Friday, December 30, 2022

15999. PEMILU PROPORSI TERTUTUP PILIH KUCING DALAM KARUNG

 


PEMILU PROPORSI TERTUTUP MILIH KUCING DALAM KARUNG

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Pemilihan umum atau pemilu.

Salah satu tolok ukur demokrasi.

 

 

Salah satu sistem pemilu.

Yaitu sistem proporsional.

 

Dalam sistem proporsional.

Beberapa partai.

 

Bisa gabung.

Untuk mendapat kursi.

Ada 2 sistem proporsional .

1)                Terbuka.

2)                Tertutup.

 

Sistem proporsional terbuka.

1)        Rakyat pilih orang.

2)        Calon terpilih berdasar suara terbanyak.

 

3)        Sangat demokratis sebab pilih orang.

4)        Politik uang sangat tinggi.

 

5)        Rumit dalam menghitung.

6)        Sulit kuota gender dan etnis.

 

Praktik terbuka di lndonesia.

Pemilu legislatif 2004, 2009, 2014, 2019.

 

 

Sistem proporsional tertutup.

1)        Rakyat pilih partai politik.

2)        Rakyat tak pilih orang.

 

3)        Calon terpilih berdasar nomor urut.

 

4)        Partai tentukan nomor urut.

5)        Kurang demokratis sebab tak pilih orang.

 

Praktik tertutup di lndonesia.

Pemilu 1955, Orde Baru, 1999.

 

 

Ketua DPP NasDem Willy Aditya.

Kritik statemen Ketua KPU.

 Hasyim Asyari.

 

Katakan mungkin.

Sistem proporsional tertutup.

Pada Pemilu 2024.

 

Hal itu.

Tak patut dan tidak etis.

Melangkahi wewenang dan kapasitasnya.

 

Wacana Kembali.

Sistem proporsional tertutup.

Kemunduran demokrasi.

 

“Demokrasi bukan memundurkan.

Yang telah maju.

Tapi memperbaiki yang kurang saja.

 

Dalam sistem proporsional tertutup.

Rakyat tak kenal caleg.

 

Rakyat dipaksa.

Pilih ‘kucing dalam karung’,” katanya.

 

Kamis, 29 Desember 2022.

 

 

Sistem proporsional terbuka.

Menjawab kesenjangan representasi.

 

Proporsional terbuka.

Latar belakang orang.

Bisa terlibat politik elektoral.

 

Dan warga mewarnai proses politik.

Dalam tubuh partai,” katanya.

 

Jangan karena ada kekurangan.

Pilih kemunduran.

 

“Kalau mau.

Uji sistem distrik.

Atau sistem campuran.

 

Hal itu kita berpikir dan maju,” ujarnya. 

 

(sumber kba)

 

0 comments:

Post a Comment