ADA
3 CARA BERSYUKUR ATAS NIKMAT DARI ALLAH
Oleh:Drs.
H. M. Yusron Hadi, M.M.
Syukur
(menurut KBBI V) adalah rasa terima kasih kepada Allah.
Bersyukur
artinya berterima kasih atau mengucapkan syukur.
Ada
3 cara mensyukuri nikmat karunia dari Allah, yaitu:
1. Dengan hati.
2. Dengan lidah.
3. Dengan
perbuatan.
BERSYUKUR
DENGAN HATI
Cara
mensyukuri semua nikmat dengan hati.
Yaitu
menyadari sepenuhnya bahwa semua nikmat dan karunia yang diterima.
Karena
anugerah dan kemurahan dari Allah.
Ungkapan
syukur dengan hati akan mengantarkan manusia.
Untuk
menerima kenikmatan dengan penuh rela dan ikhlas.
Tanpa
menggerutu.
Dan
tidak merasakan keberatan sedikit pun.
Serta
menyadari betapa besar kemurahan dan kasih sayang Allah.
Sehingga
terlontar dari lidahnya ucapan pujian kepada Allah.
Al-Quran
surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 76-82.
Menjelaskan
ketika Qarun merasakan berhasil menjadi “konglomerat” yang kaya raya.
Hal
itu hasil kecerdasan dan kemampuannya.
Dinilai
oleh Al-Quran sebagai orang kafir.
Yang
tidak mensyukuri nikmat Allah.
Al-Quran
surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 78.
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ
عِنْدِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ
الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ
عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
Qarun
berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberikan harta kekayaan, karena ilmu yang ada
padaku”. Dan apakah dia tidak tahu, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat
sebelumnya yang lebih kuat darinya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan
tidaklah perlu ditanyakan kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang
dosa-dosa mereka.
Al-Quran
surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 81.
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ
فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُنْتَصِرِينَ
Maka
Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan dia bukan termasuk
orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)”.
Orang
yang bersyukur dengan hatinya.
Pada
saat ditimpa musibah pun.
Dia
tetap bersukur dan masih memuji Allah.
Karena
membayangkan bahwa bencana yang dialaminya pasti lebih kecil daripda malapetaka
lain yang dapat terjadi.
Dalam
KBBI V kata “syukur” bisa diartikan oleh orang yang bersyukur
dengan kata “untung”, dan merasa lega.
Karena
musibah yang terjadi lebih ringan daripada yang mungkin bisa terjadi.
Kemudian
orang itu akan “tersungkur”.
Untuk
melakukan “sujud syukur”.
Karena
sujud syukur adalah wujud syukur dengan hati.
Yang dilakukan pada
waktu hati dan pikiran menyadari.
Betapa
besar nikmat yang telah diperoleh dari Allah.
BERSYUKUR
DENGAN LIDAH
Syukur
dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan.
Bahwa
semua sumber nikmat dan keberuntungan berasal dari Allah.
Sambil
memuji Allah dengan ucapan “Alhamdulillah”.
Artinya
“Segala puji bagi Allah”.
Jika
kita mengembalikan segala puji kepada Allah.
Berarti ketika
kita memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya.
Maka
pujian itu akhirnya harus dikembalikan kepada
Allah.
Sebab
kecantikan dan kebaikan bersumber dari Allah.
BERSYUKUR
DENGAN PERBUATAN
Nabi Daud
dan putranya, Nabi Sulaiman, memperoleh nikmat sangat banyak.
Maka
Allah memerintahkan kepada mereka untuk bekerja.
Sebagai
tanda syukur.
Al-Quran
surah Saba (surah ke-34) ayat 13.
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ
مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا
آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Para
jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk
bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima
kasih.
Yang
dimaksud dengan “bekerja”.
Yaitu
memakai nikmat dan karunia yang diterima.
Sesuai
tujuan pemberiannya.
Al-Quran
surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Redaksi
yang dipakai Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.
Bahwa jika seseorang “bersyukur”.
Maka
janji Allah sangat jelas dan tegas.
Tetapi
akibat “kekufuran” hanya diberi isyarat.
Bahwa
siksaan Allah sangat pedih.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment