Institute Biological Sino Pharmaceutical Group (Wuhan) dan Kexing Zhongwei Biotechnology Co. Ltd (Beijing).
13. Pemerintah mengatakan vaksin ini gelombang 1 yang sudah selesai uji klinik tahap 2.
14. Masih perlu tahap apa lagi?
15. Sebelum diproduksi massal?
16. Kalau zaman normal perlu 1 tahap uji klinik lagi.
17. Atau jangan-jangan Tiongkok akan menggunakan klausul pandemik  mempercepat produksi vaksin ini.

A.   Prosedur penemuan obat baru perlu 3 tahap uji klinik.
1.    Uji klinik ke-1: Untuk melihat bahaya efek samping obat.
1)    Jumlah orang diuji coba, tidak perlu banyak.
2)    Vaksin ditemukan Jenderal Chen Wei sudah lolos.
3)    Diputuskan dalam sidang jarak jauh 16 Maret lalu.
4)    Sidangnya hanya berlangsung 2 jam.
5)    Lalu dikeluarkan izin uji klinik tahap ke-2.
2.    Uji klinik ke-2: Untuk melihat kemanjuran vaksin.
1)    Chen Wei mencari relawan 500 orang.
2)    Penyuntikan 1 uji klinik tahap 2 sudah dilakukan: 13 April kemarin.
3)    Termasuk kakek umur 84 tahun.
4)    Mengapa kepada orang tua?
5)    Karena banyak orang tua terserang Covid-19.
6)    Padahal dosis vaksin orang umur 80 harus beda dengan umur 60.
7)    Uji coba tahap 2 untuk melihat kemanjuran vaksin.
8)    Jumlah orang diuji coba lebih banyak lagi.
9)    Tahap ini vaksin penemuan Chen Wei kalah cepat dengan yang cepat tadi.
10) Vaksin ditemukan ahli Amerika Serikat menunggu hasil uji klinik tahap 1.
11) Berarti Amerika kalah 2 langkah –dari segi kecepatan.
12) Entah dari segi kualitas.
13) Saya menunggu perkembangan terbaru dari Tiongkok.
14) Tadi malam. Saya berharap ada berita susulan: tidak perlu uji klinik tahap 3.
15) Dengan alasan zaman pandemik.
16) Tapi yang saya nantikan tidak datang.
17) Padahal saya menunggu sampai pukul 22.00.
18) Sampai saya terkantuk-kantuk.
19) Ya sudahlah. Mata sudah tidak kuat lagi.
20) Sudah tidak seperti dulu –yang kuat menunggu sepak bola Eropa sampai pukul 1 malam.

3.    Uji klinik ke-3: Untuk extra hati-hati.
1)    Tujuannya: apakah vaksin  keseluruhan menghasilkan seperti rencana.
2)    Orang yang divaksin lebih banyak lagi.
3)    Seperti sudah digunakan masyarakat luas.
4)    Tujuan lainnya: dibandingkan dengan obat sejenis di penyakit sama.
5)    Vaksin Covid-19 mau dibandingkan dengan vaksin mana?
6)    Bukankah belum ada vaksin serupa?
7)    Itulah. Sampai saya menunggu jangan-jangan tahap ke-3 tidak perlu.
8)    ”Sebenarnya ada klausul mempercepat penemuan obat baru.
9)    Yakni klausul pandemik,” ujar 1 dari 3 profesor yang saya ajak bicara tadi malam.
10) Tiga profesor aktif bidang penelitian obat dan virus.
11) Saya menduga vaksin baru cukup uji kliniknya sampai tahap 2 saja.
12) Berarti proses produksinya akan segera dilakukan.
13) Di Beijing untuk wilayah utara dan di Wuhan untuk wilayah tengah sampai Selatan.
14) Uji klinik tahap 3 bisa dilakukan sambil jalan.
15) Ini kan zaman pandemik.
16) Dengan 2 penemuan vaksin Covid-19 di Tiongkok, maka lengkap untuk yang terkena virus sudah ditemukan Carrimycin (Baca DI’s Way: Pusing Ka-Li-Mi-Cin).
17) Untuk yang belum terkena Vovid-19 bisa divaksinasi.
18) Tapi kita harus lebih bersabar: menunggu keduanya kapan sampai di Indonesia.
19) Kita senang ketika Covid tidak kunjung bisa masuk Indonesia.
20) Dulu itu. Kita sangka perizinannya sulit.
21) Kita berharap izin masuknya vaksin nanti bisa SSW –set-set-wet.
22) Pinjam istilah kecepatan copet yang mulai banyak beraksi.
(Sumber: internet Dahlan Iskan)


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment