CARA KERJA KURSI
LONTAR PESAWAT TERBANG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Prinsip Kerja Kursi
Lontar
Kursi lontar mengikuti bentuk kokpit pesawat tempurnya.
Kokpit pesawat tempur klasik bagian atapnya dan kaca depan
terpisah.
Pilot duduk di belakang kaca depan tebal untuk menahan angin dan
benturan burung.
Atapnya tipis sehingga kursi lontar bisa langsung menembusnya.
Umumnya pesawat jenis ini pada kokpitnya dilengkapi tali tembak.
Jika kursi lontar diaktifkan, maka timbul api memecahkan atap
dalam pecahan kecil tertiup angin menjauhi pesawat, sehingga kursi lontar bisa
meluncur aman.
Pesawat yang atap dan kaca depan kokpitnya menjadi satu.
Saat kursi lontar diaktifkan, atapnya terlontar ke udara lebih
dahulu, sebelum kursi lontar meluncur.
CARA KERJA KURSI LONTAR PESAWAT TERBANG.
1.
Pilot menarik pemantik.
1)
Alat peledak ke-1
menyala.
2)
Sabuk pengaman dan
sabuk kaki mengencang secara otomatis dalam waktu 0,2 detik.
3)
Kursi mulai
berakselerasi.
4)
Gaya gravitasi
maksimum bisa mencapai 17 G.
5)
Dalam waktu singkat
pilot harus menopang 17 kali berat badannya.
6)
Bersamaan ledakan ke-1,
ada 2 ledakan lain.
7)
Hubungan dengan
pesawat terlepas.
8)
Tabung oksigen
darurat membuka.
9)
Kabel penyulut
motor roket meluncur
turun.
10)
Penghubung sabuk kaki terputus.
11)
Atap kokpit diledakkan
dengan tali tembak.
2.
Setelah terlontar 2
meter.
1)
Kabel peledak lepas.
2)
Motor roket kursi
lontar menyala.
3)
Motor roket habis
terbakar setelah 0,25 detik meluncur.
4)
Payung terlepas 1,5 detik
setelah terlontarnya kursi.
5)
Payung kecil menarik
payung besar keluar.
6)
Kecepatan lontaran kursi
melambat.
3. Setelah 1,5 detik terlontar.
1)
Skakel melepaskan
penumpang dari kursi.
2)
Pada saat sama, daya
tarik payung stabilisasi diteruskan ke payung besar.
3.
Selama parasut besar
mengembang.
1)
Kursi menahan
muatannya.
2)
Jika payung sudah membuka, maka kursi terlepas
dengan cepat.
3)
Kursi menyetel sehingga
rakit penyelamat tertiup jika mendarat di atas air.
4)
Pelampung renang bisa
ditiup saat kursi lepas.
5)
Kursi bisa
menghidupkan radio pelampung pribadi.
Risiko Penggunaan
Kursi Lontar.
1.
Cedera punggung dan
merusak tulang belakang.
2.
Anggota tubuh bisa
terluka karena aliran udara sangat kencang.
3.
Bisa mematahkan tulangnya
anggota gerak, misalnya kaki.
4.
Menarik tuas pelontar dengan tidak sengaja bisa membahayakan saat
pesawat dalam hanggar.
5.
Dalam pelatihan, tidak
dipakai kursi lontar asli pada kokpit pesawat, karena berbahaya dan biayanya mahal.
6.
Maka dibuat simulasi kursi
lontar dengan kursi tiruan.
7.
Kursi lontar aslinya digerakkan oleh roket yang dipasang di bawah
kursi penerbang.
8.
Dalam simulasi kursi lontar digerakkan tekanan gas.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment