RASULULLAH MENYEBUT
SAAD BIN MUADZ SAYIDINA DALAM PERANG QURAIZHAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Rasulullah menghukum
pengkhianat pada Perang Parit yaitu Bani Quraziah.
Orang-orang Yahudi
pindah ke Madinah sejak Kaisar Romawi mengusirnya.
Menurut Taurat, akan
datang rasul baru di daerah perkebunan kurma.
Kaum Yahudi di Madinah
terdiri atas Bani Nadhir, Bani Qaynuqa, dan Bani Quraizhah.
Kaum
Yahudi umumnya lebih cerdas dibanding penduduk Arab asli, sehingga
mereka menguasai ekonomi.
Penduduk asli Madinah
terdiri atas Bani Aus dan Bani Khazraj.
Bani Khazraj bersahabat
dengan suku Qaynuqa dan Bani Aus berteman dengan suku Quraizhah.
Tetapi kaum Yahudi
sering mengadu domba antara Bani Aus dengan Bani Khazraj.
Kaum Yahudi selalu
menyampaikan kepada Bani Aus dan Bani Khazraj, bahwa akan datang rasul baru di
Madinah.
Mereka akan menjadi
pengikut rasul baru dan akan berperang melawan suku Aus dan suku Khazraj.
Ketika rasul baru yang
ditunggu benar-benar datang, ternyata kaum Yahudi tidak mengakuinya.
Hal ini bertentangan
dengan yang digembar-gemborkan dahulu.
Kaum Yahudi menolak Nabi
Muhammad, karena beliau bukan berasal dari bangsa Yahudi.
Perang Khandaq Selesai
Sekitar 10.000 pasukan
kafir kembali ke daerah asal mereka dan 3.000 tentara muslim kembali ke rumah.
Selama Perang Khandaq
kaum Yahudi Bani Quraizhah berkhianat dengan membatalkan perjanjian secara
sepihak.
Kaum Bani Quraizhah
menusuk dari belakang an memberontak kepada Nabi.
Dalam Perang Parit,
pasukan muslim menghadapi musuh dari depan sekaligus dari belakang.
Musuh dari depan adalah
kaum Yahudi Bani Nadhir, Bani Qaynuqa, kaum Quraisy, dan kaum lainnya.
Musuh dari belakang
adalah kaum Yahudi Bani Quraizhah yang menyerang dari dalam kota Madinah.
Peristiwa itu sangat
menyakitkan.
Rasulullah diperintah
malaikat Jibril memberi hukuman kepada para pengkhianat.
Mereka membatalkan
perjanjian sepihak dan menyerang dari belakang.
Maka terjadi Perang
Quraizhah.
Pengkhianatan kaum
Yahudi Bani Quraizhah sangat membahayakan.
Pasukan muslim dalam
kondisi kritis menghadapi musuh gabungan 10.000 pasukan kafir.
Dalam Perang Parit,
3.000 tentara muslim dikepung 10.000 pasukan kafir selama lebih dari sebulan.
Jumlah tentara musuh
lslam lebih banyak disbanding seluruh penduduk Madinah.
Pasukan kafir menyerbu
dari depan.
Pasukan Yahudi Bani
Quraizhah, yang masih terikat perjanjian saling melindungi dengan umat Islam
jika ada musuh dari luar, ternyata membatalkan kesepakatan sepihak.
Sekitar 700 tentara Bani
Quraizhah memberontak dan menyerang dari belakang Maadinah.
Sungguh, sangat
menyakitkan, Madinah bisa hancur dan umat Islam akan musnah dari muka bumi.
Alhamdulillah, umat
Islam selamat, para wanita dan anak-anak selamat dan Madinah aman.
Perang Khandaq selesai.
Nabi pulang kembali ke
rumah untuk melepaskan baju perangdan meletakkan senjata.
Ketika Nabi mandi di
rumah Ummu Salamah (istri Nabi), tiba-tiba Malaikat Jibril muncul.
“Wahai Rasul, apakah
engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?"
Nabi menjawab,
"Benar!"
Jibril melanjutkan,
“Kami, para malaikat belum meletakkan senjata, kami disuruh pergi lebih dahulu
untuk menimbulkan kegoncangan ke dalam hati musuh”.
Nabi bertanya, “Pergi ke
mana?”
“Ke Bani Quraizhah”,
jawab malaikat Jibril.
Nabi disarankan segera
berangkat menuju tempat Bani Quraizhah.
Salat
Zuhur selesai, pasukan muslim tidak sempat istirahat setelah dikepung pasukan
gabungan selama lebih dari sebulan dalam Perang Parit.
Nabi menugaskan 3.000
tentara muslimberangkat dengan membawa senjata lengkap untuk
mengepung Bani Quraizhah.
Nabi bersabda,
“Semua pasukan
berangkat, sekarang! Jangan melaksanakan salat Asar sebelum sampai di benteng
Quraizhah.”
Nabi
ikut berangkat, pimpinan kota Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum,
seorang sahabat Muhajirin yang buta matanya dan bendera perang dipegang oleh
Ali bin Abi Thalib.
Pengepungan
benteng berlangsung 25 hari, akhirnya Bani Quraizhah menyerah.
Mereka minta berunding, Nabi
menyetujui dan menyepakati Saad bin Muadz (Kepala sukuBani Aus)dari
kaum Ansar sebagai hakim yang memutuskan hukuman.
Sejak lama Bani Aus dari
kaum Ansarbersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
Bani Quraizhah
mengharapkanSaad bin Muadz mengambil keputusan yang menguntungkan mereka.
Seperti Abdullah bin
Ubay (Kepala suku Kazraj) dari kaum Ansar dahulu yang telah membela Bani
Qaynuqa, ketika mereka berkhianathanya diusir dari Madinah.
Setelah Bani Qaynuqa
diusir dari Madinah, mereka malah menggerakkan pasukan gabungan untuk mengepung
Madinah dengan membawa 10.000 tentara koalisi.
Maka terjadi Perang
Khandaq, Abdullah bin Ubay (Kepala suku Kazraj dari kaum Ansar)adalah tokoh
munafik.
Saad
bin Muadz yang terluka parah dalam Perang Khandaq dijemput dari Madinah,
lalu dinaikkan ke atas kendaraan
dan dibawa ke Bani Quraizhah untuk memutuskan hukuman.
Beberapa orang Bani
Quraizhah berbisik kepada Saad bin Muadzagar bersikap lunak kepada kaum
Quraizhah,
karena mereka telah berteman
sejak zaman dahulu.
Nabi Bersabda ketika
Saad bin Muadz tiba,
”Berdirilah kalian
semua, hormati pemimpin kalian”.
Maka semua orang berdiri
menghormatinya untuk meneguhkan wibawa sebagai hakim, agar keputusannya
diterima dengan penuh kepatuhan.
Nabi bersabda,
”Wahai Saad bin Muadz,
semua orang akan tunduk kepada keputusanmu, maka jatuhkan hukuman sesuai yang
kamu sukai.”
Saad
bin Muadz memutuskan,
“Semua tentara yang terlibat pemberontakan
akan dihukum mati, para wanita dan anak-anak menjadi tawanan, dan semua harta
kekayaan dirampasmenjadi harta rampasan perang.”
Nabi bersabda,
“Engkau memutuskan
hukuman sesuai dengan kehendak Allah.“
Semua tentara
pemberontak diikat tangannya, dibawa ke Madinah dan dihukum mati.
Seorang
wanita dihukum mati karena membunuh seorang tentara muslim sewaktu pengepungan
benteng Quraizhah.
Dia menjatuhkan
bongkahan besi besar sehingga menewaskan seorang pasukan muslim.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment