Friday, January 22, 2021

8493. AISYAH ISTRI RASULULLAH DITUDUH SELINGKUH

 


AISYAH ISTRI RASULULLAH DITUDUH SELINGKUH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Nabi Muhammad berangkat perang Aisyah mendapat giliran  mendampingi.

 

 

 

Selama dalam perjalanan, Aisyah (istri Nabi Muhammad) duduk dalam keranda dinaikkan di atas seekor unta.

 

 

 

Perang selesai.

 

 

Nabi Muhammad memberi tanda rombongan akan kembali ke Madinah.

 

 

 

Waktu itu Aisyah pergi agak menjauh dari rombongan untuk melepaskan hajat.

 

 

 

Setelah selesai, Aisyah kembali mendekati unta tunggangannya.

 

 

Ternyata kalungnya hilang terjatuh.

 

 

Aisyah kembali ke tempat semula untuk mencari kalung yang terlepas.

 

 

 

Sewaktu Aisyah kembali ke rombongan, pasukan Islam sudah meninggalkan lokasi.

 

 

Dan keranda pengangkut Aisyah sudah dinaikkan di atas unta.

 

 

 

Para pengawal menduga Aisyah sudah di dalamnya.

 

 

 

Tubuh Aisyah sangat ringan,  sehingga para pengawal tidak mengetahui kerandanya kosong ketika mengangkatnya.

 

 

 

Aisyah yang tertinggal tetap bertahan di tempat perhentian semula, dengan harapan pasukan akan kembali menjemputnya.

 

 

 

 

Shafwan bin Muaththal berkeliling menyisir pasukan dan bertanggung jawab membawa benda apa pun yang tertinggal.

 

 

 

 

Shafwan bin Muaththal mengenali Aisyah (istri Rasulullah) di padang pasir sendirian dan berkata, “Innalillahi”.

 

 

 

 

Shafwan merendahkan untanya untuk dinaiki oleh Aisyah.

 

 

 

Shafwan menuntun untanya mengejar rombongan Nabi Muhammad.

 

 

Selama dalam perjalanan mereka tidak berbicara apa pun.

 

 

 

Rombongan Nabi Muhammad beristirahat berteduh di bawah pohon saat tengah hari yang terik.

 

 

Shafwan dan Aisyah menyusul datang.

 

 

 

Abdullah bin Ubay (tokoh munafik Madinah) mendapat kesempatan emas.

 

 

 

Dengan cepat dia menyebarkan isu bahwa Aisyah (istri Nabi Muhammad) selingkuh dengan Shafwan.

 

 

 

Umat Islam gempar.

 

 

Nabi Muhammad menghadapi masalah yang pelik.

 

 

 

Selama sebulan wahyu tidak turun.

 

 

Nabi tidak mengambil keputusan apa pun.

 

 

 

 

Abdullah bin Ubay adalah kepala suku Khazraj, yang akan dinobatkan jadi Raja Madinah.

 

 

 

 

Ketika Nabi Muhammad datang di Madinah, Abdullah bin Ubay kalah pamor, sehingga dia batal menjadi Raja Madinah.

 

 

 

 

Sejak saat itu, Abdullah bin Ubay menjadi tokoh munafik.

 

 

 

Dia tidak berani melawan Nabi secara langsung.

 

 

 

Tetapi selalu bekerja sama dengan musuh Nabi.

 

 

 

 

 

Penduduk asli Madinah adalah suku Aus dan suku Khazraj.

 

 

 

Saad bin Muadz kepala suku Aus dan Abdullah bin Ubay kepala suku Khazraj.

 

 

 

 

Suku Aus dan suku Khazraj yang memeluk Islam disebut kaum Ansar.

 

 

 

Para pendatang dari Mekah yang tinggal di Madinah disebut kaum Muhajirin.

 

 

 

Pada zaman itu, di Madinah juga bermukim kelompok Yahudi  (Bani Nadhir, Bani Qaynuqa, dan Bani Quraizhah).

 

 

 

Sejarah masuknya orang Yahudi di Madinah, karena Kaisar Romawi mengusir kaum Yahudi.

 

 

 

Mereka menuju Madinah.

 

 

 

Menurut Taurat (kitab yang mereka percayai) akan datang seorang rasul di daerah perkebunan kurma.

 

 

 

 

 

Kaum Yahudi lebih cerdas dibanding penduduk Arab asli, sehingga mereka menguasai ekonomi.

 

 

 

Penduduk asli Madinah terdiri atas 2 kabilah bersaudara (Bani Aus dan Bani Khazraj).

 

 

 

Bani Khazraj bersahabat dengan suku Yahudi Qaynuqa.

 

 

Bani Aus berteman dengan suku Yahudi Quraizhah.

 

 

 

Kaum Yahudi sering mengadu domba Bani Aus dengan Bani Khazraj.

 

 

 

 

Kaum Yahudi selalu menyampaikan kepada Bani Aus dan Bani Khazraj bahwa rasul baru akan muncul di Madinah.

 

 

 

 

Mereka akan mengakui dan menjadi pengikut rasul baru, yang akan berperang melawan suku Aus dan suku Khazraj.

 

 

 

Setelah rasul yang ditunggu benar-benar datang, ternyata kaum Yahudi mengingkarinya dan mereka tidak mengakuinya.

 

 

 

 

Tidak seperti yang digembar-gemborkan dahulu.

 

 

 

 

Padahal kaum Yahudi sangat mengenal nabi baru seperti anaknya sendiri.

 

 

 

 

,

Kaum Yahudi tidak mau mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul.

 

 

 

Karena rasul baru bukan berasal dari bangsa Yahudi.

 

 

 

Mereka ingigin rasul baru harus dari bangsa Yahudi.

 

 

 

Aisyah masuk rumah, Nabi Muhammad duduk sendirian.

 

 

 

 

Aisyah belum tahu kabar yang beredar bahwa dirinya dituduh selingkuh.

 

 

 

Aisyah merasa gundah.

 

 

Sikap Nabi Muhammad berubah terhadapnya.

 

 

 

Ketika Aisyah hendak bicara, Rasulullah  malah berpaling ke arah lain.

 

 

 

 

Aisyah sakit sebulan.

 

 

 

Dan minta izin kepada Nabi Muhammad untuk pulang ke rumah orang tuanya.

 

 

 

Akhirnya, Aisyah tahu berita yang tersiar bahwa dirinya dituduh selingkuh.

 

 

 

Aisyah mengurung diri di rumah orang tuanya (Abu Bakar).

 

 

 

 

Nabi Muhammad berkunjung ke rumah Abu Bakar, beliau disambut baik oleh keluarga Abu Bakar.

 

 

 

Aisyah masih bersedih.

 

 

 

 

Nabi Muhammad bersabda,

 

 

 

“Wahai Aisyah, berita itu rupanya telah sampai kepadamu.

 

 

 

Jika engkau masih suci, niscaya Allah akan membersihanmu.

 

 

 

Tetapi jika engkau telah berbuat dosa, bertobatlah dengan penuh penyesalan.

 

 

 

Niscaya Allah akan mengampuni dosamu.”

 

 

 

Aisyah menjawab sambil menangis,

 

 

 

 “Demi Allah, aku tahu engkau telah mendengar kabar ini.

 

 

 

Ternyata engkau mempercayainya.

 

 

 

Seandainya aku katakan bahwa aku tetap suci, niscaya Allah mengetahui kesucianku.

 

 

 

Tentunya engkau tidak akan mempercayaiku.”

 

 

 

 

Aiysah melanjutkan,

 

 

 

“Tetapi, jika aku mengakuinya, padahal Allah tahu bahwa aku tetap suci, maka engkau akan mempercayai perkataanku.

 

 

 

Aku hanya bisa mengatakan apa yang disampaikan Nabi Yusuf bahwa bersabar adalah lebih baik”.

 

 

 

 

Beberapa saat kemudian, wahyu turun kepada Rasulullahi, dan Aisyah dinyatakan tidak bersalah.

 

 

 

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 11.

 

 

 

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

     

 

 

 

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golonganmu juga. Janganlah kamu mengira bahwa berita bohong itu buruk bagimu bahkan ia adalah baik bagimu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.

 

 

 

 

Umar bin Khattab berkata,

 

 

 

“Wahai Rasulullah, wahyu sudah datang, izinkan saya  menebas leher Abdullah bin Ubay, karena dia menyebarkan berita bohong.”

 

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Wahai Umar, janganlah kamu membunuh orang munafik itu.

 

 

 

Karena nanti akan beredar kabar bahwa Muhammad membunuh sahabatnya.“

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 20174.

3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.

 

 

0 comments:

Post a Comment