HUBUNGAN
SELAMAT NATAL DAN SYAHADAT
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Berhubung
waktu Natal dan Tahun Baru Masehi sudah dekat.
Tidak
ada salahnya mulai kini sudah mengingatkan sesama Muslim.
Inilah
yang dimaksud TOLERANSI BERAGAMA.
Indahnya
saling mengingatkan.
Muslim:
"Bagaimana natalmu? "
David: "Baik, kau tidak mengucapkan selamat
natal padaku.?"
Muslim: "Tidak, Agama kami
menghargai toleransi antaragama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya
melarangnya.!"
David : "Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar
kata2..?
Muslim : "Benar....
Saya menjadi muslim karena hanya sekedar kata2,
yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Saya halal menggauli istri saya, karena hanya sekedar
kata2 yaitu akad nikah.
Istri saya yg saat ini halal saya gauli, bisa
kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai,
padahal hanya sekedar kata2.
David :"Tapi teman2 muslimku yang lain
mengucapkannya padaku..?" .
Muslim
:"Oh...mungkin mereka belum paham dan mengerti.
Oh ya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat
Syahadat, David?! "
“Asyhadu anla ilaha illallah, wa asyhadu
anna Muhammadar Rasulullah.”
“Saya bersaksi tidak ada tuhan selain
Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah.”
David : "Oh tidak, saya tidak bisa, itu akan
mengganggu keimanan saya..!"
Muslim : "Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi
saja? Ayo, ucapkan..!!"
David
: " Ok..sekarang, saya paham dan mengerti.."
UNTUKMU
AGAMAMU UNTUKKU AGAMAKU
Ini
yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan dunia, sebagai Ketua
MUI, ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan; "SELAMAT NATAL"
Meskipun
anggapan, hanya berupa kata-kata keakraban.
Atau
sekedar toleransi.
Tetapi
di sisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AKIDAH.
Banyak
sekali muslim, yang tidak paham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama.
Mereka
paham akan ilmu2 umum yang sifatnya tidak kekal, tidak ada gunanya, untuk
keselamatan AKHIRATnya yang abadi nanti.
Al-Quran
surah Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 1-6.
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
Katakan: “Hai orang-orang kafir,
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah,
Untukmu agamamu, dan untukku, agamaku.
"Lakum
diinukum, waliyadiin".
Untukmu
agamamu dan untukku agamaku.
(Sumber:
FB)
0 comments:
Post a Comment