TIAP MAKHLUK ITU SATU-SATUNYA SEBAB DICIPTAKAN OLEH TUHAN YANG SATU
Unik
adalah tersendiri dalam bentuk atau jenisnya.
Unik
adalah lain daripada yang lain.
Unik
adalah tidak ada persamaan dengan yang lain.
Unik
adalah khusus.
SETIAP MAKHLUK TIDAK ADA
KEMBARANNYA
“Adakah
sesuatu yang kembar di jagat raya ini?” tanya seorang kawan.
“Tidak
ada”, tegas saya.
Bahkan
orang kembar identikpun, sesungguhnya tidak sama.
Terbukti
ketika diambil sidik jarinya, ternyata berbeda.
Termasuk
ketika diteliti rambutnya.
Matanya.
Hidungnya.
Denyut
jantungnya.
Ritme
nafasnya.
Sampai
kepada struktur organ dan jaringan selulernya.
Tidak
sama.
“Tuhan
menciptakan setiap makhluk itu cuma satu. Dan satu-satunya,” papar saya panjang
lebar.
Itu
dikarenakan, Tuhan yang menciptakan pun adalah Tuhan yang satu.
Dan,
satu-satunya.
Tidak
ada duanya. “Wahid” dan “Ahad”.
Dia
menciptakan makhluk mengikuti fitrah-Nya.
Sebagaimana
dikabarkan-Nya di dalam kitab suci Al Qur’an.
Al-Quran surah Ar-Rum
(surah ke-30) ayat 30.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ
ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ
ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah. Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia mengikuti fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus. Tetapi,
kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Bukan
hanya setiap manusia, yang diciptakan sebagai makhluk yang satu, dan
satu-satunya.
Melainkan,
juga makhluk lainnya.
Di
seluruh penjuru jagat raya.
Planet
bumi, misalnya.
Hanya
satu. Dan satu-satunya.
Tidak
ada kembarannya.
Bentuknya.
Strukturnya.
Atmosfernya. Airnya.
Dan,
segala macam penghuninya.
Begitu
juga matahari.
Cuma
satu. Dan satu-satunya.
Tidak
ada duanya.
Soal
ukurannya.
Posisi
dan orbitnya.
Suhunya.
Kandungan gas hidrogen dan Heliumnya.
Jaraknya
dari planet Bumi.
Dan
lain sebagainya.
Memang,
jumlah matahari di jagat raya bisa dikatakan tidak berhingga.
Miliaran.
Bahkan triliunan.
Sebanyak
bintang di langit.
Karena,
bintang-bintang itu pada umumnya adalah matahari.
Yang
saking jauhnya, kelihatan kecil. Sehingga kita sebut sebagai bintang.
Padahal,
ukurannya bisa ribuan sampai jutaan kali Bumi.
Tetapi,
sekian banyak matahari itu, sungguh tidak ada yang kembar.
Pada
semua kondisinya.
Allah
hanya menciptakan satu, dan satu-satunya, pada setiap matahari.
Demikian
pula benda-benda langit lainnya.
Bulan,
bintang, galaksi, superkluster, asteroid, komet, meteor, black-hole, dan
seterusnya.
Allah
cuma menciptakan satu di setiap jenis.
Dan,
sekali lagi, itulah satu-satunya.
Di
permukaan Bumipun, Anda bisa mengamati segala macam makhluk.
Yang
hidup maupun benda mati. Mulai dari pepohonan.
Rerumputan.
Segala jenis binatang. Gunung dan perbukitan.
Sungai,
danau, dan lautan. Dan apa saja.
Niscaya,
Anda tidak akan pernah menemui sesuatu yang sama.
Bahkan,
sebuah peristiwa pun, tidak ada yang terjadi secara sama.
Setiap
saat, peristiwa berjalan dengan cara yang berbeda. Kondisinya berbeda.
Awal
dan akhirnya pun tidak sama.
Kemarin,
hari ini, dan esok hari, selalu terjadi secara berbeda.
Termasuk
tubuh Anda.
Seiring
berjalannya waktu, terus berubah.
Anda
kemarin, dan Anda hari ini adalah tubuh yang berbeda.
Triliunan
sel tubuh Anda terus menua.
Dan
tidak pernah sama, dari waktu ke waktu. Anda kemarin, bukanlah Anda hari ini.
Dan,
Anda hari ini bukanlah Anda esok hari. MasyaAllah ..
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 164.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ
ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ
وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ
مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ وَٱلسَّحَابِ
ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang hari,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah matinya, dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Segala
sesuatu berjalan dengan begitu indah.
Dan,
dengan cara yang unik.
Tiada
duanya. Karena, dikendalikan oleh Tuhan yang Satu.
Yang
juga tiada duanya.
Bayangkan,
jika Tuhan yang mengendalikan alam semesta ini lebih dari satu.
Pasti
akan kacau balau jadinya.
Tuhannya
langit, berbeda dengan tuhannya Bumi.
Tuhannya
matahari, berbeda dengan tuhannya Bulan dan bintang.
Tuhannya
angin, berbeda dengan tuhannya awan dan hujan.
Tuhannya
pepohonan dan tumbuhan, berbeda dengan tuhannya binatang. Dan seterusnya.
Niscaya
kehidupan dan dinamika alam ini akan berjalan kacau balau.
Karena
dikendalikan oleh kehendak dan kekuatan yang berbeda-beda.
Dengan
tujuan yang berbeda-beda pula. Subhanallah ..
“Dialah
Allah Yang tiada Tuhan selain Dia. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera,
Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka
persekutukan.” [QS. Al Hasyr: 23]
Sumber
Agus Mustofa*
*Alumni
Teknik Nuklir UGM, Penulis Buku-Buku Tasawuf Modern, dan Founder Kajian Islam
Futuristik.
0 comments:
Post a Comment