Monday, January 18, 2021

8449. PENYEBAB JALAN RAYA CEPAT RUSAK DI MUSIM HUJAN

 


PENYEBAB JALAN RAYA CEPAT RUSAK DI MUSIM HUJAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

FAKTOR PENYEBAB JALAN RAYA CEPAT RUSAK DI MUSIM HUJAN

 

1.      Potensi adanya penyimpangan dalam pelaksanan dan operasional.

 

2.      Kendaraan muatan berlebihan.

 

3.      Daya dukung tanah yang menyebabkan cepat rusak.

 

4.      Masalah drainase.

 

5.      Anggaran yang tidak sesuai dengan seharusnya.

 

 

Dr. Machsus Fauzi Dosen Transportasi Teknik Sipil FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyoroti  masalah jalan rusak yang menjadi fenomena tahunan saat musim hujan.

 

 

 

Faktor penyebabnya.

 

1.  Potensi adanya penyimpangan dalam pelaksanaan dan operasional.

 

 

Jika perencanaan dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan sudah sesuai.

 

 

Maka perlu dicek apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.

 

 

Misalnya waktu gerimis tetap dilakukan penghamparan aspal.

 

 

Padahal ada standarnya suhu dingin aspal tidak boleh dihamparkan.

 

 

Pasti nanti cepat rusak karena tidak sesuai spesifikasi,” kata Machsus kepada Radio Suara Surabaya, Senin (18/1/2021).

 

 

2. Kendaraan dengan muatan berlebih (over dimention over load  (ODOL).

 

 

Masyarakat umum sebenarnya sudah bisa melihat sendiri kendaraan mana yang muatannya berlebih dan tidak.

 

 

Tapi sering truk ODOL tidak ditindak tegas.

 

 

Berdasar data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019, kerugian negara akibat truk ODOL Rp43 miliar.

 

 

Kita lihat saja banyak kendaraan yang dimensinya aneh.

 

 

Kendaraan ODOL fenomena lama yang jalan di tempat,” ujarnya.

 

 

Para akademisi sudah mendesak pemerintah agar prioritas jalan bebas truk ODOL segera direalisasikan.

 

 

Pemerintah mengatakan, kebijakan itu akan ditegakkan tahun 2023.

 

Artinya masih lama. 

 

 

Problem lama hingga hari ini belum ada penegakan hukum.

 

 

Mungkin ada yang ditilang.

 

 

Tapi belum ada penindakan serius untuk dilarang.

 

 

3. Daya dukung tanah

 

 

 

Bisa saja dalam proses desain pembangunan sudah tepat.

 

 

 

Tapi kontur tanahnya tidak sesuai dengan desainnya.

 

 

 

Di beberapa jalan pantura, ada upaya membuat jalan aspal dengan dicor.

 

 

Tapi karena tanahnya datar tidak sesuai akhirnya dibongkar lagi.

 

 

4. Drainase jalan yang bermasalah atau tidak ada drainase.

 

 

Ketika hujan turun, air menggenang dan membuat aspal menjadi cepat rusak dan berlubang.

 

 

5. Masalah anggaran yang tidak sesuai dengan seharusnya.

 

 

Jika alokasi anggaran tidak cukup, maka bisa menganggu jadwal perawatan jalan.

 

 

Jika perawatan  jalan molor dari jadwal seharusnya, maka kerusakan jalan lebih besar dan membahayakan penggunanya.

 

 

 

 

Menurut Machsus, dengan adanya tol, seharusnya tingkat kerusakan jalan semakin menurun.

 

 

Karena periode perawatan bisa terlaksana sesuai rencana.

 

 

Tapi ternyata kerusakan jalan di musim hujan masih menjadi fenomena tahunan hingga hari ini.

 

 

Kalau tol sudah bagus dan jalan tidak dirawat, itu soal lain.

 

 

Surabaya saya amati tidak seintensif dulu-dulu dan itu perlu dicermati,” tutupnya.

 

 

(Sumber internet)

 

0 comments:

Post a Comment