PENYEBAB JALAN RAYA CEPAT RUSAK DI MUSIM HUJAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
FAKTOR PENYEBAB JALAN RAYA CEPAT RUSAK DI MUSIM HUJAN
1.
Potensi adanya penyimpangan dalam pelaksanan dan operasional.
2.
Kendaraan
muatan berlebihan.
3.
Daya dukung tanah yang menyebabkan cepat rusak.
4.
Masalah
drainase.
5.
Anggaran yang tidak sesuai dengan seharusnya.
Dr.
Machsus Fauzi Dosen Transportasi Teknik Sipil FTSP Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) menyoroti masalah jalan
rusak yang menjadi fenomena tahunan saat musim hujan.
Faktor penyebabnya.
1. Potensi adanya
penyimpangan dalam pelaksanaan dan operasional.
Jika
perencanaan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan sudah sesuai.
Maka
perlu dicek apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Misalnya
waktu gerimis tetap dilakukan penghamparan aspal.
Padahal
ada standarnya suhu dingin aspal tidak boleh dihamparkan.
Pasti
nanti cepat rusak karena tidak sesuai spesifikasi,” kata Machsus kepada Radio
Suara Surabaya,
Senin (18/1/2021).
2. Kendaraan dengan muatan berlebih (over dimention over load (ODOL).
Masyarakat
umum sebenarnya sudah bisa melihat sendiri kendaraan mana yang muatannya
berlebih dan tidak.
Tapi
sering truk ODOL tidak ditindak tegas.
Berdasar
data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019, kerugian
negara akibat truk ODOL Rp43 miliar.
Kita
lihat saja banyak kendaraan yang dimensinya aneh.
Kendaraan
ODOL fenomena lama yang jalan di tempat,” ujarnya.
Para
akademisi sudah mendesak pemerintah agar prioritas jalan bebas truk ODOL segera
direalisasikan.
Pemerintah
mengatakan, kebijakan itu akan ditegakkan tahun 2023.
Artinya
masih lama.
Problem lama hingga hari ini belum ada
penegakan hukum.
Mungkin
ada yang ditilang.
Tapi
belum ada penindakan serius untuk dilarang.
3. Daya dukung tanah
Bisa
saja dalam proses desain pembangunan sudah tepat.
Tapi
kontur tanahnya tidak sesuai dengan desainnya.
Di
beberapa jalan pantura, ada upaya membuat jalan aspal dengan dicor.
Tapi
karena tanahnya datar tidak sesuai akhirnya dibongkar lagi.
4. Drainase jalan yang bermasalah atau tidak ada drainase.
Ketika
hujan turun, air menggenang dan membuat aspal menjadi cepat rusak dan
berlubang.
5. Masalah anggaran yang tidak sesuai dengan seharusnya.
Jika
alokasi anggaran tidak cukup, maka bisa menganggu jadwal perawatan jalan.
Jika
perawatan jalan molor dari jadwal seharusnya,
maka kerusakan jalan lebih besar dan membahayakan penggunanya.
Menurut
Machsus, dengan adanya tol, seharusnya tingkat kerusakan jalan semakin menurun.
Karena
periode perawatan bisa terlaksana sesuai rencana.
Tapi
ternyata kerusakan jalan di musim hujan masih menjadi fenomena tahunan hingga
hari ini.
Kalau
tol sudah bagus dan jalan tidak dirawat, itu soal lain.
Surabaya
saya amati tidak seintensif dulu-dulu dan itu perlu dicermati,” tutupnya.
(Sumber
internet)
0 comments:
Post a Comment