Thursday, December 22, 2022

15908. TERIMA KASIH QATAR TAMPILKAN AKHLAK ISLAM PADA DUNIA

 

 


TERIMA KASIH QATAR TAMPILKAN AKHLAK ISLAM PADA DUNIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Piala Dunia Qatar 2022.

 

Lewat Piala Dunia.

Qatar sukses tampilkan.

 

Dan ajarkan pada penonton global.

Tentang akhlak Islam.

 

Piala Dunia Qatar 2022.

Telah usai.

 

Argentina juara.

Setelah kandaskan Perancis.

Lewat adu penalti.

 

 

Lionel Messi.

Terbaik sepanjang masa.

The greatest of all time (GOAT).

 

CJ Werleman.

Jurnalis Australia.

Punya pandangan lain.

 

Menurutnya.

Sebelum Messi dan kawan-kawan.

 

Meraih Trofi Piala Dunia.

Islam  tampil sebagai pemenang.

 

Piala dunia Qatar 2022.

Usung tema:

 ‘Menjembatani Jarak’.

 

Sukses diwujudkan nyata.

Oleh Pemerintah dan warga Qatar.

 

Tema itu bukan sekadar slogan.

Sebagai tuan rumah.

 

Qatar memperlakukan tetamunya.

Dengan penuh rasa hormat.

 

Makanan dan minuman.

Disajikan gratis.

 

Mereka tidak dibiarkan terlantar.

 

Misalnya.

Irwin.

 

Penonton asal Australia.

Menulis di media sosialnya.

 

Bahwa ia tak punya tempat menginap.

Sistem kartu bayarnya bermasalah.

 

Dia rencana berkemah dan tidur di pantai.

Jika tak ada alternatif.

 

Hal itu baginya tak masalah.

Karena dia suka berkemah.

Juga membawa alatnya.

 

Tapi, siapa yang peduli?

Tapi Irwin kaget.

 

Ada lelaki Qatar.

Yang tak dikenal menghubungi.

 

Dan tawarkan menginap.

Di kemah mewah.

Milik keluarganya.

 

Irwin terima tawaran itu.

Meskipun tetap curiga.

Dan was-was.

 

 Terlebih setelah sadar.

Dia dibawa pergi.

 

Ke tengah gurun pasir.

Yang jauh dari Kota Doha.

 

Setiba di perkemahan.

Keluarga lelaki Qatar.

 

Memperlakukan Irwin.

Dengan sangat baik.

 

Irwin merasa malu sendiri.

Diperlakukan sangat baik.

Dan penuh hormat.

 

Selain menginap di tenda.

Yang sangat mewah.

 

Irwin diberi 2 orang pembantu.

Untuk  menemani.

 

Irwin sungguh merasa takjub.

Karena belum pernah.

 

Mendapat perlakuan semacam itu.

Dari orang asing mana pun.

 

Selama hidupnya.

 

“Saya terkesima,” tulisnya di akun instagramnya.

Pengalaman lain.

Tak kalah mengejutkan.

Irwin bertemu Raja Qatar.

Di pinggir jalan.

 

Ceritanya.

Saat keluar dari stadion.

 

Irwin berjalan tertatih-tatih.

Menyeberang jalan.

 Karena kakinya sakit. 

 

Dari belakang.

Mobil mewah menghampiri.

 

Lalu menyapanya,

 

“Terima kasih.

Anda telah datang di negeri kami.”

 

Irwin spontan menoleh.

Lalu mencoba ramah.

 

Sambil mengulurkan lengannya.

Untuk berjabat tangan.

 

Setelah mobil itu berlalu.

Seorang warga Qatar mendekat.

 

“Apakah Anda tahu.

Dengan siapa berjabat tangan tadi?” tanyanya. 

 

Ditanya begitu.

Tentu  Irwin bengong.

 

“Dia Syeikh Tamim Al Thani.

Raja Qatar,” lanjut orang itu.

 

Alangkah terkejutnya Irwin.

Saat tahu.

 

Bahwa ia baru saja.

Berjabat tangan.

Dengan Raja Qatar.

 

Sangking kagetnya.

Dia tak bisa berkata-kata.

 

Tapi kemudian.

Dia berucap terbata-bata,

 

“Wow, betapa beruntungnya saya, bukan?”

 

 

Pengalaman Irwin.

Dia unggah di media social.

Yang membuat dunia terbelalak.

 

Tentu tak percaya.

Bagaimana mungkin.

 

Ada Raja terhormat.

Mau berendah hati.

 

Melakukan hal itu.

Di pinggir jalan pula.

 

Sejak saat itu.

Persepsi Irwin.

 

Tentang Islam dan Arab.

Berubah 180 derajat.

 

Keramahan Islam di Qatar.

Tak hanya dirasakan  Irwin seorang.

 

Tapi sangat banyak “Irwin lainnya”.

Juga mengalami hal sama.

 

Karena waarga Qatar.

Proaktif ajak dan menjamu.

Tamu asing yang ditemuinya.

 

Keramahan itu.

Juga ditemukan.

Di café seluruh Qatar.

 

Karena disiapkan makanan.

Dengan harga murah.

Bahkan ada yang gratis.

 

Sebab 1 porsi makanan.

Cukup dinikmati 3 orang.

 

Mereka membandingkan.

Harga makanan di negaranya.

 

Suasana Qatar.

Digambarkan secara luas:

1)                Ramah.

2)                Inklusif.

 

Hal itu.

Belum pernah terjadi.

Pada Piala Dunia sebelumnya.

 

Terbukti keluarga dan Wanita.

Merasakan paling aman.

 

Menonton sepak bola.

Untuk pertama kalinya.

 

Contohnya.

Supporter AS dan Iran.

Tampak akrb.

Sebelum dan sesudah timnya bertanding.

 

Mereka bernyanyi dan berjoged bersama.

Bandingkan dengan supporter Inggris dan Wales.

 

Yang bentrok brutal.

Terjadi di Spanyol.

 

Padahal pertandingan Inggris vs Wales.

Masih 3 hari kemudian.

 

Sungguh lucu.

Piala dunianya di Qatar.

 

Tapi bentroknya.

Di bar di Canary Island, Spanyol. 

 

Tentu semua maklum penyebab bentrok itu terjadi.

 

Pada akhirnya.

Penonton piala dunia Qatar.

 

Paham kenapa otoritas Qatar.

Melarang alcohol.

 

CJ Werleman.

 Mengaku ateis.

 

Sikap:

1)                Ramah.

2)                Inklusif.

3)                Tulus.

4)                Saling menghormati.

 

Terjadi di Qatar .

Karena ajaran Islam.

 

Karena Islam.

Satu-satunya agama.

 

Di dunia ini.

Yang tak bisa dibajak rasisme.

 

Karena Islam promosi.

Tak hanya adil.

 

Dan hargai hak asasi manusia.

Tapi ajarkan :

1)        Hidup Bersama.

2)        Damai.

 

3)        Harmoni.

4)        Tanpa lihat ras, kelas, dan agama.

 

Setelah alami realitas Qatar sesungguhnya.

Penonton asing.

 

Terutama dari Barat.

Mereka simpulkan.

Bahwa selama ini.

 

Mereka dibohongi media.

Tentang Islam.

 

Mereka cari tahu.

Soal Islam di Qatar. 

Dampaknya.

Ribuan orang masuk Islam.

 

Muncul jokes.

“Datang sebagai David.

Tapi pulang sebagai Daud.”

 

Lewat Piala Dunia Qatar.

Islam sukses tampilkan.

 

Dan ajarkan pada penonton global.

Tentang akhlak Islam.

 

Islam punya cara unik.

Untuk ungkapkan diri.

Kepada pembencinya.

 

(Sumber Yarifai Mappeaty)

0 comments:

Post a Comment