RAKYAT
DIBUAT BODOH DAN MISKIN DEMI POLITIK UANG
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Kekuasaan
ingin langgeng.
Jadikan
rakyat .
Miskin
dan bodoh.
Selamanya.
Selama
ratusan tahun.
Rakyat
Indonesia.
Dibuat
miskin dan bodoh.
Didesain
oleh VOC Belanda.
VOC Belanda.
Membuat
bangsa pribumi.
Disebut
inlander.
Tetap miskin
dan bodoh.
Inlander.
Yaitu sebutan
ejekan.
Bagi
penduduk asli lndonesia.
Oleh Belanda.
Pada zaman
penjajahan.
Ada 2 unsur
pada inlander.
Yaitu “inland”.
Dan imbuhan
“er”.
Artinya:
Orang yang
tinggal di dusun Inland.
Yaitu “wong ndeso”.
Belanda
merancang.
Agar
bangsa pribumi.
Tetap miskin
dan bodoh.
Sehingga
tak berdaya.
Dan tak
mampu.
Melawan
Belanda.
Zaman sekarang.
Serupa
tapi tak sama.
Setali
tiga uang.
Sebelas
dua belas.
Dengan
cara Belanda.
Tapi pelakunya.
Bangsa
sendiri.
Sungguh
sedih dan pilu.
Rakyat
dibuat.
Tetap bodoh
dan miskin.
Agar mudah
diatur.
Gampang
dibayar.
Saat pemilu.
Jika
rakyat miskin dan bodoh.
Maka mudah
dikendalikan.
Suara gampang
dibeli.
Diberi
uang 200 ribu .
Tapi 5
tahun menderita.
Ada 3
jenis rakyat.
yaitu:
1)
Kaum proletar.
2)
Kaum borjuis.
3)
Kuam terdidik.
Kaum proletar.
Yaitu rakyat jelata.
Tak berdaya
bergerak.
Sebab bodoh
dan miskin.
Perut
mereka lapar.
Harus diisi
makanan.
Tak
bisa ditunda.
Mereka
hanya mikir.
Urusan
perut semata.
Besuk bisa
makan atau tidak.
Rakyat
jelata.
Miskin
dan bodoh.
Sering
diperlakukan tak adil.
Dalam segala
sektor.
Rakyat
bodoh dan miskin.
Jadi
bisnis politik.
Tiap 5
tahun sekali.
Saat pemilu.
Semua berkata,
“Demi wong
cilik.”
Tapi usai
coblosan.
Mereka
dicampakkan.
Mereka
dilupakan.
Dan akan
diingat lagi.
Saat dekat
pemilu.
Kaum borjuis.
Yaitu kaum kaya.
Tapi tak
bisa gerak.
Perutnya
buncit.
Suka menjilat.
Mulut
disumpal jabatan.
Dipenuhi
fasilitas.
Mereka
cari nikmat pribadi.
Tak mikir
rakyat banyak.
Mereka
kaum oportunis.
Sikapnya
pragmatis.
Mereka
pandai dan kaya.
Tapi jual
harga diri.
Demi uang,
jabatan, dan fasilitas.
Mereka
sudah makmur.
Tapi masih
kemaruk.
Rela menjilat
dan munafik.
Kaum intelektual.
Yaitu kaum terdidik.
Mereka
paham masalah bangsa.
Tapi juga
manusia biasa.
Sibuk
urusan masing-masing.
Dan punya
watak berbeda.
Dulu.
Para
pendiri bangsa.
Fokus Indonesia
merdeka.
Zaman sekarang.
Masalahnya
kompleks.
Data penduduk Jawa Timur.
Tahun 2020.
Usia 10 tahun ke atas.
1)
Tak lulus SD = 22 persen.
2)
Lulus SD =
27 persen.
3)
Lulus SMP = 19,7
persen.
4)
Lulus SMA = 24 persen.
5)
Kuliah = 7,3 persen.
Dalam negara
demokrasi.
Suara 1
orang gila.
Setara
1 suara profesor.
Artinya.
Pemimpin
ditentukan.
Suara terbanyak.
Rakyat
sekolah rendah.
Tentukan
pemimpin bangsa.
Sungguh
ironi.
Terpilih
pemimpin tak baik.
Ambil keputusan
tak baik.
Kekayaan
alam
Tak bisa
dikelola dengan baik.
Akibatnya.
Rakyat
miskin dan bodoh.
Selamanya.
Sungguh
lingkaran setan.
Semoga.
Indonesia
bisa berubah lebih baik.
Amin.
(Sumber
kompasiana).
0 comments:
Post a Comment